Dua kelompok etnis di Myanmar sepakat gencatan senjata dengan pemerintah
Merdeka.com - Dua kelompok etnis di Myanmar sepakat melakukan gencatan senjata dengan pemerintah. Mereka berharap bisa mengakhiri konflik bersenjata selama puluhan tahun.
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berusaha menghidupkan kembali proses perdamaian yang sempat terhenti.
Menurut koran Global New Light of Myanmar, kedua kelompok dari etnis Mon dan Lahu sepakat menandatangani perjanjian gencatan senjata (NCA) setelah bertemu dengan Suu Kyi dan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Naypyitaw, Selasa (23/1).
-
Siapa yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata? Negosiasi gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Proses negosiasi gencatan senjata antara pasukan perlawanan Palestina, Hamas dan Israel berlangsung di Kairo, Mesir.
-
Apa yang menjadi isi perjanjian gencatan senjata? Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan, kata el-Reshiq.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
"Saya berterima kasih kepada etnis nasional kita, saudara, saudari dan warga suku Mon dan Lahu, karena membantu membentuk persatuan, perdamaian dalam persatuan dan pembangunan yang berdasarkan perdamaian," kata Suu Kyi, dilansir dari laman Reuters.
Para analis mengungkapkan dengan adanya kesepakatan kedua kelompok tersebut, ada langkah positif untuk melakukan negosiasi dengan kelompok bersenjata lainnya.
Saat ini masih ada 10 kelompok pemberontak lainnya yang belum bergabung dengan NCA.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.
Baca SelengkapnyaPolri dan Kementerian Keamanan Publik Vietnam Sepakat Kejar Buronan di Kedua Negara
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaHamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaKesepakatan gencatan senjata sementara ternyata menimbulkan silang pendapat antar pejabat Israel.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya dialog inklusif nasional.
Baca SelengkapnyaHal ini menandai langkah signifikan menuju peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.
Baca Selengkapnya