Digelar saat Ramadan, polisi Turki serang parade gay
Merdeka.com - Beredar rekaman di jejaring sosial yang menunjukkan serangan Kepolisian Turki terhadap pawai kelompok gay di Alun-Alun Taksim, Kota Istambul, kemarin (27/6) sore waktu setempat.
Puluhan pegiat homoseksual kocar-kacir karena polisi juga menggunakan gas air mata. Sementara satu orang nampak terpental jatuh akibat dihajar meriam air.
Polisi Turki mengklaim berhak membubarkan pawai tersebut karena tidak berizin.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam upacara bendera? Saat mengikuti kegiatan ini, peserta upacara harus kompak dalam mengikuti aturan dan aba-aba dari petugas upacara.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Adapun salah satu pentolan kelompok pendukung hak Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Turki, Bulent, menyatakan polisi sejak jauh-jauh hari tidak pernah memberikan izin. Alasannya pawai gay pride tahun ini digelar saat bulan Ramadan.
"Kami meminta izin secara baik-baik untuk merayakan hak kami. Dan begini hasilnya," kata Bulent seperti dilaporkan ABC Online, Senin (29/6).
Sebelum diserbu meriam air dan satu batalion polisi yang memakai pentungan, para pegiat mengibarkan bendera pelangi, sebagai logo LGBT. Pawai berlangsung damai dan sebagian menggelar tarian.
"Kami tidak berunjuk rasa dengan kekerasan. Kami minta diakui oleh negara," ungkap Bulent.
Di Turki, tidak ada hukum pidana yang melarang homoseksualitas. Kendati begitu pasangan sejenis masih dianggap tabu.
Kekerasan yang dilakukan Kepolisian Turki itu memicu kritik di dunia maya. Penyanyi Lady Gaga, sebagai pendukung kaum LGBT, menyatakan aparat Turki tak punya alasan melarang parade gay di bulan Ramadan.
"Justru pawai ini dan bulan Ramadan seharusnya bisa terjadi beriringan. Tak perlu ada kekerasan," tulis Gaga di akun Twitternya.
Pawai di Istambul ini berselang sehari dari pengesahan pernikahan sejenis di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Keputusan Mahkamah Agung AS itu memicu kampanye #LoveWins di dunia maya, mengajak semua orang mendorong kesetaraan hak kaum LGBT dalam kehidupan bermasyarakat. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaPenyerangan itu terjadi ketika lebih dari 1.100 warga Israel menggelar pawai 'Hari Yerusalem'.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan bocah laki-laki menginjak bendera pelangi.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaUnggahan di X bergambar bendera Palestina dan bendera Malaysia menuai kontroversi.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaPembakaran Alquran di Denmark dan Swedia memicu kemarahan umat Islam. Di Yaman, beberapa orang tampak murka sampai mengangkat senjata. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaMassa demonstran menilai band Coldplay adalah grup musik yang pro terhadap LGBT.
Baca SelengkapnyaKota Istanbul di Turki menawarkan suasana Ramadan yang sangat unik.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaRibuan Muslim di Swedia menggelar protes di tengah ibu kota Stockholm.
Baca Selengkapnya