Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirjen WHO Sebut Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai

Dirjen WHO Sebut Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. ©2020 REUTERS/Denis Balibouse

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai, kata Dirjen WHO pada Selasa, memperingatkan soal narasi varian Omicron yang bebas risiko.

"Pandemi ini masih jauh dari berakhir," jelas Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di markas WHO di Jenewa, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/1).

Tedros memperingatkan jangan menganggap Omicron itu varian yang ringan, yang kini menyebar seperti api di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu.

Orang lain juga bertanya?

Varian Omicron jauh lebih menular daripada varian-varian virus corona sebelumnya tapi nampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Hal ini memicu perdebatan tentang virus yang beralih dari pandemi menjadi endemik – dengan implikasi bahwa bahaya akan berlalu.Tetapi WHO memperingatkan, banyaknya orang yang terinfeksi akan berarti banyak orang yang rentan bisa sakit parah dan mati.

"Omicron mungkin kurang parah, secara rata-rata, tapi narasi yang menyebut bahwa itu penyakit ringan menyesatkan," jelas Tedros.

"Jangan salah: Omicron menyebabkan rawat inap dan kematian, dan bahkan kasus yang tidak terlalu parah membanjiri fasilitas kesehatan."

Dia mengatakan ada indikasi Omicron memicu lonjakan Covid yang telah memuncak di beberapa negara.

Hal ini, lanjutnya, "memberi harapan bahwa hal terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tapi belum ada negara yang telah berhasil keluar (bebas dari Covid)."

Tedros mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk mencegah tekanan pada sistem kesehatan, khususnya di negara-negara yang cakupan vaksinasinya masih rendah.

"Sekarang bukan waktunya untuk menyerah dan mengibarkan bendera putih," ujarnya.

"Kita masih sangat bisa mengurangi dampak gelombang terbaru ini dengan berbagi dan menggunakan alat kesehatan secara efektif, dan mengimplementasikan tindakan kesehatan masyarakat dan sosial yang kita tahu berhasil," lanjutnya.

Data mengindikasikan vaksin Covid yang ada saat ini kurang efektif melindungi terhadap penularan Omicron daripada varian sebelumnya.

Tapi Tedros menekankan, masih sangat penting untuk memastikan akses vaksin yang lebih luas dan adil.

"Vaksin mungkin kurang efektif mencegah infeksi dan penularan Omicron daripada terhadap varian sebelumnya, tapi mereka masih sangat baik untuk mencegah penyakit parah dan kematian," ujarnya.

Para pakar kesehatan memperingatkan, membiarkan Covid menyebar tanpa henti di beberapa tempat secara dramatis meningkatkan kemungkinan munculnya varian baru yang lebih berbahaya.

“Dengan pertumbuhan Omicron yang luar biasa secara global, varian baru kemungkinan akan muncul,” jelasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya