Dirjen WHO Sebut Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai, kata Dirjen WHO pada Selasa, memperingatkan soal narasi varian Omicron yang bebas risiko.
"Pandemi ini masih jauh dari berakhir," jelas Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di markas WHO di Jenewa, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/1).
Tedros memperingatkan jangan menganggap Omicron itu varian yang ringan, yang kini menyebar seperti api di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Varian Omicron jauh lebih menular daripada varian-varian virus corona sebelumnya tapi nampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan.
Hal ini memicu perdebatan tentang virus yang beralih dari pandemi menjadi endemik – dengan implikasi bahwa bahaya akan berlalu.Tetapi WHO memperingatkan, banyaknya orang yang terinfeksi akan berarti banyak orang yang rentan bisa sakit parah dan mati.
"Omicron mungkin kurang parah, secara rata-rata, tapi narasi yang menyebut bahwa itu penyakit ringan menyesatkan," jelas Tedros.
"Jangan salah: Omicron menyebabkan rawat inap dan kematian, dan bahkan kasus yang tidak terlalu parah membanjiri fasilitas kesehatan."
Dia mengatakan ada indikasi Omicron memicu lonjakan Covid yang telah memuncak di beberapa negara.
Hal ini, lanjutnya, "memberi harapan bahwa hal terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tapi belum ada negara yang telah berhasil keluar (bebas dari Covid)."
Tedros mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk mencegah tekanan pada sistem kesehatan, khususnya di negara-negara yang cakupan vaksinasinya masih rendah.
"Sekarang bukan waktunya untuk menyerah dan mengibarkan bendera putih," ujarnya.
"Kita masih sangat bisa mengurangi dampak gelombang terbaru ini dengan berbagi dan menggunakan alat kesehatan secara efektif, dan mengimplementasikan tindakan kesehatan masyarakat dan sosial yang kita tahu berhasil," lanjutnya.
Data mengindikasikan vaksin Covid yang ada saat ini kurang efektif melindungi terhadap penularan Omicron daripada varian sebelumnya.
Tapi Tedros menekankan, masih sangat penting untuk memastikan akses vaksin yang lebih luas dan adil.
"Vaksin mungkin kurang efektif mencegah infeksi dan penularan Omicron daripada terhadap varian sebelumnya, tapi mereka masih sangat baik untuk mencegah penyakit parah dan kematian," ujarnya.
Para pakar kesehatan memperingatkan, membiarkan Covid menyebar tanpa henti di beberapa tempat secara dramatis meningkatkan kemungkinan munculnya varian baru yang lebih berbahaya.
“Dengan pertumbuhan Omicron yang luar biasa secara global, varian baru kemungkinan akan muncul,” jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya