Diduga Terlibat Terorisme, 3 TKI Ditahan di Singapura
Merdeka.com - Tiga tenaga kerja wanita asal Indonesia ditahan di Singapura, karena diduga terkait pendanaan terorisme.
Ketiga TKI tersebut adalah Anindia Afiyantari (33), Retno Hernayani (36), dan Turmini (31). Surat perintah penahanan ketiga TKI itu dikeluarkan pemerintah Singapura bulan ini.
Dilansir dari laman CNA, Senin (23/9), mereka mulai berkenalan di tahun 2018, ketika terlibat dalam kelompok radikal. Ketiganya telah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Negeri Singa selama enam dan 13 tahun.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Anindia dan Retno pertama kali bertemu di sebuah perkumpulan sosial, selama hari libur. Keduanya mengenal Turmini melalui media sosial.
"Seiring waktu, mereka mengembangkan jaringan daring yang pro-militan asing, termasuk terhubung dengan 'pacar daring' yang membagikan ideologi pro-ISIS kepada mereka," jelas Kementerian Dalam Negeri Singapura.
Anindia dan Retno juga diketahui telah merencanakan pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Keduanya siap mengangkat senjata untuk membela kelompok teror Suriah, termasuk menjadi aktor bom bunuh diri.
Retno bahkan disebut bercita-cita untuk menetap bersama anggota ISIS lain di Suriah. Ia rela terlibat dalam konflik di sana.
Hubungan daring yang dijalani Retno dan Anindia, mendorong keduanya untuk bermigrasi ke Filipina Selatan, Afghanistan, atau Afrika. Di tiga kawasan itulah, dua TKI ini akan bergabung dengan kelompok ISIS.
Retno meyakini, umat Islam berkewajiban untuk terjun ke zona konflik seperti Palestina dan Kashmir, demi berperang melawan pihak-pihak yang dianggap sebagai musuh Islam.
Dikabarkan, baik Retno, Anindia, dan Turmini gencar menunjukkan dukungan mereka pada ISIS. Ketiganya secara konsisten mengunggah materi pro-ISIS di akun media sosial.
Tidak cukup sampai di situ, ketiganya juga disebut menyumbangkan dana kepada kelompok terorisme. Termasuk pula kelompok teroris yang berbasis di Indonesia, Jemaah Anshorut Daulah (JAD). Kelompok itu dikatakan berafiliasi dengan ISIS.
Menurut Turmini, sumbangan yang ia berikan pada kelompok teroris itu akan membawanya ke surga.
Mengenal paham radikal dari internet
Anindia, Retno, dan Tumini "dibaiat" kelompok radikal sejak tahun lalu. Proses ini bermula ketika ketiganya menemukan materi terkait ISIS di dunia maya.
"Fakta bahwa ketiga individu dalam kasus ini diradikalisasi pada tahun 2018, pada saat wilayah fisik ISIS telah berkurang secara signifikan, menyoroti daya tarik abadi ideologi kekerasan ISIS," kata Kementerian Dalam Negeri.
Penyelidikan menyebutkan, ketiga TKI itu juga terpapar paham radikal dari khutbah yang diaksesnya di Internet. Khutbah yang diakses ketiganya disampaikan oleh penceramah radikal asal Indonesia.
Tercatat, sejak 2015 setidaknya ada 19 asisten rumah tangga asal Indonesia yang terpapar paham radikal, termasuk Anindia, Retno, dan Turmini. Dikabarkan, 16 TKI sebelumnya dideportasi setelah menjalani proses investigasi.
Dari belasan TKI yang ditangkap, tidak ada satu pun dari mereka yang diketahui memiliki rencana untuk melakukan tindakan kekerasan di Singapura. Meski demikian pemerintah Singapura menilai, hubungan mereka dengan jaringan terorisme asing tetap menjadi ancaman bagi keamanan negara.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaTersangka DC bertugas merekrut calon-calon pekerja migran Indonesia dari pelbagai daerah.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaKPK menegaskan kasus korupsi pengadaan sistem proteksi TNI di Kemnaker murni proses hukum.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca Selengkapnya