Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinilai Tak Layak, Donald Trump Marah ke Dubes Inggris

Dinilai Tak Layak, Donald Trump Marah ke Dubes Inggris Presiden Donald Trump. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melayangkan kritik pedas terhadap Perdana Menteri Inggris Theresa May. Trump mengatakan Washington tidak akan lagi berurusan dengan duta besar dari negara sekutunya tersebut. Trump naik pitam setelah sebuah informasi bocor ke harian Daily Mail pada Minggu 7 Juli, di mana Dubes Inggris, Sir Kim Darroch menilai sang presiden "tidak layak".

Dilansir dari The Guardian, Selasa (9/7), Donald Trump menyerang Sir Kim Darroch selama dua hari berturut-turut, mengancam akan memutuskan hubungan atas penilaian sang dubes yang menyebut dirinya "memancarkan rasa tidak aman".

Trump juga mengatakan PM May telah membuat "kekacauan" atas Brexit, yang disebut bertentangan dengan nasihatnya. Padahal, hanya berselang beberapa pekan lalu, Donald Trump memuji Theresa May secara pribadi pada kunjungan kenegaraannya ke Inggris, dan mengatakan bahwa timpalannya itu telah melakukan "pekerjaan yang sangat baik".

"Saya tidak kenal Duta Besar (Inggris), tetapi dia tidak disukai atau dipikirkan dengan baik di AS. Kami tidak akan lagi berurusan dengannya. Berita bagus untuk Kerajaan Inggris yang luar biasa adalah bahwa mereka akan segera memiliki Perdana Menteri baru. Sementara saya benar-benar menikmati Kunjungan Negara yang luar biasa bulan lalu, itu adalah Ratu yang paling saya kagumi!" kata Trump.

"Kami bukan pengagum pria itu, dan ia belum melayani Inggris dengan baik ... jadi saya bisa memahaminya dan saya bisa mengatakan banyak hal tentang dia. Tapi, saya tidak akan repot-repot (melakukannya)," lanjut Trump dalam serangkaian cuitannya di Twitter.

Pernyataan terakhir Trump, menurut beberapa pengamat, menciptakan dilema bagi calon perdana menteri Inggris yang baru, di mana mereka harus memutuskan apakah perlu atau tidak menggantikan Darroch. Namun mempertahankan Darroch dinilai berisiko lebih lanjut merusak hubungan diplomatik Inggris dengan salah satu sekutu internasional terdekatnya itu.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liam Fox berada di Washington pada Senin dengan tujuan berupaya memperlancar hubungan kedua negara, dan akan meminta maaf atas kebocoran terkait kepada Ivanka Trump, putri presiden sekaligus penasihat terdekatnya.

"Ini adalah peristiwa yang merusak, berpotensi merusak sehingga saya berharap kekuatan penuh dari disiplin internal kita, atau bahkan hukum, akan turun pada siapa pun yang benar-benar melakukan tindakan khusus ini," ujarnya kepada BBC.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, juga mengatakan berusaha membendung dampak kerusakan akibat penilaian Darroch yang bocor, dan bersikeras kedua negara memiliki hubungan "paling hangat".

Juru bicara resmi PM May menyatakan "keyakinan penuh" pada Darroch dan membela haknya untuk melakukan penilaian yang jujur terhadap Gedung Putih, dengan mengatakan bahwa ia tidak boleh dipecat, meskipun sang perdana menteri tidak setuju dengan analisisnya.

Menurut pengamat, pernyataan May bisa jadi adalah pertahanan terkuat Inggris terhadap Darroch, yang berisiko semakin membuat marah Trump.

Menanggapi rangkaian twit Trump, kantor perdana menteri Inggris, Downing Street 10, menegaskan Theresa May tidak akan memecat Darroch dalam sisa dua pekan terakhirnya sebagai PM.

Sementara itu, tidak jelas apakah rangkaian twit Donald Trump berarti ia secara pribadi menahan kerja sama dengan Darroch, atau ia menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahannya untuk memutuskan hubungan dengan sang duta besar. Jika kemungkinan terakhir terjadi, maka itu secara efektif membuat Darroch sebagai persona non grata di Washington DC, dan tidak digunakan sebagai lawan bicara antara pemerintah Inggris dan Amerika.

Efeknya akan meningkatkan tekanan pada Downing Street untuk menarik Darroch keluar dari Washington lebih awal dari yang direncanakan.

Namun, menurut para pengamat, hal itu mungkin ditentang oleh beberapa pejabat Kantor Luar Negeri Inggris, dengan alasan bahwa Darroch tidak melakukan kesalahan dan kepergiannya akan menjadi kemenangan bagi mereka yang memilih untuk membocorkan telegramnya. Dalam praktiknya, pemerintah dapat menolak seorang duta besar, meskipun mereka tidak dapat memilih identitas orang yang memegang jabatan tersebut.

Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya

Donald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Inilah Ekspresi Donald Trump Saat Dipenjara, Tatapannya Tajam dan Wajahnya Cemberut
FOTO: Inilah Ekspresi Donald Trump Saat Dipenjara, Tatapannya Tajam dan Wajahnya Cemberut

Trump mencatatkan sejarah sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang menjalani foto sebagai terdakwa atau mugshot.

Baca Selengkapnya
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki

Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Inggris mengundurkan diri usai negaranya mengirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Donald Trump Soal Detik-Detik Pasca Penembakan,
VIDEO: Pengakuan Donald Trump Soal Detik-Detik Pasca Penembakan, "Saya Seharusnya Sudah Mati"

Kedatangan Trump disambut oleh pasukan penerbang USAF di Milwaukee

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Debat Perdana Donald Trump Vs Kamala Harris Berlangsung Panas! Sempat Diwarnai Tuduhan Kontroversial
FOTO: Momen Debat Perdana Donald Trump Vs Kamala Harris Berlangsung Panas! Sempat Diwarnai Tuduhan Kontroversial

Trump sempat melontarkan tuduhan kepada calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden, Kamala Harris, memiliki sikap anti-Israel.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Kejadian Donald Trump Ditembak, Elon Musk Mau Buat Baju Iron Man
Gara-gara Kejadian Donald Trump Ditembak, Elon Musk Mau Buat Baju Iron Man

Ide ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Donald Trump, Pernah Dicap Dalang Pemberontakan dan Divonis Bersalah Atas Kasus dengan Bintang Porno
Rekam Jejak Donald Trump, Pernah Dicap Dalang Pemberontakan dan Divonis Bersalah Atas Kasus dengan Bintang Porno

Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
PM Irlandia Tiba-Tiba Mengundurkan Diri Setelah Kecam Agresi Israel di Depan Joe Biden
PM Irlandia Tiba-Tiba Mengundurkan Diri Setelah Kecam Agresi Israel di Depan Joe Biden

Keputusan Leo Varadkar ini mengejutkan masyarakat Irlandia.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Detik-Detik Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah

Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah

Baca Selengkapnya