'Dunia Arab terlalu sibuk saling berperang, Al-Aqsa terabaikan'
Merdeka.com - Imam Besar Masjid Al-Aqsa Ikrima Sabri dalam khutbah Jumatnya pekan lalu mengatakan Israel memasang alat pemindai logam di gerbang masuk Masjid Al-Aqsa adalah sebagai ujian bagi Dunia Arab.
"Ini bukan ujian buat kita sebagai warga Yerusalem, ini jelas ujian bagi negara-negara Arab yang secara diplomatik lemah karena saling berperang satu sama lain," kata dia, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Sabtu (22/7).
Dua pekan lalu Sabri ditembak dengan dua peluru karet oleh pasukan keamanan Israel setelah dia memprotes tindakan Negeri Bintang Daud yang menutup Masjid Al-Aqsa dan memasang alat pemindai logam.
-
Apa yang terjadi pada pembantaian Al-Aqsa? Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 20 warga Palestina tertembak mati oleh Polisi Perbatasan Israel dan menimbulkan kontroversi besar mengenai apa yang sebenarnya terjadi, memperburuk ketegangan antara Amerika Serikat dan Israel, serta menuai kecaman keras dari dunia internasional.
-
Dimana pembantaian Al-Aqsa berlangsung? Pembantaian berlangsung di kompleks Al-Aqsa di Bukit Bait Suci, Yerusalem pada pukul 10:30 pada hari Senin, 8 Oktober 1990 sebelum salat Zuhur pada tahun ketiga Hari Raya Pertama Intifada.
-
Kapan Pembantaian Al-Aqsa terjadi? Pada 8 Oktober 1990, terjadi pembantaian massal terbesar di Haram al-Shanf (Kompleks Al-Aqsa, Gunung Kuil) terhadap warga Palestina sejak penaklukan Israel pada tahun 1967.
-
Mengapa Masjidil Aqsha penting? Masjid ini tidak hanya menjadi saksi sejarah penyebaran Islam, tetapi juga menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam Islam.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap kantor-kantor jaringan Al-Aqsa? Kantor-kantor jaringan Al-Aqsa telah dibom oleh jet-jet tempur Israel selama serangan-serangan sebelumnya di Gaza.
-
Dimana masjid di Gaza dihantam serangan udara? Israel kemarin melancarkan serangan udara ke Masjid Syuhada Al-Aqsadi di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza.
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di depan Masjid Al-Aqsa ©Reuters
Yayasan Bulan Sabit Palestina menuturkan Sabri baru saja selesai memimpin salat Isya berjemaah ketika sepasukan polisi Israel memaksa mereka segera bubar dengan kekerasan. Sejumlah warga luka serius dalam peristiwa itu.
Pria 78 tahun itu menyatakan, Al-Aqsa kini menjadi terabaikan lantaran negara-negara Arab terlalu sibuk saling berperang. Pernyataan Sabri itu sejatinya sekaligus menyoroti konflik di Dunia Arab yang tak kunjung usai, dari mulai Libya, Mesir, Irak, Suriah, Yaman, sehingga perhatian terhadap warisan dunia Islam sekaligus masjid suci ketiga muslim sedunia yakni Masjid Al-Aqsa menjadi terabaikan.
Otoritas Islam di Yerusalem Jumat kemarin menyerukan agar semua masjid ditutup dan seluruh jemaah menggelar salat Jumat di dalam masjid Al-Aqsa. Namun polisi Israel yang berkekuatan lima batalion mencegah warga Palestina masuk hingga menyebabkan bentrok. Sejauh ini sudah lima warga Palestina tewas sejak meletusnya kerusuhan ini.
Kelompok Hamas dan Jihad Islam mengecam perlakuan Israel ini.
"Masjid Al-Aqsa merupakan garis merah dan tidak mungkin untuk tetap diam dalam menghadapi serangan terhadap Al-Aqsa," kata Hamas dan Jihad Islam dalam pernyataan tertulis mereka, seperti dilansir dari Israel National News, Selasa (18/7).
Kedua organisasi ini meminta masyarakat Palestina melawan dan membela Masjid Al-Aqsa. Mereka juga menyerukan warga Palestina melakukan Intifada alias bentuk perlawanan sengit serentak bergelombang warga Palestina terhadap Israel.
"Demonstrasi massa harus dilakukan di seluruh tanah air dan warga Palestina di luar negeri harus mengekspresikan perlawanan terhadap agresi Zionis. Kalian (warga Palestina) harus menegaskan kembali komitmen untuk mendukung Masjid Al-Aqsa," imbuh kelompok ini.
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di depan Masjid Al-Aqsa ©Reuters
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz turut angkat bicara dalam masalah ini. Dia dilaporkan meminta para pejabat Amerika Serikat untuk mendesak Israel supaya mau membuka kembali Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina.
Memburuknya situasi di MAsjid Al-Aqsa membuat masyarakat internasional meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera bersidang untuk mengatasi masalah itu.
Selain Indonesia, ada tiga negara lain yang minta DK PBB bertindak untuk mengatasi kisruh di Yerusalem, mereka adalah Swedia, Prancis dan Mesir.
"Pertemuan (DK PBB) akan sangat penting untuk mencari cara bagaimana menurunkan eskalasi di Yerusalem," tutur koordinator urusan politik Swedia, Carl Skau, seperti dilansir dari AFP, Minggu (23/7).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyerukan hal serupa.
"Indonesia meminta kepada Sekjen PBB, agar Dewan Keamanan segera melakukan sidang membahas krisis yang ada di kompleks Masjid Al Aqsa," tutur Jokowi saat berada di Yogyakarta Sabtu kemarin.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video detik-detik tentara Israel robek Al-Quran di masjid yang ada di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKompleks Saint Hilarion merupakan salah satu biara tertua di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaStasiun televisi Aljazeera menayangkan cuplikan video yang ditemukan dari kamera tentara Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaDi tengah puing mereka khusyuk menjalankan ibadah di jalanan dekat dengan masjid yang hancur dibom Israel.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid megah bernama Khalid bin Walid di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Palestina, hancur lebur dalam serangan udara terbaru Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel di Jalur Gaza menciptakan kehancuran luar biasa. Masjid-masjid yang dulu berdiri megah kini telah rata dengan tanah.
Baca SelengkapnyaPejuang Palestina Dr Ahed Abu Al Atta mengatakan, perang antara Hamas dengan Israel terjadi dalam rangka membebaskan Masjidil Aqsa dari zionis Israel.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Amin Muhammad di Gaza itu hancur dirudal pesawat jet tempur Israel.
Baca SelengkapnyaDi tengah semakin brutalnya agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, banyak pihak mengkritik kebungkaman para pemimpin negara-negara Arab.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaUmat Muslim di seluruh dunia khusyuk merayakan Idulfitri dengan penuh sukacita.
Baca SelengkapnyaDi Rafah, ribuan warga Palestina tetap melaksanakan salat Jumat meskipun bangunan Masjid Al Farouq telah luluh lantak.
Baca Selengkapnya