Donald Trump Ancam Berlakukan Status Darurat Nasional
Merdeka.com - Shutdown atau tutupnya sebagian pemerintah Amerika Serikat telah memasuki minggu kedua, sejak ditetapkan pada Jumat dini hari, 21 Desember 2018, tepat pukul 00.00 waktu AS.
Donald Trump, presiden ke-45 negara itu, bahkan menyampaikan kepada para pemimpin Kongres di Gedung Putih bahwa shutdown akan terus terjadi hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
"Aku sungguh-sungguh mengatakannya," kata Trump selama konferensi pers Rose Garden, ketika ditanya media terkait ucapan Senator Chuck Schumer terkait shutdown tanpa batas waktu.
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang menolak ancaman Trump? Respon terhadap pernyataan Trump tidak lama datang dari Presiden Panama, Jos Ral Mulino. Ia dengan tegas menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik negara mereka dan menambahkan bahwa kedaulatan Panama tidak dapat dinegosiasikan.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Bagaimana Trump ingin lindungi TikTok? Trump menjawab, 'Saya akan mencoba membuat agar perusahaan lain tidak menjadi monopoli yang lebih besar.'
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
Trump, yang juga seorang pengusaha, juga mengancam untuk menyatakan keadaan darurat nasional dan membangun dinding pembatas tanpa persetujuan Kongres.
"Aku bisa melakukannya, jika memang menginginkan," ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (5/1).
Donald Trump sedang dihadapkan pada pemerintahan yang terpecah, dengan Demokrat yang baru saja mengendalikan DPR.
Dalam sebuah pertemuan tertutup, orang-orang kubu Republik melaporkan kepada awak media bahwa Trump siap menutup pemerintah untuk waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun jika kesepakatan sama sekali tak pernah tercapai.
Sebelumnya, Ayah Ivanka Trump itu telah mengundang para pimpinan dari kedua pihak untuk bermusyawarah kembali di Gedung Putih, hanya berselang dua hari setelah pertemuan yang membicarakan soal keamanan perbatasan dilakukan di Situation Room dan tidak menjumpai titik temu.
Dikusi kedua tersebut juga dijalankan sehari setelah Nancy Pelosi menjadi pembicara DPR (pembicara wanita pertama dalam sejarah DPR AS) dan Demokrat meloloskan undang-undang untuk membuka kembali pemerintah.
Berusaha untuk meredakan kekhawatiran, Gedung Putih melalui Donald Trump menunjuk wakil presiden Mike Pence, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, dan penasihat presiden Jared Kushner untuk bekerja dengan delegasi Kongres pada pertemuan yang dijadwalkan Sabtu pagi, 1 Januari 2019 waktu Amerika Serikat.
Senator Jack Reed, senior Demokrat pada komisi layanan bersenjata, mengkritik komentar Trump pada Jumat sore dan mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Mendeklarasikan darurat nasional yang dibuat-buat untuk menghindari persetujuan Kongres adalah sebuah kesalahan."
Sementara itu, konstitusi AS memberikan Kongres kekuasaan atas pendanaan pemerintah federal, sehingga Trump mungkin akan menghadapi tantangan hukum jika ia mencoba memaksa Kongres untuk membiayai pembangunan tembok.
Sumber: Liputan6
Reporter: Afra Augesti
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump berpendapat tarif adalah alat penting untuk melindungi pekerjaan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaIde ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.
Baca SelengkapnyaPengguna utama jalur ini adalah Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaTrump dan Biden memiliki pandangan yang berbeda mengenai penerapan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaPara produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaTikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca Selengkapnya