Dilema Warga Muslim di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Merdeka.com - Saat pasukan Rusia mulai mendesak menuju Kiev, Kharkiv, dan kota-kota lain di Ukraina beberapa hari setelah perang dimulai, keluarga di Kaukasus Utara mulai menguburkan putra mereka yang gugur di medan perang. Di salah satu pemakaman di Distrik Kurchaloyevsky, Chechnya, seorang imam muslim mengumumkan, keluarga dari Abdulbek Taramov dan Tamirlan Isaev akan menerima uang santunan senilai 1 juta rubel atau sekitar Rp 91 juta dan seekor sapi. Beberapa hari sebelumnya pada 27 Februari seorang ulama di Ibu Kota Grozny, Chechnya, Salakh Mezhiev, mengumumkan invasi Rusia ke Ukraina adalah "jihad". Tentara Chechnya, kata dia, tengah bertempur demi "Alquran, Allah dan untuk menyelamatkan Rusia dan Islam dari "najis' yang disebarkan oleh NATO.
Robert Crews, sejarawan di Universitas Stanford awal bulan ini menulis di the Washington Post, propagandis pro-Kremlin menggaungkan invasi Rusia ini sebagai perang yang disebut Putin sebagai "kesatuan spiritual" dari Kristen Ortodoks Rusia dan Ukraina. Namun di sisi lain dari perang ini adalah munculnya peran dari warga muslim yang berasal dari etnis dan bangsa yang berbeda. Ulama muslim di Rusia mendukung Presiden Vladimir Putin dan berupaya menggalang dukungan dari sekitar 20 juta muslim (sekitar 14 persen populasi Rusia). Di garis depan pertempuran muslim Rusia bertempur melawan muslim yang membela Ukraina. Chechnya bertempur untuk kedua pihak. Pemakaman muslim tampaknya akan semakin sering terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Muslim sudah mengabdi di militer Rusia sejak era tsar, tapi kehadiran mereka dalam perang ini cukup kontroversial. Di antara salah satu korban tewas dari tentara Rusia di awal perang ini adalah seorang muslim dari Dagestan, Nurmagomed Gadzhimagomedov. Sejumlah nama muslim juga muncul dalam daftar mereka yang ditangkap, kata pengamat dari Radio Free Europe/Radio Liberty. Sekitar satu pertiga dari korban tewas adalah tentara non-Slavic, kebanyakan bernama muslim. Terlebih lagi, pemimpin Chechnya sekaligus sekutu Putin Ramzan Kadyrov mengerahkan pasukannya ke Ukraina. Dia menyerukan kepada muslim untuk menganggap perang ini adalah kewajiban agama.
-
Apa yang dilakukan umat Islam saat perang gerilya? Malahan, umat Islam mengumandangkan takbir dan bacaan tahlil sembari dihujani timah panas dan bom.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang berpartisipasi di perang Gaza? Sementara itu, 4.000 dari pasukan ini berpartisipasi dalam perang di Gaza, dan 65 dari mereka terbunuh.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Di Ukraina, pasukan Kadyrov menjadi simbol tirani Rusia dan bagi sebagian adalah konflik Muslim-Kristen. Tentara kelompok garis keras Batalyon Azov bahkan merekam video mereka sedang mengoleskan minyak babi ke peluru untuk menakuti muslim yang berperang demi Rusia. Bagaimana pun, Ukraina juga adalah rumah bagi orang Chechnya yang tinggal di pengasingan dan tidak pernah memaafkan Kadyrov yang bersekutu dengan Rusia dan menghancurkan gerakan kemerdekaan mereka pada perang 1999-2000.
Di Rusia, para ulama muslim mengesampingkan persaingan mereka dan bersatu mendukung Kremlin. Di Republik Bashkortostan, Rusia, Talgat Tadzhuddin menyampaikan pembenaran atas invasi Rusia ke Ukraina dengan menyimpulkan pernyataannya mengutip ayat dari Alquran. Mufti Samigullin, mufti Republik Tatarstan, menuding dukungan Barat terhadap Ukraina itu hipokrit lantaran keterlibatan mereka di Libya dan Irak serta sikap mereka terhadap Palestina. Dia kembali menekankan Ukraina saat ini dikuasai oleh neo-Nazi yang pernah menyakiti orang Ukraina, termasuk muslim.
Senada dengan Samigullin, di Moskow, musfti Albert Krganov, menyampaikan penyesalannya atas penderitaan rakyat Ukraina tapi dia menyimpulkan negara itu sudah menjadi "tempat untuk menyerang negara kita." Dia mengatakan muslim berdoa untuk keselamatan "presiden kita dan tentara kita di Ukraina terlepas dari apa pun agama dan kebangsaan mereka."
Di Ukraina, mufti terkenal Said Ismagilov menanggapi kondisi perang ini dengan menyerukan persatuan seluruh Ukraina melawan agresi Rusia dan meminta warga muslim tidak mendukung rezim Putin. Di laman Facebook miliknya dia mengunggah foto sebuah masjid di Ukraina yang rusak karena serangan Rusia dan meminta muslim dunia berpihak kepada Ukraina. Tidak seperti di Rusia, kata dia, di Ukraina, Islam adalah agama yang dihormati.
Perang di Ukraina menguji kesetiaan warga muslim dan memicu ketegangan antara ulama yang didukung negara dengan para pengikut mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin mengajak tentara hamas dan Israel untuk tampil jantan. Bertarung antar para pria.
Baca SelengkapnyaPemimpin Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov menyerukan, dukungannya terhadap Palestina dari agresi Israel ke kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut Putin mengungkapkan kesedihannya atas bencana kemanusiaan di Jalur Gaza dan menegaskan dukungan untuk rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaBeberapa dari mereka juga melemparkan batu ke arah pasukan Israel dan membakar ban.
Baca SelengkapnyaMasjid Asosiasi Muslim Ukraina rusak akibat serangan rudal Rusia yang menghancurkan gedung di dekatnya di Kyiv.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaPenembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan kunjungan kilat ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Putin menerima kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaKedatangan Putin ke Chechnya itu disebut terjadi mendadak, di saat Moskow tengah berjuang mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk.
Baca Selengkapnya