Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Dunia Makin Rentan, Potensi Konflik Antarnegara Super Power Kian Meningkat"

Jenderal Mark Milley. ©2016 istimewa

Merdeka.com - Jenderal militer Amerika Serikat Mark Milley kemarin mengatakan kepada parlemen, dunia kini semakin rentan dan "potensi besar konflik internasional semakin meningkat, bukan berkurang."

Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin di hadapan Komite Angkatan Bersenjata di DPR menyampaikan pernyataan pertama kalinya di hadapan Kongres sejak invasi Rusia ke Ukraina. Kedua pemimpin Pentagon itu mengatakan ancaman dari Rusia dan China masih signifikan.

Milley yang sudah mengabdi di militer AS selama 42 tahun itu menuturkan invasi Rusia ke Ukraina "ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan Eropa dan bahkan mungkin dunia." Namun dia mengaku terharu melihat dukungan dunia kepada Ukraina.

"Invasi Rusia ke Ukraina mengancam tidak hanya perdamaian Eropa dan keamanan tapi juga perdamaian global dan keamanan yang diperjuangkan dengan susah payah oleh orang tua dan generasi Amerika terdahulu," kata dia, seperti dilansir laman CNN, Selasa (5/4).

"Kita saat ini menghadapi dua kekuatan global: China dan Rusia yang masing-masing memiliki kemampuan militer mumpuni yang ingin mengubah secara drastis tatanan dunia," ujar Milley.

"Kita sekarang memasuki masa dunia yang kian rentan dan potensi besar konflik internasional makin meningkat, bukan berkurang."

Senator Republik dari Alabama, Mike Rogers, mengatakan dia akan mendukung langkah AS untuk mendirikan pangkalan permanen di negara Eropa Timur anggota NATO seperti Polandia dan kawasan Baltik untuk mengatasi Rusia. Milley menuturkan dia juga akan mendukung hal yang sama.

"Saya yakin banyak sekutu Eropa, terutama yang di Baltik atau Polandia atau Rumania atau di tempat lain, mereka sangat, sangat bersedia mendirikan pangkalan permanen," kata Miller.

"Mereka akan membangunnya, mereka akan membiayainya dan seterusnya, bagi kita akan melalui rotasi pasukan. Jadi keberadaan pasukan kita akan terus ada, tapi tentara, pelaut, atau penerbang dan marinir tidak seterusnya ada di sana selama 2-3 tahun."

Sementara Austin mengatakan NATO masih membahas bagaimana memperkuat keberadaan pangkalan permanen saat ini di timur Eropa.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.

Baca Selengkapnya
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik

Mulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya

Amerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara Paling Damai di Dunia, Indonesia Kalah dari Malaysia
Daftar Negara Paling Damai di Dunia, Indonesia Kalah dari Malaysia

Kawasan Asia Pasifik masih menjadi kawasan kedua yang paling damai di dunia.

Baca Selengkapnya
Megawati Usul Ada Hukum Internasional Atur Penggunaan Artifial Intelligence
Megawati Usul Ada Hukum Internasional Atur Penggunaan Artifial Intelligence

Menurut Megawati, dunia kini dihadapkan pada persoalan yang lebih kompleks, volatile dan penuh ketidakpastian.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya