Ditahan majikan 15 tahun, TKI di Yordania berhasil dibebaskan
Merdeka.com - KBRI Amman berhasil menemukan dan mengamankan seorang TKI asal Lampung yang ditahan majikannya selama 15 tahun. Kini, TKI bernama Sarisih (42 tahun) itu sudah ditampung di KBRI Amman, Yordania.
Pencarian Sarisih bermula dari laporan putrinya yang mengaku tidak pernah bertemu sang ibu selama belasan tahun. KBRI Amman langsung melakukan berbagai upaya agar bisa menemukan Sarisih.
Meski minim informasi, KBRI Amman bekerja sama dengan kepolisian Yordania akhirnya bisa menelusuri keberadaan Sarisih.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
-
Bagaimana cara tim SAR menemukan Naomi? Ternyata suara itu merupakan suara Naomi. Dia sepertinya terjebak di hutan lebat yang berada di antara dua jalur menuju puncak Gunung Slamet.
"Meski keluarga tidak menyimpan dokumen apapun untuk dijadikan petunjuk, tim perlindungan WNI KBRI Amman tetap berusaha melakukan pencarian," kata Duta Besar RI untuk Yordania, Andy Rachmianto, berdasarkan keterangan diterima merdeka.com, Sabtu (28/7).
Sesuai informasi awal, tim KBRI mulai melakukan penelusuran dari kota Aqaba, sekitar 450 kilometer dari ibu kota Amman. Tiga minggu kemudian, tepatnya pada Juli 2018, tim KBRI mendapat informasi bahwa Sarisih berada di Swefieh, sekitar Amman.
"Akhirnya KBRI berhasil menemukan Sarisih dan juga berkomunikasi dengan majikannya. Meski sempat bersitegang dengan majikan, namun tim KBRI akhirnya berhasil memaksa Sarisih ke KBRI Amman," ungkap Andy.
Saat ditemui langsung oleh Dubes Andi dan tim KBRI, Sarisih menceritakan awal mula penahanan yang dilakukan sang majikan. Dia mengaku bekerja sejak 2003. Awal bekerja dia hanya dibayar USD 100 setiap bulannya.
Sarisih juga mengaku tidak pernah dibuatkan izin tinggal oleh sang majikan meski paspornya sudah berakhir sejak 2008 lalu. Sarisih juga membeberkan sering ditakut-takuti dan diancam majikan jika melakukan kontak dengan KBRI.
"Sejak dulu saya ingin pulang tapi ditahan majikan. Terima kasih KBRI sudah bantu saya," ungkap Sarisih kepada Dubes Andy dan istrinya di penampungan KBRI Amman.
Rencananya tim KBRI akan segera memulangkan Sarisih ke kota asal setelah melakukan negosiasi dengan majikan yang sempat menahannya.
"Kita akan segera pulangkan Ibu Sarisih kepada keluarganya. Tapi sebelum dipulangkan, kita akan pastikan terlebih dahulu semua hak-haknya terpenuhi," tutup Andy.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pamit dari keluarga untuk bekerja di Arab Saudi, kini sang ibu menghilang tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaSaat jasad majikannya ditemukan terkapar di rumahnya, padahal Sofiatun hanya berteriak meminta tolong.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaKisah haru seorang jemaah haji asal Malaysia yang hilang berhari-hari berhasil ditemukan oleh wanita WNI.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaDi momen pertemuan ini, sang ibu membawa jarik seolah akan menggendong anaknya yang saat itu hilang saat ia duduk di kelas 3 atau 4.
Baca Selengkapnya11 tahun berpisah, momen pertemuan ibu dan anak ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaPolitikus sekaligus anggota DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia bertemu mantan TKW.
Baca Selengkapnya