Dua pria Pakistan congkel mata dan potong kaki kakaknya untuk ritual
Merdeka.com - Dua pria di Pakistan dijadikan tersangka lantaran mencongkel mata dan memotong kaki saudara perempuannya sebagai bagian dari ritual 'membunuh untuk kehormatan'. Pasalnya saudara perempuannya ini dianggap sebagai tersangka dari penculikan anak dari salah satu pria tersebut.
Sepasang saudara ini mencongkel mata Shareefan Bibi (40) dengan pisau tajam dan kemudian memotong kakinya. Dilansir dari The Independent, Jumat (4/11), Bibi yang berada di pusat kesehatan sejak Selasa, dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Kota Multan, kondisinya kini dalam keadaan kritis.
Dua saudara Bibi yang tega melakukan hal ini padanya adalah Muhammad Afzal dan Mohammad Munir. Keduanya diketahui mendaftarkan kasus melawan Muhammad Aslam, yang diduga diminta oleh Bibi untuk berpura-pura dalam persidangan.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Sementara itu anak Bibi, Nusrat, kepada The Express Tribune, mengklaim pamannya memang ingin membunuh ibunya karena mereka menyalahkan dia atas penculikan anak perempuan Afzal, Asia.
"Mereka memang ingin membunuh ibu saya. Mereka menyalahkan ibu saya atas penculikan yang dialami Asia," ujarnya.
Hingga 2015, total perempuan Pakistan yang meninggal karena 'membunuh untuk kehormatan' mencapai 1.095 orang. Banyak dari mereka ditembak dan juga diserang dengan air keras, berdasarkan data dari Komisi Hak Asasi Manusia.
Kasus ini mencapai puncaknya pada 2013, kala itu 869 perempuan tewas.
Bulan lalu, seorang pria Pakistan mengatakan, "tidak ada pilihan lain." Dia mengatakan hal itu usai membunuh adik perempuannya. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKematian kakek kedua tersangka bukan karena dikeroyok tapi sakit.
Baca SelengkapnyaKakak-beradik KS (17) dan PA (16) sebagai pelaku pembunuhan sebagai ayah kandungnya S (55) di Duren Sawit.
Baca Selengkapnya“Tersangka butuh uang untuk biaya nikah dan kewajiban bayar utang. Kedua tersangka ini saudara kakak adik,” tegas Kompol Imam
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaDua saudara itu lantas pulang untuk mengambil parang dan pisau. Mereka menemui korban yang langsung menyerangnya.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca Selengkapnya