Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Kuba, pertolongan kedua setelah Tuhan

Dokter Kuba, pertolongan kedua setelah Tuhan Hugo Chavez. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Bukan tanpa alasan Presiden Venezuela Hugo Chavez memeriksakan penyakit kankernya ke Kuba. Negara Amerika Latin ini telah lama menjadi tujuan mereka punya penyakit ganas itu. Republik kecil di wilayah Karibia ini telah mendapat pengakuan internasional sebagai negara dengan sistem kesehatan terbaik se-Amerika Latin.

Kuba membangun klinik dan sistem perawatan yang berhasil mengobati ribuan pasien kanker setiap tahunnya. Dalam satu dekade, sekitar 18 ribu warga menengah Rusia dan Ukraina telah menjalani pengobatan di sini. Biayanya relatif terjangkau dan semua dokter Kuba anti memberatkan pasien. Mereka telah disumpah untuk menangani siapa saja, dari golongan mana saja, punya uang atau tidak, seperti dilansir worldpress.org/europe.

Warga negara ini tidak konsumtif. Anda tidak akan menemui pusat perbelanjaan dengan merek-merek terkenal atau restoran waralaba internasional di Ibu Kota Havana. Penduduknya memang banyak menengah ke bawah namun kesehatan mereka terjamin. Mereka jarang makan daging tapi mereka terbebas dari penyakit.

Keberhasilan Kuba di bidang kesehatan memang menakjubkan. Banyak orang menduga negara ini bakal mengalami kehancuran ekonomi saat Uni Soviet berakhir dan program bantuan keuangan otomatis selesai. Namun kekayaan tumbuhan Kuba dapat berfungsi dalam pengobatan seperti vaksin radang otak (meningitis), hepatitis B, sampai tumor bisa ditemukan seantero Negeri Cerutu ini, dan untuk pengobatan kanker, Kuba yang terbaik dibanding negara-negara maju di dunia.

Ernesto Che Guevara, tokoh revolusi Kuba sekaligus dokter ini mencanangkan pertama kali kesehatan di seluruh Amerika Latin, tentu dengan harga bersahabat bagi mereka yang miskin. Apapun terjadi pada keuangan negara, meski bus dan angkutan umum tak lagi beroperas, toko bahan makanan kosong, tak satu pun menyarankan untuk memotong anggaran pengeluaran pemerintah bagi kesehatan.

Amerika Serikat boleh saja menuding Kuba sebagai negara sosialis tidak bermoral. Kenyataannya pemerintah Kuba justru punya komitmen besar pada kemanusiaan.

Sejak memenangkan revolusi pada 1959, pemerintahan revolusioner Kuba aktif mengirimkan brigade medis untuk membantu rakyat di berbagai belahan dunia.

Pada 1960-an, di tengah kesulitan di negerinya, Kuba sudah mengirim relawan medis untuk membantu korban gempa di Chile. Tiga tahun kemudian, Kuba juga mengirim para medis ke Aljazair.

Sejak itu, atas nama kemanusiaan dan solidaritas, dokter-dokter Kuba dikirim ke berbagai negara untuk membantu rakyat, seperti Guatemala, Pakistan, Bolivia, Mexico, Peru, Tiongkok, dan lain-lain. Juga Indonesia, enam tahun lalu, ketika Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang gempa bumi, Kuba mengirimkan dokter-dokternya.

Dua tahun lalu saat Haiti diguncang gempa, dokter-dokter Kuba-lah pertama menolong korban. "Bagi rakyat Haiti, pertolongan pertama datang dari Tuhan dan setelah itu dokter Kuba," kata Presiden Haiti, Rene Preval, memuji dedikasi kemanusiaan mereka.

Kuba merupakan negara mengirimkan dokter terbanyak untuk membantu bangsa-bangsa lain di dunia. Hingga April 2012, ada 38,868 tenaga dokter professional Kuba yang bekerja di 66 negara. Kemudian ada 135,000 tenaga medis Kuba yang bekerja di negara lain. Tak heran, Fidel Castro pernah bilang, "Kami mengirim dokter, bukan tentara." (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kirim Bantuan Medis ke Gaza Lewat Jalur Udara, Raja Yordania, Abdullah II: Kami Akan Selalu Ada untuk Palestina
Kirim Bantuan Medis ke Gaza Lewat Jalur Udara, Raja Yordania, Abdullah II: Kami Akan Selalu Ada untuk Palestina

Rumah Sakit Sahara terus beroperasi dan melayani sekitar 1.200 orang setiap harinya, serta memberikan layanan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Kisah Sang 'Suster Apung' yang Tetap Mengabdi Meski Sudah Pensiun, 40 Tahun Lebih Naik Kapal Kecil Keliling Pulau Terpencil Demi Obati Orang
Kisah Sang 'Suster Apung' yang Tetap Mengabdi Meski Sudah Pensiun, 40 Tahun Lebih Naik Kapal Kecil Keliling Pulau Terpencil Demi Obati Orang

Andi Rabiah atau yang dikenal dengan sebutan Suster Apung setia naik kapal kecil keliling pulau terpencil demi obati orang.

Baca Selengkapnya
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien

Ia punya prinsip hidup jadi dokter bukan jalan untuk kaya raya.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Dokter Indonesia Pulang ke Tanah Air Usai Jadi Relawan di Gaza, Kesaksiannya soal Kekuatan Rakyat Palestina Bikin Takjub
Sosok 2 Dokter Indonesia Pulang ke Tanah Air Usai Jadi Relawan di Gaza, Kesaksiannya soal Kekuatan Rakyat Palestina Bikin Takjub

Dua dokter relawan asal Indonesia tiba di Tanah Air usai bertugas di Rumah Sakit Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Sosok Para Relawan MER-C Indonesia Berhasil Masuk ke Gaza, Ternyata Latar Belakangnya Bukan Orang Sembarangan
Sosok Para Relawan MER-C Indonesia Berhasil Masuk ke Gaza, Ternyata Latar Belakangnya Bukan Orang Sembarangan

11 Orang relawan kemanusiaan MER-C Indonesia akhirnya berhasil menembus masuk ke wilayah Gaza di tengah bombardir zionis Israel.

Baca Selengkapnya
Satgas Tenaga Kesehatan TNI Beri Layanan Kesehatan Bagi Masyarakat Palestina di Raffah & El Arish
Satgas Tenaga Kesehatan TNI Beri Layanan Kesehatan Bagi Masyarakat Palestina di Raffah & El Arish

Tim pertama terdiri dari 25 orang nakes ditempatkan di Field Hospital UEA di Raffah, Palestina (10 orang)

Baca Selengkapnya
Perjuangan Tim Medis Haji Indonesia untuk Selamatkan Nyawa Jemaah Haji Ini Viral, Tuai Pujian
Perjuangan Tim Medis Haji Indonesia untuk Selamatkan Nyawa Jemaah Haji Ini Viral, Tuai Pujian

Meski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sosok Mohammed Shabat, Dokter Lulusan UIN Tewas Sekeluarga Saat Jadi Relawan di Gaza
VIDEO: Sosok Mohammed Shabat, Dokter Lulusan UIN Tewas Sekeluarga Saat Jadi Relawan di Gaza

Mohammed Shabat diketahui relawan medis dari Dompet Dhuafa, syahid bersama keluarganya dalam upaya menjalankan tugas kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Siapkan 2 Rumah Sakit Ini Untuk Tampung Pasien dari Gaza
Panglima TNI Siapkan 2 Rumah Sakit Ini Untuk Tampung Pasien dari Gaza

Dua rumah sakit ini bisa menampung pasien lebih dari 1.000 orang.

Baca Selengkapnya
Video Heroik Dokter Perempuan di Gaza Lari Selamatkan Seorang Pria Terluka di Tengah Rentetan Tembakan Sniper Israel
Video Heroik Dokter Perempuan di Gaza Lari Selamatkan Seorang Pria Terluka di Tengah Rentetan Tembakan Sniper Israel

Pasukan penjajah Israel mengepung Rumah Sakit Nasser dan menembak apapun yang bergerak.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Siapkan Bantuan Peralatan Medis Senilai USD2 Juta untuk Palestina
Kemenkes Siapkan Bantuan Peralatan Medis Senilai USD2 Juta untuk Palestina

Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusian tahap II ke Palestina senilai USD2 Juta. Bantuan itu kali ini dalam bentuk peralatan med

Baca Selengkapnya
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara

Dokter Lie rela tinggal berminggu-minggu di tengah hutan belantara Papua demi melayani pasien.

Baca Selengkapnya