Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikira muslim, kaum Sikh Australia ikut jadi sasaran kekerasan

Dikira muslim, kaum Sikh Australia ikut jadi sasaran kekerasan Ilustrasi penganut Sikh. leicestermercury.co.uk ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Penganut Sikh di Australia mengalami peningkatan kekerasan sebab kesalahpahaman mengira mereka muslim garis keras. Turban mereka kenakan mirip dengan sorban biasa digunakan ekstremis.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (29/9), forum Sikh Australia mendapat lansiran peningkatan kekerasan terhadap warga mereka. Harjit Singh salah satu warga Sikh dan anggota Asosiasi Budaya Sikh mengalami perlakuan tidak menyenangkan seperti perkataan menyakitkan dan sebagainya. "Hanya karena kami berjanggut dan memakai turban, kami menjadi target ketidak senangan mereka. Sebaiknya warga Australia mendidik diri mereka sendiri agar lebih berbudaya," ujar Harjit.

Kadang Harjit dipanggil teroris, pulanglah Taliban, dan semua itu tidak manusiawi. Sikh telah menjadi bagian dari budaya Australia selama 150 tahun dan diakui dalam multikultural. Perlakuan ini menunjukkan kepanikan mereka atas ekstremis menjadi begitu tinggi.

Sekarang Sikh menghadapi ancaman sama dengan muslim sebab tradisi mereka mengenakan turban dan menumbuhkan janggut. Itu sebabnya komunitas Sikh di Kota Kellyville membuat acara Super Sikh Cup demi memerangi ketakutan warga akan pemakaian turban.

Sikh memang salah satu aliran dalam Hindu yang juga terinspirasi dari Islam. Pemakaian turban merupakan perantara agar mereka bisa diterima di keyakinan apa pun dan bisa berdialog dengan siapa pun. (mdk/din)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP