Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dihentikan di Eropa, Australia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Dihentikan di Eropa, Australia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ilustrasi Vaksin AstraZeneca/Oxford. ©Reuters

Merdeka.com - Australia tak ada rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, walaupun sejumlah negara Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini setelah laporan kemungkinan efek samping yang serius. Demikian disampaikan pihak berwenang Australia pada Selasa (16/3).

Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Portugal, dan Siprus bersama sejumlah negara Eropa lainnya menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca setelah munculnya laporan kasus pendarahan, penggumpalan darah, dan penurunan jumlah trombosit di beberapa negara.

Kepala Petugas Medis Australia, Paul Kelly dalam pernyataannya menyampaikan, walaupun saat ini Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) tengah menyelidiki laporan efek samping ini, pihaknya akan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca.

“Vaksin Covid-19 AstraZeneca berhasil melindungi dari Covid-19 dan harus terus digunakan dalam peluncuran (vaksinasi),” jelasnya, dilansir Reuters, Selasa (16/3).

Kelly mengatakan pemerintah tetap yakin dengan vaksin tersebut karena saat ini tidak ada bukti vaksin menyebabkan penggumpalan darah meskipun efek samping yang dilaporkan akan diselidiki sebagai “tindakan pencegahan”.

Australia mulai program vaksinasi bulan lalu dan penggunaan vaksin AstraZeneca dimulai pekan lalu. Negara ini melaporkan lebih dari 29.100 kasus virus corona dan 909 kematian sejak awal pandemi.

Mayoritas penduduk Australia yang berjumlah 25 juta jiwa akan disuntik menggunakan vaksin AstraZeneca dan pihak berwenang telah mengamankan hampir 54 juta dosis, di mana 50 juta dosis akan diproduksi di dalam negeri mulai akhir Maret.

Beberapa negara, termasuk Inggris dan Polandia, melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Pada Minggu, AstraZeneca menyampaikan hasil tinjauan pihaknya terhadap lebih dari 17 juta orang yang telah disuntik dengan vaksinnya di Uni Eropa dan Inggris menunjukkan tak ada bukti peningkatan risiko penggumpalan darah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya