DPR AS Kutuk Serangan Rasial Donald Trump ke Empat Anggota Kongres Perempuan
Merdeka.com - House of Representatives atau DPR Amerika Serikat mengutuk serangan rasial Presiden Donald Trump kepada empat anggota kongres perempuan, sementara sejumlah politikus Demokrat kembali menyerukan pemakzulan terhadap Trump. Pada Minggu (14/7), Trump melalui Twitter menyerang Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib, dan Ayana Pressley dan meminta mereka kembali ke negara asal nenek moyang mereka. Keempat perempuan ini adalah keturunan kulit berwarna dan imigran.
Politikus Demokrat merasa sangat gerah dengan pernyataan rasial Trump, politikus dari Republik menolak mengecam Trump. Pada proses voting yang berlangsung Selasa (16/7) sore, sebagian besar anggota DPR AS menyetujui resolusi dan menyatakan bahwa, pernyataan rasis Trump telah melegitimasi ketakutan dan kebencian orang Amerika baru dan orang kulit berwarna.
"Mengutuk keras pernyataan Trump yang menyebut saudara Amerika kami yang imigran, dan mereka yang dipandang seperti imigran oleh presiden, harus kembali ke negara lain," kata pernyataan tersebut, dilansir dari The Guardian, Rabu (17/7).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
Empat perempuan tersebut disebut 'The Squad' oleh media AS, merupakan anggota kongres progresif yang terpilih tahun lalu dan kerap mengkritik Trump.
Dinilai sebagai strategi yang diperhitungkan Trump untuk menyemangati pendukungnya demi kepentingan Pilpres 2020, pada Jumat lalu Trump mengatakan kepada empat perempuan ini, yang terlibat perdebatan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, agar menghormati Pelosi. Kemudian serangannya dilanjutkan melalui serangkaian cuitan di Twitter pada Minggu pagi yang meminta keempat perempuan ini kembali ke negara asal nenek moyang mereka.
"Sejauh yang saya khawatirkan jika Anda membenci negara kami, jika Anda tidak bahagia di sini, Anda bisa pergi," kata Trump di Gedung Putih saat ditanya terkait cuitannya, Senin lalu.
Ditanya apakah dia khawatir banyak orang menyambut baik cuitannya dan menjadi alasan bagi kelompok nasionalis kulit putih, Trump berkata: "Itu tidak menjadi masalah bagi saya karena banyak orang sepakat dengan saya. Yang saya sampaikan, mereka ingin pergi, mereka bisa pergi. Sekarang, perkataan saya tidak mengatakan pergi selamanya. Dikatakan pergi jika Anda mau."
Pada hari Selasa, Trump kembali mencuit bahwa cuitan sebelumnya bukanlah pernyataan rasial tetapi pernyataan dari empat perempuan tersebut yang rasial. Dia juga keliru mengklaim mereka antisemit dan mendukung Alqaida.
Pada Senin malam, The Squad mengadakan konferensi pers, menyerukan warga AS tidak "terganggu" dengan pernyataan Trump.
"Dia sangat senang memecah negara kita berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, orientasi, atau status imigrasi," kata Omar.
Secara praktis, resolusi tersebut kemungkinan tidak akan mengubah bahasa atau tindakan Trump. Namun dapat berdampak pada pemilihan 2020.
Sejak Trump melancarkan serangan rasialnya, hanya sedikit anggota Partai Republik yang menanggapi. Pengamat menilai Trump memiliki pengaruh kuat dalam partai, politikus Republik takut berbicara untuk menentangnya.
Pada Selasa, tak lama setelah DPR meloloskan resolusi, anggota kongres Al Green dari Texas, kembali mengajukan pasal pemakzulan terhadap Trump. Ini adalah ketiga kalinya sejak Trump menjabat pada 2017.
Green menilai Trump tidak layak mempertahankan cita-cita membuat Amerika kembali menjadi negara hebat.
"Apa yang Anda lakukan ketika pemimpin dunia yang merdeka itu rasis. Apa yang Anda lakukan? Anda mengajukan pasal pemakzulan, memakzulkan presiden Amerika Serikat," tegasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meyakini, DKPP akan menunjukkan komitmen terbaiknya.
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani merespons pemecatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terkait kasus asusila.
Baca SelengkapnyaAksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaKeterwakilan perempuan DPR RI periode 2024-2029 meningkat sebanyak 22,1% dan mencetak sejarah baru Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeempat parpol yang dimaksud PKS adalah PKB, Gerindra, NasDem dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaAda sembilan fraksi partai politik DPR yang menyetujui Revisi UU Kementerian Negara diproses ke tahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKamal Harris yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS disebut berperan dalam perang genosida Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik ini, Arteria mengaku kepada Komjen Fadil bahwa rasa persaudaraan Komisi III DPR sudah hilang.
Baca SelengkapnyaPelaporan dilakukan kuasa hukum Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan ke DKPP pada Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca Selengkapnya