Dubes Palestina: Keputusan Trump tidak bisa diterima muslim di seluruh dunia
Merdeka.com - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun tidak terima dengan pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menurutnya, Yerusalem adalah ibu kota untuk Palestina. Zuhair mengatakan Trump tidak mengerti kondisi sebenarnya, dan keputusannya tidak bisa diterima negara lain.
"Tidak ada yang bisa menerima bahwa Yerusalem adalah milik Israel atau menjadi ibukota Israel. Itu adalah ibukota Palestina, kami mengutuk itu. Semua orang menolak keputusan itu," kata Zuhair di sela-sela acara Bali Democracy Forum di Tangerang, Kamis (7/12).
"Trump tidak mengerti situasi sebenarnya, dia tidak mendengarkan. Jadi apapun kasus seperti keputusan yang sudah diambil dengan mudah dan tidak bisa diterima negara muslim di seluruh dunia," kata dubes yang baru ditunjuk Oktober lalu itu.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Siapa yang mendukung pengakuan Palestina? Secara global, 143 dari 193 negara anggota PBB mengakui Palestina. Di Eropa, tujuh negara anggota Uni Eropa, seperti Bulgaria, Hungaria, Polandia, Rumania, Slovakia, Swedia, dan Siprus telah mengakui Palestina.
-
Apa dampak pengakuan Palestina bagi Israel? Pengamat melihat ini sebagai indikasi semakin terisolasinya Israel di panggung dunia.
-
Bagaimana cara Israel bereaksi terhadap pengakuan Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
Dia juga mengatakan akan menggelar puncak Liga Arab untuk segera membahas masalah ini.
"Apapun yang dilakukan Trump itu kesalahan besar yang tidak bisa diterima sama sekali. Yerusalem adalah milik muslim, Kristiani bahkan Yahudi, tapi itu adalah ibu kota Palestina," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedutaan Besar Palestina di Jakarta memberi pernyataan tentang konflik terbaru Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaDubes Palestina Zuhair Al-Shun mendapat banyak dukungan dan pesan solidaritas atas konflik yang terjadi di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaDonald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaAcara buka puasa bersama para komunitas Muslim Amerika sedianya diselenggarakan pada Selasa (2/4).
Baca SelengkapnyaAksi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Arus lalu lintas di sekitar lokasi berangsur normal.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca Selengkapnya