Dubes RI Pastikan Pangeran Saudi MBS Kunjungi Indonesia 19 Februari
Merdeka.com - Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan putra mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akan mengunjungi Indonesia pada Selasa 19 Februari 2019.
"Betul (tanggal 19 Februari 2019)," ujarnya kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (12/2).
Keterangan diplomat top RI itu sekaligus menepis pemberitaan media asing Asia Times yang sebelumnya mengabarkan bahwa Pangeran MBS akan melawat ke Indonesia pada 14 Februari 2019 besok.
-
Kapan Pangeran Abdul Mateen mengunjungi Indonesia? Ini bukan kunjungan pertama Pangeran ke Indonesia. Sebelumnya, ia telah mengunjungi Labuan Bajo untuk menghadiri KTT ASEAN ke-42.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kapan Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia? Wujud doa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Bapa Suci Paus Fransiskus akan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024.
-
Apa yang dikatakan PM Singapura tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa Raja Pers Indonesia? Berkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
-
Dimana Paus Fransiskus akan berkunjung di Indonesia? Pada kunjungan kali ini, Paus Fransiskus hanya akan mengunjungi Jakarta.
Selain tanggal lawatan, Agus belum bisa memberikan detail agenda kunjungan Pangeran Muhammad bin Salman, menjelaskan bahwa hal itu diserahkan kepada pihak Istana dan Kementerian Luar Negeri RI.
Seperti dilansir The Star Malaysia pada Rabu (13/2), sang putra mahkota, yang secara luas dikenal sebagai MBS, meminta kunjungan sejak Desember 2018 sebagai bagian dari tur ke beberapa negara di Asia --termasuk Malaysia, China, Pakistan dan India.
Sementara itu, menurut Asia Times, kunjungan Pangeran MBS ditujukan untuk mengembalikan citra Saudi di bidang bisnis dan diplomasi --setelah sebelumnya tercoreng noktah hitam pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, oleh tangan belasan figur yang dekat dengan lingkaran kekuasaan Negeri Petrodolar.
Satu sumber pemerintah senior yang dikutip Asia Times menggambarkan kunjungan itu sebagai upaya untuk "pencitraan kembali" atau "re-branding" dan mungkin diselingi "pemanis" kesepakatan bisnis dengan negara yang ia kunjungi.
Rencana perjalanan Pangeran Muhammad bin Salman ke Indonesia terjadi dua tahun setelah ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saudi, melakukan kunjungan pertama ke Negeri Zamrud Khatulistiwa oleh seorang raja Saudi dalam 47 tahun.
Asia Times menulis bahwa kunjungan Pangeran Muhammad bin Salman ke Indonesia kemungkinan berhubungan dengan tindak lanjut untuk menyepakati kerja sama di bidang minyak antara perusahaan gas negara Saudi, Aramco, dengan timpalannya dari Indonesia, Pertamina.
"Di antaranya adalah ekspansi kilang minyak Cilacap senilai US$ 6 miliar di pantai selatan Jawa yang telah menjadi subjek nota kesepahaman antara perusahaan minyak milik negara Aramco dan Pertamina pada Mei 2016," tulis Asia Times.
"Dua tahun kemudian, kedua perusahaan belum membangun usaha patungan formal untuk memperluas kapasitas kilang dari 340.000 menjadi 370.000 barel per hari," lanjut media itu.
Dijelaskan juga oleh Asia Times bahwa Pangeran MBS akan membahas isu kesejahteraan pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dengan pemerintah RI.
Sementara itu, sumber-sumber di komunitas Muslim mengatakan Riyadh telah memiliki perubahan sikap terhadap Indonesia sejak konferensi Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) di Bali Oktober 2018, yang memperlihatkan potensi ekonomi Indonesia.
"Pertemuan IMF benar-benar membuka mata bagi banyak pengusaha Saudi," klaim seorang tokoh Muslim Indonesia yang memiliki ikatan kuat dengan kerajaan, seperti dikutip dari Asia Times.
"Mereka mengira kami adalah negara miskin yang hanya menghasilkan pekerja rumah tangga. Mereka terkejut kami membuat kereta, kapal dan pesawat."
Selain itu, sumber-sumber yang dikutip oleh Asia Times menambahkan dengan menolak spekulasi bahwa kunjungan tersebut dijadwalkan untuk memberi Presiden RI Joko Widodo dorongan menjelang Pilpres April 2019, mengingat upayanya yang berkesinambungan selama setahun terakhir untuk meningkatkan posisinya di kalangan konservatif Islam.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo awalnya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada MBS dan Raja Salman.
Baca SelengkapnyaUtusan Khusus Presiden UEA, Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan, tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB
Baca SelengkapnyaPrabowo disambut oleh Menteri Negara Urusan Produksi Militer Mesir Mayjen Muhamad Solah hingga Duta Besar Mesir Untuk Indonesia Yasser Hassan Elshemy.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta Gibran berkonsultasi dan meminta pesetujuannya apabila menetapkan kebijakan baru.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah tiba, Presiden El-Sisi menyambut langsung kedatangan Prabowo di serambi Istana.
Baca SelengkapnyaKepala Negara bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 11.45 WIB
Baca SelengkapnyaPrabowo yang didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menggunakan pesawat kepresidenan-1.
Baca SelengkapnyaMBS pada kesempatan tersebut mengapresiasi hubungan dekat antara Indonesia dan Arab Saudi
Baca SelengkapnyaPertemuan pertama dilakukan dengan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi, dan pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaSelama di Mesir, Prabowo akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 (Developing 8 Countries).
Baca SelengkapnyaSelain pejabat tinggi Brunei, sejumlah pejabat dari KBRI Bandar Seri Begawan juga turut menyambut Menhan Prabowo.
Baca Selengkapnya