Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Donald Trump Tetapkan Kelompok Nasionalis Rusia Sebagai Organisasi Teroris

Donald Trump Tetapkan Kelompok Nasionalis Rusia Sebagai Organisasi Teroris Senyuman Donald Trump Usai Batal Dimakzulkan. ©2020 REUTERS/Leah Millis

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan sebuah kelompok nasionalis Rusia sebagai organisasi teroris.

Pengumuman tersebut menandai pertama kalinya pemerintah AS melabeli sebuah kelompok supremasi kulit putih.

"Tindakan ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Kontraterorisme, Nathan Sales, pada Senin, dilansir dari BBC, Jumat (10/4).

Gerakan Imperialis Rusia diyakini menawarkan pelatihan militer kepada pejuang neo-Nazi dan membantu intervensi Pemilu di AS.

Kelompok itu juga diyakini terlibat dalam pengeboman neo-Nazi di beberapa lokasi di Swedia pada 2016 dan 2017.

Langkah Trump ini dinilai tak biasa, karena sebelumnya dia dikritik karena gagal bertindak terhadap ancaman supremasi kulit putih.

Pelabelan organisasi teroris ini memberi otoritas bagi pemerintah AS untuk menghalangi orang Amerika memberikan dukungan material atau terlibat dalam transaksi keuangan dengan kelompok-kelompok tersebut.

Pelabelan itu atas dasar suatu kelompok harus merupakan organisasi asing dan harus terlibat dalam kegiatan teroris yang mengancam keamanan warga negara AS atau keamanan nasional AS.

Departemen Keuangan dapat memblokir aset warga Amerika yang berkaitan dengan kelompok teroris itu, dan anggotanya dapat dicegah masuk AS.

Label teroris ini paling sering disematkan pada kelompok-kelompok ekstremis Islam.

Gerakan Imperialis Rusia adalah kelompok paramiliter ultra-nasionalis yang berbasis di St Petersburg, di mana kelompok ini memiliki kamp pelatihan, diduga terkait dengan organisasi supremasi kulit putih di Barat.

Menurut penyelidik Swedia, kelompok itu melatih dua dari tiga pria Swedia yang dihukum karena pemboman yang menargetkan sebuah kafe dan pusat-pusat pengungsi pada tahun 2016, dan sebuah sinagog pada tahun berikutnya.

Kelompok itu tidak diyakini disponsori negara tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin telah "mentolerir" kegiatannya, lapor New York Times. Ini mendukung Kremlin setelah aneksasi 2014 Semenanjung Ukraina Krimea dengan merekrut pejuang untuk konflik.

AS juga melabeli tiga pemimpin kelompok sebagai teroris individual yang akan menghadapi sanksi terpisah.

"Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat menunjuk supremasi kulit putih sebagai teroris, dan ini menggambarkan betapa seriusnya pemerintahan ini menghadapi ancaman teroris supremasi kulit putih," kata Sales.

"Kami sedang melakukan hal-hal yang belum dilakukan pemerintah sebelumnya untuk menghadapi ancaman ini," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina
Rusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina

Rusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur
Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur

Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Donald Trump Menang Pemilu AS, Billboard Raksasa 'Make Israel Great' Terpampang di Yerusalem
FOTO: Donald Trump Menang Pemilu AS, Billboard Raksasa 'Make Israel Great' Terpampang di Yerusalem

Donald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.

Baca Selengkapnya
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Baca Selengkapnya
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS

Sebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Korban Serangan Teror Moskow di Kedubes Rusia Jakarta
FOTO: Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Korban Serangan Teror Moskow di Kedubes Rusia Jakarta

Aksi ini sebagai bentuk duka cita atas tragedi penembakan di Crocus City Hall, Moskow, yang menewaskan 143 orang.

Baca Selengkapnya
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump

Para produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Selengkapnya
Keberpihakan Rusia di Perang Israel Vs Palestina: Putin Tunjuk Hidung Amerika
Keberpihakan Rusia di Perang Israel Vs Palestina: Putin Tunjuk Hidung Amerika

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Berani Anggota DPR AS Angkat Plakat 'Penjahat Perang' di Tengah Pidato PM Israel Netanyahu
FOTO: Aksi Berani Anggota DPR AS Angkat Plakat 'Penjahat Perang' di Tengah Pidato PM Israel Netanyahu

Ketika banyak hadirin tepuk tangan untuk Netanyahu, Rashida Tlaib justru mengangkat plakat hitam 'Penjahat Perang'.

Baca Selengkapnya
Netanyahu Sebut Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Sebagai 'Kemenangan Besar', Perkuat Persahabatan Kental Israel dan Amerika
Netanyahu Sebut Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Sebagai 'Kemenangan Besar', Perkuat Persahabatan Kental Israel dan Amerika

Berdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Baca Selengkapnya