Dua Aktivis Tempelkan Tangan ke Lukisan Picasso sebagai Bentuk Protes
Merdeka.com - Dua aktivis iklim menempelkan tangan mereka ke kaca akrilik yang menutupi lukisan anti-perang karya Pablo Picasso berjudul "Massacre in Korea" (Pembantaian di Korea) yang disimpan di Galeri Nasional Victoria, Melbourne, Australia pada Minggu. Namun lukisan itu tidak mengalami kerusakan.
Dalam foto yang dibagikan gerakan Extinction Rebellion di media sosial, para aktivis berpakaian serba hitam itu menempelkan tangannya di atas lukisan tersebut. Seorang pria memakai kaos simbol Extinction Rebellion berdiri di samping kedua aktivis tersebut.
Di lantai di kaki mereka digelar sebuah spanduk hitam dengan tulisan "Climate Chaos = War + Famine" (Kekacauan Iklim = Perang + Kelaparan).
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Apa gambar dekoratif itu? Gambar dekoratif adalah kreasi gambar yang ditambahkan untuk memberikan nilai estetika.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa tema pameran visual? Tujuh belas karya visual hadir dalam sebuah presentasi kolektif pada 15-17 November 2023 di Café Sirkel de Koffie Yogyakarta.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Diyakini tiga pengunjuk rasa itu memasuki lantai dasar galeri sebelum seorang pria dan seorang perempuan menempelkan (tangan) mereka ke penutup pelindung sebuah lukisan Picasso," kata juru bicara Kepolisian Victoria, dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (10/10).
Aktivis tersebut adalah seorang perempuan 49 tahun dari New South Wales dan seorang pria 59 tahun dari Melbourne. Polisi mengatakan kedua aktivis itu berhasil dikeluarkan setelah satu jam melakukan aksinya.
Kedua aktivis bersama seorang pria lainnya telah ditangkap dan tengah diperiksa polisi.
Galeri Nasional Victoria menyampaikan, pihaknya menghubungi polisi dan menutup pameran untuk umum selama protes berlangsung.
"Tangan para pengunjuk rasa berhasil dilepaskan dengan aman dari kaca akrilik tanpa merusak karya tersebut," jelas juru bicara galeri.
Extinction Rebellion Victoria mengatakan di Facebook, lukisan Picasso tahun 1951 itu "menampilkan kengerian perang". Menurut mereka, masalah iklim akan memperparah konflik di seluruh dunia.
Lukisan itu dipamerkan pada hari terakhir pameran "The Picasso Century" yang berlangsung di galeri tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahakarya fenomenal lukisan 'Mona Lisa' kembali menjadi sasaran aksi protes.
Baca SelengkapnyaAda 18 lukisan yang mengekspresikan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan puisi karya 12 penyintas kekerasan perempuan.
Baca SelengkapnyaKarya seni mural tersebut dibuat oleh sejumlah seniman mural dan grafiti sebagai bentuk dukungan dan solidaritas untuk bangsa Palestina.
Baca SelengkapnyaMegawati langsung berjalan ke arah Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional.
Baca SelengkapnyaPemindahan karya seni ini dilakukan sebagai upaya pengamanan di tengah kekhawatiran serangan dari Iran dan Hizbullah.
Baca SelengkapnyaSepatu-sepatu yang dipajang adalah lambang dari ribuan warga Jalur Gaza yang terbunuh di tengah konflik Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaLukisan karya Denny JA ini menarik perhatian pengunjung Festival Toleransi di Galeri Nasional, pada 2-4 September 2024.
Baca SelengkapnyaKarya seni grafiti yang merupakan sesuatu terlarang di Singapura, justru berhasil menghidupkan kembali mal terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSeniman asal Palu lakukan aksi teatrikal sebagai bentuk empati terhadap para korban tragedi Kanjuruhan. Potretnya curi perhatian
Baca SelengkapnyaPada peta yang dipamerkan tertulis "Aku mencintaimu oppa (kakak laki-laki)" dan "Album Oh Sung-min, semangat! Produser terbaik di negara kita."
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaLukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro menjadi salah satu karya terbaik Raden Saleh. Bagaimana kisah di baliknya?
Baca Selengkapnya