Duterte dinilai plin-plan soal isu Laut China Selatan
Merdeka.com - Pakar hukum internasional Amerika Serikat dari Hofstra University mengatakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak konsisten dengan perkataannya. Dia menyebutkan Duterte seperti tidak menganggap penting masalah yang terjadi di Laut China Selatan.
"Saya menilai Presiden Duterte tak konsisten dalam permasalahan Laut China Selatan," ujar Ku saat ditemui di Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (7/9).
"Mulanya, sejak akan dilantik ia akan berpihak ke China guna mendiskusikan masalah Laut China Selatan," ujarnya.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Laut Cina Selatan menjadi sorotan dunia? Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan tidak hanya di level Asia, namun juga dunia khususnya negara-negara Barat yang memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Siapa yang mendukung kedaulatan laut Filipina? Meski visi kedaulatan kelautan mereka didukung oleh kebijakan seperti The National Security Policy dan National Security Strategy untuk menjamin 24/7 Maritime Domain Awareness, namun pada implementasinya sungguh cukup berbeda (Batongbacal, 2021).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Namun, lanjut dia, akhir-akhir ini Duterte mengeluarkan protes ke Beijing karena sejumlah kapal China mendekati wilayah Filipina di Laut China Selatan.
Menurut Ku, Duterte sepertinya tidak tahu harus melakukan apa untuk penyelesaian masalah sengketa ini.
Tak hanya itu saja, sikap tidak konsisten diperlihatkan juga ketika Duterte mengirimkan utusan khusus Filipina ke China untuk masalah sengketa perairan ini, yaitu mantan presiden Filipina, Fidel Ramos.
Beberapa hari lalu, China menempatkan kapal-kapal mereka di Scarborough Shoal, yang secara hukum internasional merupakan wilayah Filipina. Hal tersebut dianggap sebagai provokasi oleh Manila, mereka percaya Beijing akan membangun pulau di wilayah karang yang kaya sumber daya tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaPrabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca Selengkapnya