Dilema Indonesia sebagai negara transit para pengungsi
Merdeka.com - Ada dua dilema yang dihadapi Indonesia sebagai negara transit para pengungsi. Masalah utama adalah pendanaan. Baik pemerintah pusat maupun daerah tidak memiliki dana khusus terkait adanya pengungsi.
Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI Achsanul Habib menuturkan, kesulitan pendanaan biasanya dihadapi oleh pemerintah daerah. Karena mereka tidak mengalokasikan dana khusus untuk pengungsi, biasanya dana APBD dialokasikan untuk dana sosial dan bencana.
"Karena sekali lagi kita bukan negara tujuan pengungsi, tetapi kita negara transit. Jadi pengelolaannya hanya sementara," kata Habib.
-
Bagaimana cara Pemda mengatasi masalah keuangan dalam rekrutmen PPPK? Karena hal itu, Pemda bersangkutan tetap menggunakan PPPK paruh waktu dan tidak menggunakan PPPK penuh waktu karena terkait keuangan gaji dan lainnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
Sebab, sebagai negara transit pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan sejumlah sarana.
"Namun demi kemanusiaan, Pemerintah Indonesia memberi bantuan kepada pengungsi seperti kebutuhan makan dan pendidikan bagi anak pengungsi," ujar Habib.
Dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, Habib menjelaskan bahwa itu menggunakan dana Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) atau International Organization for Migration (IOM). "Mereka akan share dana, dan putuskan mana yang digunakan," katanya.
Dilema kedua, biasanya karena sudah terlalu nyaman di negara transit. Mereka jadi melupakan tujuan utamanya dan memilih menetap. "Di tengah-tengah jalan mereka sudah nyaman nih, dan akhirnya memilih menetap. Ini yang jadi dilema sebagai negara transit," ujar Habib saat berbicara dalam forum Masalah Penanganan Pengungsi dan Para Pencari Suaka di Hotel Gren Alia, Jakarta, Kamis (26/4).
Indonesia telah menandatangani hukum soal pengungsi melalui Peraturan Presiden nomor 125 tahun 2016 yang baru ditandatangani pada Desember 2017. Untuk membantu pengungsi yang terlantar di lautan internasional.
"Banyak pengungsi menyasar negara-negara yang pemeluknya beragama Islam, seperti Bangladesh dan di Asia Tenggara sendiri yakni Indonesia dan Malaysia. Tapi Indonesia sejauh ini komitmen dalam menerima semua pengungsi tidak berdasarkan suku, agama atau pun ras mereka," kata dia.
Namun ada prioritas utama yang menjadi pertimbangan Indonesia, seperti diatur dalam Perpres dalam kerangka norma dan nilai-nilai universal, yakni kelompok-kelompok yang paling rawan, yaitu ibu hamil, anak-anak, orang tua dan kaum disabilitas.
Pemerintah Indonesia bersedia membantu mereka dan membawa mereka ke tempat aman, seperti di Aceh dan Sumatera Utara.
Tapi sebagai negara bukan pihak konvensi 1951 dan protokolnya 1967, seluruh mekanisme formal bagi pengungsi, mulai dari registrasi proses pemberian status pengungsi, pemenuhan kebutuhan mendasar hingga penempatan ke negara ketiga atau pemulangan sukarela, berada di bawah wewenang UNHCR. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).
Baca SelengkapnyaPermasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menaruh perhatian kepada para pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca Selengkapnya