Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Tahun Pandemi, WHO Rilis Jumlah Korban Meninggal karena Covid-19 di Seluruh Dunia

Dua Tahun Pandemi, WHO Rilis Jumlah Korban Meninggal karena Covid-19 di Seluruh Dunia Jenazah korban Covid-19 di India antre untuk dikremasi. ©Money Sharma/AFP

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, hampir 15 juta orang meninggal karena pandemi Covid-19 di 2020 dan 2021. Jumlah ini hampir tiga kali lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya.

Para peneliti mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan kematian 4,5 juta lebih banyak dari yang diperkirakan di 2020, dan 10,4 lebih banyak dari yang diperkirakan di 2021. Laporan ini diterbitkan online pada Rabu di jurnal Nature.

Sebagai perbandingan, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia pada tahun 2019 dengan hampir 9 juta kematian.

Orang lain juga bertanya?

Berdasarkan angka-angka ini, "kami perkirakan Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama kematian pada tahun 2020 dan penyebab utama kematian pada tahun 2021," penulis penelitian menyimpulkan, dikutip dari laman United Press International (UPI), Kamis (15/12).

Menurut analisis baru ini, India, Rusia, Indonesia, Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko mencatat angka kematian Covid-19 tertinggi di 2020 dan 2021.

India mencatat 4,7 juta kematian dalam dua tahun tersebut, menjadikannya negara yang paling parah dihantam Covid selama pandemi.

Lebih dari sepertiga kematian Covid tercatat di Asia Tenggara yaitu hampir 6 juta kematian tambahan.

"Ini merupakan wabah menghancurkan pada 2021 di India, dan jadinya ada sejumlah besar kematian tambahan," jelas profesor biostatistik Universitas Washington, Jonathan Wakefield.

Rusia mencatat hampir 1,1 2020 dan 2021, disusul Indonesia (1 juta) dan Amerika Serikat (932.000).

Wilayah Amerika dan Eropa menderita kematian pandemi terbanyak berikutnya setelah Asia Tenggara, masing-masing dengan sekitar 3,2 juta kematian tambahan, kata Wakefield.

Secara keseluruhan, empat dari lima kematian akibat Covid selama dua tahun itu terjadi di Asia Tenggara, Amerika, atau Eropa, menurut hasil penelitian.

Mengetahui dengan tepat berapa banyak orang yang meninggal selama pandemi menjadi tantangan bagi para pejabat dan peneliti.

"Saya pikir setiap orang yang memiliki pengetahuan akan sepakat bahwa jumlah yang dilaporkan jauh lebih rendah daripada jumlah sebenarnya," kata Dr. Aaron Glatt, ketua penyakit menular di Mount Sinai South Nassau di New York City, mengomentari studi baru ini.

"Benar sekali bahwa ada banyak sekali kematian yang tidak dilaporkan karena Covid."

Wakefield dan Glatt mengatakan, tes Covid tidak tersedia saat awal pandemi. Beberapa wilayah di dunia juga tidak memiliki akses penuh untuk melakukan tes layak.

"Orang-orang meninggal tanpa ada diagnosis Covid, walaupun statusnya suspek," kata Glatt.

Selain itu, akurasi laporan kematian bervariasi setiap negara. Bahkan akurasi ini semakin buruk ketika Covid menghancurkan sistem kesehatan, kata Wakefield.

Untuk membuat perkiraan yang lebih rinci tentang jumlah korban pandemi, para peneliti memeriksa kelebihan kematian global yang disebabkan Covid.

"Jumlah kematian yang terjadi dikurangi dari yang Anda perkirakan jika pandemi tidak terjadi," jelas Wakefield.

Tim membuat model komputer yang kompleks untuk menghitung jumlah kematian yang diperkirakan seandainya pandemi tidak terjadi, serta perhitungan yang lebih akurat tentang kematian terkait Covid yang memang terjadi.

Analisis mereka menyimpulkan bahwa Covid-19 bertanggung jawab atas sekitar 14,8 juta kematian tambahan secara global pada tahun 2020 dan 2021.

Sebelumnya, 5,4 juta kematian dilaporkan selama dua tahun terburuk pandemi.

Para peneliti memperkirakan, 0,06 persen lebih banyak kematian dari yang diperkirakan terjadi pada tahun 2020 dan angka tersebut lebih tinggi dua kali lipat menjadi 0,13 persen pada tahun 2021.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya