Dualisme Pakistan ke Taliban
Merdeka.com - Alih-alih merundingkan perdamaian Taliban malah membunuh tiga orang karyawan bekerja di sebuah televisi swasta di Kota Karachi, Pakistan selatan. Penyerang yang naik motor menembak mati teknisi, penjaga keamanan dan supir yang bekerja untuk Express TV, seperti dilansir surat kabar the News International, Sabtu (18/1).
Juru bicara Taliban Sajjad Mohmand mengatakan dalam pembicaraan telepon dengan Reuters, pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Kami akan terus menyerang media jika mereka tidak menghentikan propaganda yang menentang Islam dan Taliban," kata dia.
Mantan juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan mengatakan kepada televisi itu, mereka diserang karena Taliban menganggap liputan televisi itu berat sebelah dan Taliban akan terus menyerang wartawan yang tidak sepaham dengan mereka. Express TV diserang dua kali pada tahun lalu dan sejumlah pegawainya cedera serta lima wartawan tewas. Komite Perlindungan Wartawan menyatakan Pakistan merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan.
-
Siapa yang terlibat dalam kekerasan jangka panjang? Cedera akibat mata panah juga sangat terkait dengan kerangka laki-laki, menunjukkan kaum pria lebih sering terlibat dalam kekerasan jangka panjang dibandingkan perempuan.
-
Mengapa mafia TPPO terus beraksi? 'Tapi boleh dong saya memberi message kepada Pak Kapolri jangan hanya para kaki tangan atau ikan-ikan teri, ini ada bandar-bandarnya,' kata Benny dalam acara sosialisasi pencegahan TPPO di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (4/6).
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Bagaimana Pakistan Timur melawan? Mulanya Pakistan Timur menanggapi ancaman dari Pakistan Barat dengan perlawanan secara spontan dan kurang terorganisir.
-
Mengapa Komisi III meminta polisi tetap tegas? “Saya kira kebijakan Pak Kapolri ini bagus, ya. Sementara, tilang manual ditiadakan dulu saat Nataru 2024. Jadi jajaran di bawah bisa fokus pastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang humanis. Tapi meski begitu, kalau ada masyarakat yang membahayakan dalam berkendara, tetap wajib ditegur keras,“ ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (13/12).
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al-Qaidah dan Taliban, setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan Amerika Serikat untuk menumpas militansi setelah serangan 11 September 2001 di Amerika.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah barat laut negara itu dan zona suku, di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Para pejabat Amerika mengobarkan perang melalui pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaidah di kawasan suku di sebelah barat laut, di mana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan, dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak Amerika mengakhiri serangan-serangan pesawat tanpa awak mereka, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan terorisme namun nampaknya Perdana Menteri telah mengecewakan masyarakat sebab tidak mendukung aksi militer yang kuat buat melawan Taliban, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Senin (3/2).
"Mungkin mereka menderita Sindrom Stockholm," kata Zardari, mengacu pada kasus penyanderaan di mana para sandera justru menunjukkan rasa simpati atau bahkan membantu penculik mereka. "Tidak ada alasan mengapa para pemimpin nasional, yang disebut pemimpin, tidak menyuarakan perlawanan terhadap orang-orang yang membunuh warga kita, membunuh angkatan bersenjata kita dan mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan itu." (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaKelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaSayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca Selengkapnya