Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirjen WHO: Kesenjangan Vaksin & Suntikan Booster Dapat Memperpanjang Pandemi

Dirjen WHO: Kesenjangan Vaksin & Suntikan Booster Dapat Memperpanjang Pandemi Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan pada Rabu (22/12), keterdesakan negara-negara kaya untuk menyuntikkan dosis vaksin tambahan atau booster memperparah kesenjangan akses vaksin yang memperpanjang pandemi.

Tedros menegaskan, prioritas pemberian vaksin harus tetap untuk orang-orang yang rentan di berbagai tempat daripada memberikan dosis tambahan untuk orang yang telah divaksinasi.

"Tidak ada negara yang bisa mendorong jalan keluar dari pandemi," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (23/12).

Badan kesehatan PBB ini sejak lama mengecam ketimpangan akses terhadap vaksin Covid. Menurut WHO, membiarkan virus corona menyebar tak terelakkan di beberapa tempat meningkatkan potensi munculnya varian baru virus yang lebih berbahaya.

"Program (vaksin) booster sangat mungkin memperpanjang pandemi, daripada mengakhirinya, dengan mengalihkan pasokan ke negara-negara yang cakupan vaksinasinya tinggi, memberikan kesempatan lebih bagi virus untuk menyebar dan bermutasi," jelas Tedros kepada wartawan.

Beberapa bulan lalu, Tedros menyerukan moratorium pemberikan vaksin booster kepada orang yang telah divaksinasi dan sehat sampai sekurang-kurangnya 40 persen populasi di semua negara telah mendapatkan suntikan dosis pertama.

Menurut data PBB, sekitar 67 persen orang di negara-negara kaya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid, tapi hanya 10 persen di negara berpendapatan rendah.

"Terus terang sulit memahami bagaimana setahun sejak vaksin pertama disalurkan, tiga dari empat tenaga kesehatan di Afrika masih belum divaksinasi," sesal Tedros.

Omicron di 106 negara

Virus corona varian Omicron, yang pertama terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu kini telah ditemukan di 106 negara, menurut WHO.

Data awal menunjukkan, Omicron bisa menghindari perlindungan yang diberikan vaksin, sehingga sejumlah negara berlomba memberikan suntikan booster kepada warganya.

Namun Tedros menegaskan "vaksin yang kita punya masih efektif melawan kedua varian Delta dan Omicron."

"Penting untuk mengingat bahwa mayoritas besar rawat inap dan kematian adalah orang yang tidak divaksinasi, bukan orang yang tidak mendapat booster," lanjutnya.

Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) bidang Imunisasi WHO juga menentang program vaksin booster, menyatakan dosis tambahan harus ditargetkan kepada kelompok populasi yang sangat berisio terkena penyakit parah dan mereka yang bertugas menjaga sistem kesehatan.

Sejauh ini 120 negara telah mulai melaksanakan pemberian vaksin booster, tapi tidak ada di antara mereka dari negara berpendapatan rendah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya