Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Afrika Selatan Beberkan Gejala Pasien yang Terinfeksi Covid Varian Omicron

Dokter Afrika Selatan Beberkan Gejala Pasien yang Terinfeksi Covid Varian Omicron Ilustrasi virus corona soal varian Omicron. ©istimewa

Merdeka.com - Dalam beberapa hari terakhir, kita dibanjiri informasi tentang varian baru virus corona penyebab Covid-19. Varian baru yang dinamai Omicron oleh WHO ini terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan dan dikhawatirkan dapat menyebar ke seluruh dunia dan mengambil alih varian Delta sebagai varian paling dominan.

Walaupun masih banyak yang belum kita ketahui soal Omicron ini, jumlah mutasi yang mengejutkan dari varian ini berarti ia bisa lebih menular dan lebih mungkin untuk menyerang respons imun tubuh daripada varian Covid sebelumnya.

Sejauh ini, Omicron belum teridentifikasi di AS, tetapi para ahli meyakini ini hanya soal waktu. Untuk itu penting mempelajari segala yang kita bisa untuk bersiap sepenuhnya, termasuk gejala unik Omicron dibandingkan Covid sebelumnya.

Orang lain juga bertanya?

Perlu diketahui, semua informasi yang kita miliki tentang varian baru ini masih bersifat pendahuluan. Ada sejumlah penelitian sedang dilakukan untuk semakin memahami Omicron, dari bagaimana ia menyebar sampai seberapa efektif vaksin Covid yang telah ada untuk melawannya. Hasil penelitian ini diperkirakan keluar pekan depan.

Terkait gejala yang dialami orang yang terinfeksi varian Omicron, seorang dokter di Afrika Selatan memberikan penilaiannnya berdasarkan pasien Covid yang dia tangani.

Angelique Coetzee, seorang dokter swasta yang praktik di Pretoria dan ketua Asosiasi Dokter Afrika Selatan (SAMA), menyampaikan kepada The Telegraph, sejauh ini kasus-kasus Omicron muncul dengan gejala aneh tapi ringan.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari pasien yang saya tangani sebelumnya," jelasnya, seperti dikutip dari laman Best Life, Minggu (28/11).

Sebagian besar pasien Omicron yang ditangani Coetzee "merasa sangat lelah", mengalami keletihan yang intens, dan ini menjadi gejala paling konsisten yang dilaporkan. Di sisi lain, tidak ada dari pasien-pasien ini mengalami kehilangan indera perasa atau penciuman.

Gejala mengejutkan lainnya adalah ditemukan pada seorang anak.

"Kami ada satu kasus yang sangat menarik, seorang anak, sekitar enam tahun, dengan suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi, dan saya bingung apakah saya harus merujuknya ke rumah sakit, tapi ketika saya memantaunya dua hari kemudian dia jauh lebih baik," jelasnya.

Kasus ringan

Coetzee menekankan, terlalu dini untuk membuat prediksi luas tentang apa makna dan dampak Omicron ini bagi dunia. Dalam wawancaranya dengan The Guardian, dia menyampaikan lagi bahwa kasus-kasus yang dia lihat itu ringan. Namun Coetzee mengakui terlalu dini untuk memastikan apakah gejala itu akan berlaku juga untuk spektrum penularan Omicron yang lebih luas.

"Itu semua spekulasi pada tahap ini. Ia bisa jadi sangat menular, tapi sejauh ini kasus-kasus yang kami tangani sangat ringan," jelasnya.

"Mungkin dua pekan dari sekarang saya akan punya pendapat berbeda, tapi inilah apa yang kami lihat. Jadi apakah kita sangat khawatir? Tidak. Kami memperhatikan dan kami memantau apa yang sedang terjadi. Tapi untuk saat ini kami mengatakan, 'Oke, ada yang sangat ramai di luar sana. (Kami) tidak yakin kenapa."

Jika Omicron menyebabkan kasus Covid yang tidak terlalu parah, bahkan di antara orang yang sudah divaksinasi, itu bisa menandakan virus ini melaju ke tahap endemik, di mana ia masih akan beredar tapi dengan cara yang lebih terkendali.

Dalam wawancaranya dengan The Telegraph, Coetzee mengatakan dia khawatir Omicron bisa berdampak pada lansia, khususnya mereka yang memiliki komorbid Covid seperti penyakit jantung dan diabetes.

"Apa yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketika lansia dan orang yang tidak divaksina tertular varian baru ini, dan jika mereka belum divaksin, kita akan melihat banyak orang mengalami sakit parah."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika

WHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya

Penyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Kenali apa itu virus oropouche, gejala, dampak, serta cara pencegahan dan penanganan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya