Dokter dan Perawat di Hong Kong Mogok Kerja Dukung Demonstran

Merdeka.com - Aksi protes di Hong Kong masih belum berakhir. Berbagai kalangan turut mendukung aksi protes yang masih berlangsung di kota itu.

Laman CNN menampilkan sebuah foto yang diabadikan oleh Anthony Wallace seorang fotografer AFP, memperlihatkan staf medis Rumah Sakit Queen Marry memegang poster ketika mereka membentuk rantai manusia saat jam istirahat makan siang untuk mengekspresikan solidaritas dengan para demonstran anti-RUU ekstradisi hari ini (3/9).

Ribuan siswa sekolah di Hong Kong kemarin memboikot hari pertama sekolah di tahun ajaran baru dengan ikut berunjuk asa.

Time melaporkan, Senin (2/9), siswa yang ikut dalam aksi diperkirakan sebanyak 10.000 murid dari sekitar 200 sekolah menengah dan tinggi.

Pagi hari murid dari perguruan tinggi swasta elit dan sekolah menengah pemerintah bergandengan tangan di sekitar area kampus mereka meski cuaca sedang badai (2/9).

Di Universitas Queen's, salah satu sekolah paling tua dan bergengsi di Hong Kong, siswa berunjuk rasa menyerukan "Bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kita!" sebelum menyanyikan lagu sekolah.

Di Universitas China, murid-murid bersiap untuk memboikot kelas sebagai respons atas permintaan pihak universitas untuk membatalkan tindakan mereka karena khawatir terjadi kerusuhan.

Mahasiswa di Universitas St. Francis 'Canossian, almamater pemimpin Hong Kong Carrie Lam, berlutut di tengah hujan dan membawa spanduk menyerukan pihak kampus mengabulkan tuntutan demonstran.

Krisis politik telah berlangsung di Hong Kong selama 13 pekan. Aksi protes sebagai bentuk penolakan terhadap RUU ekstradisi yang telah meluas. Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai kini harus dipenuhi dengan aksi bentrok yang memanas antara polisi dan demonstran.

Reporter Magang: Ellen RiVeren