Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Tahun Covid, Pergulatan Ilmuwan Mengakui Penularan Virus Lewat Udara

Dua Tahun Covid, Pergulatan Ilmuwan Mengakui Penularan Virus Lewat Udara Corona. Unsplash ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi Catherine Noakes, ilmuwan yang mempelajari bagaimana patogen bergerak di suatu lingkungan, bulan-bulan awal pandemi virus corona diwarnai dengan rasa frustrasi.

Frustrasi itu berasal dari asumsi bahwa Covid-19 tidak menyebar melalui udara lewat partikel mikroskopis yang disebut aerosol, tapi lebih utama melalui tetesan atau percikan pernapasan di antara orang yang berada dalam jarak dekat sehingga percikan itu bisa jatuh mendarat di permukaan terdekat.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) awalnya membantah Covid-19 menyebar lewat partikel kecil aerosol yang bertahan di udara.

Orang lain juga bertanya?

Seiring munculnya berbagai bukti dan desakan dari ilmuwan seperti Noakes, WHO akhirnya mengakui kemungkinan penularan lewat udara tapi masih lebih menganggap yang utama adalah karena tetesan sehingga yang dianjurkan adalah mencuci tangan dan membersihkan setiap permukaan benda ketimbang tindakan yang lebih ketat.

Tapi kemudian bukti-bukti semakin bermunculan menyatakan virus dari Covid-19 terutama menyebar lewat udara dan WHO akhirnya pada Desember 2021 mengatakan virus itu bisa menyebar lewat aerosol atau tetesan.

"Anda bisa paham bahwa pada masa-masa awal kita tidak punya semua bukti," ujar Noakes, 46 tahun, melalui sambungan video Januari lalu, seperti dilansir laman Aljazeera, Selasa (15/3).

"Jadi kita harus mengikuti prinsip pencegahan: cuci tangan, bersihkan permukaan benda, bersihan udara. Tapi kita hanya fokus kepada tangan dan permukaan benda karena belum menerima pentingnya udara."

Hal itu, menurut Noakes dan segelintir ilmuwan aerosol, adalah kesalahan fatal.

Posisi WHO bersandar pada doktrin yang didominasi wacana medis selama beberapa dasawarsa: patogen penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan menyebar terutama karena kontak dekat dengan individu yang sudah terinfeksi dan mengeluarkan banyak tetesan yang membawa virus lewat berbicara dan batuk, misalnya.

Sejumlah penyakit seperti tuberkolosis dan cacar, selama ini dipahami menular melalui aerosol dan tidak selalu ada kontak dekat dengan orang yang sakit. Dengan kata lain, penularan lewat udara secara tradisional dipahami penyakit yang menular lewat jarak jauh.

Februari 2020 WHO menggelar jumpa pers soal virus corona.

Selama 40 menit, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghenreyesus menyebut Covid yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 menyebar lewat udara. Beberapa menit kemudian, setelah berbincang dengan Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO, Tedros meralat pernyataannya dan meminta maaf karena sudah mengatakan "menular lewat udara" dan dia menuturkan virus itu menyebar lewat "tetesan atau pernapasan". Dia juga membantah virus menyebar lewat udara pada awal Maret.

Pada akhir Maret 2020, WHO mencuit: "FAKTA: #COVID19 TIDAK menular lewat udara."

Noakes ingat betul kala itu, "pernyataan itu dikutip banyak ilmuwan pada 2020 untuk membantah penularan lewat udara."

Karena sadar pernyataan WHO itu bisa membuat berbagai negara merumuskan tindakan pencegahan, Noakes, Prather, dan beberapa ilmuwan aerosol lainnya di seluruh dunia segera mengumpulkan bahan untuk menyangkal pendapat itu. Dalam sebuah surat terbuka yang kemudian ditandatangani 239 ahli, mereka mengatakan perlunya tindakan untuk mengatasi penularan lewat udara.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta

Kemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19

Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Awan dan Udara Sudah Mulai Tercemar Mikroplastik, Begini Dampaknya Jika Dihirup Makhluk Hidup
Awan dan Udara Sudah Mulai Tercemar Mikroplastik, Begini Dampaknya Jika Dihirup Makhluk Hidup

Udara tidak hanya tercemar oleh asap, tapi juga mikroplastik.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir: Pneumonia Misterius di DKI Disebabkan Polusi Udara Jakarta
Menko PMK Muhadjir: Pneumonia Misterius di DKI Disebabkan Polusi Udara Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya