Ditegur China, Duterte batal kibarkan bendera Filipina di LCS
Merdeka.com - Presiden Rodrigo Duterte membatalkan rencana kunjungannya ke sebuah pulau yang diklaim Filipina di Laut China Selatan. Pembatalan tersebut dilakukan karena Beijing memberi peringatan kepadanya.
"Karena persahabatan kami dengan China dan karena kami menghargai persahabatan kami, saya membatalkan kunjungan ke sana untuk menaikkan bendera Filipina," kata Duterte di hadapan komunitas Filipina di Riyadh, seperti dikutip dari laman the Guardian, Kamis (13/4).
Sebelumnya, Duterte mengumumkan rencana untuk mengibarkan bendera Filipina di Pulau Thitu, dalam rantai Spratly, dan membentenginya dengan barak. Namun rencana tersebut mengundang peringatan dari China.
-
Kenapa Mentan harus menunda perjalanannya ke China? 'Sebenarnya saya harus berangkat ke China. Tapi mendengar kabar, kami dengar kabar setelah keliling Padang, Sumatera Barat.' 'Kena musibah, termasuk pertanian jadi saya mundurkan. Insyaallah dalam waktu dekat mungkin paling lambat bulan depan, anggarannya sudah turun untuk Sumbar.
-
Kenapa Ronaldo membatalkan kunjungan ke China? Ide untuk bersepeda demi menemui idolanya ini muncul setelah Ronaldo membatalkan kunjungannya ke China akibat cedera pada bulan Februari.
-
Siapa yang mendukung kedaulatan laut Filipina? Meski visi kedaulatan kelautan mereka didukung oleh kebijakan seperti The National Security Policy dan National Security Strategy untuk menjamin 24/7 Maritime Domain Awareness, namun pada implementasinya sungguh cukup berbeda (Batongbacal, 2021).
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Kenapa PM Singapura membuat peringatan? Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan. Ini terkait meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ia mengatakan hal itu akan berdampak ke ekonomi negeri tersebut. Termasuk, ke kawasan secara lebih luas.
"Mereka bilang, jangan pergi ke sana sementara ini, tolong jangan ke sana. Saya memutuskan ini karena persahabatan dengan China," jelasnya.
Pada 6 April lalu, di hadapan wartawan Duterte mengatakan akan menunjukkan kepemilikan terhadap pulau di Laut China Selatan.
"Saya telah memerintahkan angkatan bersenjata untuk menduduki semua pulau, sekitar sembilan atau sepuluh dan memasang bendera Filipina di sana. Dan pada hari kemerdekaan kita, saya pergi ke pulau Pagasa. Meski banyak di antaranya yang masih kosong, mari kita isi," ungkapnya.
Seperti diketahui, Laut China Selatan saat ini sedang disengketakan beberapa negara antara lain China, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. Negeri Tirai Bambu mengklaim sebagian besar wilayah tersebut di mana setiap tahunnya menghasilkan triliunan dollar dari perdagangan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaVietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan akan hadir dalam HUT PDIP meskipun tengah kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya