Donald Trump Kecam Media yang Mengaitkannya dengan Penembakan di Selandia Baru
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengeluhkan media berita nasional di negaranya bekerja lembur untuk menyalahkannya atas penembakan di masjid Selandia Baru. Keluhan itu disampaikan melalui akun Twitternya, Senin (18/3).
"Mereka harus bekerja sangat keras untuk membuktikannya. Sangat konyol!," tulisnya.
Trump tampaknya sangat marah karena kantor-kantor berita utama AS menganggapnya sebagai "simbol identitas kulit putih yang baru dengan tujuan yang sama", seperti digambarkan Brenton Harrison Tarrant, pelaku teror penembakan di masjid Selandia Baru. Ia menyebutnya dalam sebuah manifesto yang dirilis Jumat, sesaat sebelum serangan, meskipun ia tidak mendukung kebijakan Trump.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
Penasihat Gedung Putih, Kellyanne Conway bersikeras Presiden Donald Trump mengecam manifesto Tarrant dengan mengklaim Trump telah berkali-kali mengecam fanatisme.
Sebelumnya, saat ditanya pada Jumat (15/3) setelah serangan apakah ia melihat peningkatan nasionalisme kulit putih, Trump menjawab, "Menurut saya tidak. Saya kira itu sekelompok kecil orang yang punya masalah sangat serius." Trump mengatakan ia belum melihat manifesto itu.
Dalam pernyataannya, Trump mengutuk penembakan di Selandia Baru dan menyampaikan dukungan bagi Negeri Kiwi itu. Namun ia belum mengomentari motif Tarrant yang didakwa melakukan serangan itu, pandangan rasis dan kebenciannya pada para imigran dan Muslim. Gedung Putih juga menyangkal upaya apapun yang menghubungkan Trump dengan Tarrant.
Trump mendapat kecaman dari sejumlah media dan Kongres selama akhir pekan karena meremehkan ancaman nasionalisme kulit putih. Setelah teror di Selandia Baru, Trump menyampaikan simpati kepada para korban, tetapi tidak membesar-besarkan ancaman nasionalisme kulit putih, dengan mengatakan ia tidak menganggapnya meningkat.
Tetapi data menunjukkan ancaman nasionalisme kulit putih meningkat baik di AS maupun di luar negeri. Tarrant, pelaku teror tersebut mengunggah manifesto atau pernyataan sikap yang menguak alasannya melakukan aksi brutal dan keji itu.
Dalam manisfesto setebal 73 halaman yang diunggah secara daring, pria kelahiran Australia itu mendeskripsikan diri sebagai pria kulit putih biasa. Pria berusia 28 tahun itu juga mengaku lahir dari kalangan keluarga kelas pekerja, dengan penghasilan rendah. "...yang memutuskan ambil sikap demi kepastian masa depan masyarakatku," demikian dikutip dari situs News.com.au.
Pria yang dilaporkan berasal dari Grafton itu mengaku punya tujuan melakukan serangan. "...untuk mengurangi tingkat imigrasi ke tanah-tanah Eropa secara langsung." Aparat antiterorisme di New South Wales, Australia segera melakukan investigasi setelah menerima laporan bahwa pelaku berasal dari wilayahnya.
Sumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaTeori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Nama Pelaku
Baca SelengkapnyaJokowi mendoakan kesembuhan bagi Donald Trump dan para korban pascainsiden penembakan.
Baca SelengkapnyaMelania mengungkapkan bahwa hidup keluarganya nyaris hancur bila peluru sampai menewaskan Trump
Baca SelengkapnyaGreg Smith, saksi mata melihat pelaku penembakan sedang merangkak di atas sebuah gedung
Baca SelengkapnyaDengan darah berceceran di wajah dan telinganya, Donald Trump tetap berdiri dan mengangkat kepalan tangan. Inilah kata-kata yang diteriakkan Trump.
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKedatangan Trump disambut oleh pasukan penerbang USAF di Milwaukee
Baca SelengkapnyaIde ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.
Baca Selengkapnya