Diperdaya ISIS, sejumlah perempuan Indonesia kini terlunta-lunta
Merdeka.com - 'Segalanya bakal indah kalau sudah berada di sana.' Mulanya itu yang ada di dalam benak Leefa ketika melakukan perjalanan menuju Raqa, Suriah, salah satu markas besar Negara Islam Irak dan Suriah.
"Ketika kami masih di Indonesia, kami baca di Internet kalau Daulah Islamiyah adalah tempat yang nyaman buat menetap. Untuk menjadi muslim yang sebenarnya," kata perempuan 38 tahun itu.
Impian buat mendapat pemasukan dengan bayaran yang tak mungkin didapat di Indonesia sudah terbayang. Apalagi berada di antara para muslim yang taat.
-
Kenapa janji palsu sering menyakitkan? Janji yang tidak ditepati seringkali menimbulkan kekecewaan dan sakit hati.
-
Mengapa munafik sering melanggar janji? Meskipun mereka berjanji dengan mudah, sering kali tidak ada niat untuk menepatinya.
-
Siapa yang cenderung sulit bahagia? Ada individu yang memiliki sifat-sifat tertentu yang membuat mereka kesulitan untuk meraih kebahagiaan.
-
Mengapa narsistik terselubung sulit berikatan? Orang dengan narsistik terselubung mengalami kesulitan membentuk ikatan yang berarti dengan orang lain karena mereka terlalu fokus pada diri sendiri.
-
Kenapa orang iri dengki sulit bahagia? Seseorang yang merasa iri dan dengki sering mengalami kesulitan dalam meraih kebahagiaan. Dia tidak mampu menikmati apa yang dimilikinya sendiri.
-
Kenapa kata-kata bucin Islami bikin baper? Setiap kata mengandung pesan yang bisa jadi cara yang indah untuk mengungkapkan perasaan cinta kepada pasangan atau orang yang disukai secara halal.
Kini, mimpi Leefa buyar. Dia bersama 15 orang Indonesia lainnya mesti hengkang dari Raqa. Terlunta-lunta dan hidup menumpang bersama warga yang terusir karena perang. Dia mesti berjalan kaki di bawah terik menuju kamp pengungsian Ain Issa, 50 kilometer sebelah utara Raqa. Ribuan orang yang bergabung dengan ISIS juga bernasib sama dengan Leefa.
Seperti dilansir dari laman AFP dan Daily Mail, Kamis (15/6), dengan bahasa Inggris dan Arab yang patah-patah, Leefa berbagi cerita mengapa dia nekat pergi bergabung dengan ISIS. Dia mengaku mempunyai masalah di tenggorakannya dan perlu dioperasi. Sayangnya, biaya dipatok di Indonesia tak terjangkau oleh dia.
"Di Daesh (ISIS) katanya semuanya gratis. Makanya kami datang buat menjadi muslim sejati dan buat menyembuhkan penyakit saya," ujar Leefa.
Mulanya dia mengontak anggota ISIS di Suriah melalui Internet. Dia dijanjikan kalau bisa sampai ke Raqa, seluruh biaya dikeluarkannya bakal digantikan dan bisa hidup nyaman. Leefa tergiur.
Setelah bersusah payah sampai ke Raqa, Leefa terkejut kalau situasinya tak seperti yang dijanjikan. Jauh dari harapan. Bahkan dia juga diminta membayar buat mengoperasi lehernya. Akhirnya hingga kini dia tidak mendapat pengobatan semestinya.
"Semuanya dusta. Begitu kami masuk ke wilayah Daesh, semuanya jauh berbeda dari apa yang mereka katakan di Internet," kata sejawat Leefa, Nur (19).
Nur malah mengajak ayah dan saudara lelakinya bergabung dengan ISIS. Ayah dan saudara lelaki berharap mereka mendapat pekerjaan dengan bayaran lumayan. Namun, keduanya malah dipaksa memanggul senjata dan pergi berperang. Mereka menolak.
"Ayah dan saudara lelaki saya dipenjara," ujar Nur.
Nur juga merasa jijik hidup di tengah-tengah ISIS. Dia mengatakan saban hari selalu ada saja lelaki anggota ISIS meminta buat menikahinya.
"Di sana banyak sekali perceraian. Mereka cuma menikah paling lama dua minggu atau dua bulan. Banyak lelaki datang ke rumah saya dan meminta ke ayah supaya bisa menikahi saya," ucap Nur.
Bahkan saudara lelakinya setelah dibebaskan kerap ditanyai anggota ISIS ketika berbelanja di pasar.
"Mereka nanya, 'Kamu punya saudara perempuan? Saya mencari istri.' Di mana-mana yang dibicarakan cuma perempuan," lanjut Nur.
Sayang penuturan Leefa dan Nur sulit dikonfirmasi kebenarannya ke pihak ISIS. Hanya saja kisah mereka berkelindan dengan mereka yang lebih dulu minggat. Mereka dikelabui oleh propaganda ISIS.
Walau sudah hengkang dari wilayah ISIS, Leefa, Nur, dan beberapa orang Indonesia lainnya tetap diawasi. Malah mereka diinterogasi oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang memberontak terhadap Presiden Suriah Basyar al-Assad, dan disokong Amerika Serikat. Namun karena dianggap tidak membahayakan, mereka sepertinya bakal dilepas.
"Yang saya pahami dari cerita mereka, mereka diperdaya. Mereka merasa gambaran tentang ISIS tak seindah yang dibayangkan," kata pengurus kamp pengungsian Ain Issa, Fayruz Khalil.
Fayruz menambahkan, Leefa dan rekan-rekannya sebenarnya sudah berusaha buat pergi sejak sepuluh bulan lalu. Namun baru bisa terlaksana beberapa hari belakangan setelah ISIS digempur oleh berbagai pasukan.
Menurut Fayruz, SDF bakal mengirim Leefa dan orang Indonesia lainnya menuju Kota Arbil dekat perbatasan Irak. Dari sana mereka bakal diantar ke Kedutaan Besar Indonesia.
Konon ada sekitar 500 hingga 600 orang Indonesia bergabung dengan ISIS. Ada juga yang hendak menyeberang ke Suriah, tetapi keburu tertangkap. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca Selengkapnya