Dituduh maling sapi, dua remaja di India dipukul sampai tewas
Merdeka.com - Warga desa di sebelah timur laut Kota Assam, India memukul dua remaja muslim karena ketahuan mencuri sapi. Akibat pemukulan tersebut, dua remaja ini tewas.
Pejabat kepolisian menyebutkan para remaja tersebut ketahuan melepaskan ikatan sapi pada Minggu siang, waktu setempat. Tak sengaja sang pemilik melihat hal tersebut dan langsung berteriak.
"Maling, maling," teriak si pemilik yang langsung di dengar warga sekitar, seperti dikutip dari koran New York Times, Selasa (2/5).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mengejar dan menangkap dua remaja ini. Tak hanya itu, mereka main hakim sendiri dengan memukul keduanya tanpa ampun.
Dua remaja ini diidentifikasi sebagai Riazuddin Ali (18) dan Abu Hanifa (16). Keduanya mencoba melepaskan diri dari amukan massa, namun gagal.
"Keduanya berusaha untuk lari dari pukulan warga, sempat kabur sejauh satu mil, namun berhasil ditangkap warga lagi," ujar Kepala Kepolisian Distrik Nagaon, Debaraj Upadhay.
Ayah Ali, Raham Ali menyebutkan anaknya merupakan sopir becak motor dan meninggalkan rumah untuk memancing. Sementara Faizul Islam, ayah Hanifa menyebut anaknya hari itu menjual sayur untuk kehidupan mereka sehari-hari.
"Dia (Hanifa) tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Jika dia melakukan hal ilegal, bukankah mereka harusnya membawanya ke kantor polisi? Mengapa mereka membunuhnya? Anak saya tidak bersalah, temannya juga tidak," tuturnya sedih.
Sementara itu, kepala desa tersebut Jaynal Abidin juga mengatakan tidak ada remaja di desa yang dipimpinnya memiliki catatan kriminal.
Dari keterangan saksi mata, kedua remaja tersebut terbaring di tanah lapang. Mereka ditangkap oleh pria yang membawa tongkat dan sabuk pinggang.
Petugas kepolisian yang tiba di tempat kejadian perkara langsung membawa kedua remaja itu ke rumah sakit terdekat milik pemerintah.
Sayangnya, salah satu dari remaja malang itu tewas dalam perjalanan ke rumah sakit, sementara yang lainnya meninggal setelah beberapa menit tiba.
"Satu tewas dalam perjalanan dan yang lainnya menyusul beberapa menit usai tiba di rumah sakit," terang Pinaki Chakraborty, polisi yang membawa kedua remaja itu ke rumah sakit.
Penyerangan terhadap Muslim di India sering terjadi dengan kasus serupa. Hukum adat 'penjagaan sapi' menjadi alasan warga minoritas itu diserang dan dipukul.
Hukum ada Hindu di India memang sangat ketat, terlebih mereka menganggap sapi adalah hewan suci. Sementara itu, Muslim India sering dituding membunuh binatang tersebut. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku dikenakan UU perlindungan anak dan KUHP.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaViral rekaman CCTV menunjukkan penganiayaan dilakukan dua pelaku
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca Selengkapnya