Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duterte Dinilai Tidak Pantas Sahkan UU Anti-Pelecehan Seksual

Duterte Dinilai Tidak Pantas Sahkan UU Anti-Pelecehan Seksual Presiden pakai motor gede. ©2018 Get Real Phillipines

Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali menuai kritikan setelah menandatangani Undang-Undang Anti-pelecehan Seksual hari ini.

Duterte dinilai tidak pantas mengesahkan kebijakan itu karena telah dicap sebagai pemimpin misoginis (pembenci perempuan) karena leluconnya terdahulu tentang pemerkosaan.

Dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (16/7), banyak penentangnya khawatir dengan citra Duterte saat ini, yang dinilai berisiko menghambat implementasi peraturan itu di Filipina.

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya, Duterte dituduh melakukan pelecehan seksual pada beberapa kesempatan, dan bahkan berani melontarkan lelucon yang dinilai merendahkan wanita.

Tindakannya itu tidak hanya membuat marah kalangan feminis setempat, namun juga banyak masyarakat Filipina.

Adapun UU Anti-pelecehan Seksual telah digodok sejak April lalu. Dalam UU itu di antaranya akan melarang pembicaraan berbau seks via telepon dan pesan teks, serta akan menindak tegas penghinaan yang bersifat "cabul".

Selain itu, undang-undang terkait juga akan memberlakukan denda dan, dalam beberapa kasus, hukuman penjara untuk pelecehan seksual di jalan-jalan, sekolah dan kantor.

Ancaman hukum terkait juga termasuk menggoda dengan siulan, meraba-raba, penghinaan misoginis, serta komentar atau respons sepihak atas penampilan seseorang.

Senator oposisi Risa Hontiveros, yang ikut terlibat dalam penulisan undang-undang itu, menyambut baik pengesahannya undang-undang tersebut.

Dia mengatakan akan menutup celah dalam aturan sebelumnya terhadap pelecehan seksual, tetapi menambahkan bahwa "hanya sebaik cara penerapannya".

Duterte menimbulkan kontroversi di masa lalu atas perlakuannya terhadap wanita.

Pada 2016 dia bersiul melecehkan seorang jurnalis perempuan selama konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional.

Tidak lama berselang, dia juga memicu kemarahan ketika mengatakan ingin memperkosa seorang misionaris Australia yang "cantik", yang telah mengalami pelecehan seksual dan kemudian dibunuh dalam sebuah kerusuhan di salah satu penjara Filipina.

Tahun lalu, Duterte dilaporkan berusaha mencium seorang tenaga kerja wanita (TKW) Filipina di atas panggung saat berkunjung ke Korea Selatan.

Tindakan itu memicu tuduhan Duterte menyalahgunakan kekuasaan.

Juga di tahun yang sama, kritik luas menyasar Duterte ketika dia mendesak tentara untuk menembak anggota militan wanita di bagian kelaminnya.

Pengritik utama Duterte, Senator Leila De Lima, mengatakan dia berharap sang presiden tidak mendapat pengecualian terhadap UU Anti-pelecehan Seksual.

"Jika kita menghitung semua tindakan dan komentarnya yang tidak menghormati wanita sejak dia berkuasa, seharusnya dia mendapat hukuman berat, tapi sekarang dia berkuasa," ujar De Lima khawatir tentang potensi impunitas pada sang presiden.

Sebaliknya, Duterte diketahui berulang kali mengkritik De Lima atas skandal perselingkuhan yang pernah dituduhkan pada sang senator.

"Dia tidak hanya meniduri sopirnya, dia juga mengacaukan negara," kritik Duterte.

Sementara itu, juru bicara Duterte Salvador Panelo mengatakan atasannya akan mematuhi hukum, tetapi menolak tuduhan misogini.

"Ketika dia melontarkan lelucon, itu dimaksudkan untuk membuat orang tertawa, tidak pernah menyinggung," kata Salvador Panelo kepada wartawan.

"Kalian para wanita harus tahu itu. Misogini berbeda dengan membuat orang tertawa," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Yasonna: Jangan Jadikan Kebebasan Berpendapat Alasan Caci Maki Presiden
Menteri Yasonna: Jangan Jadikan Kebebasan Berpendapat Alasan Caci Maki Presiden

Yasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung soal Cuitan Lama: Hanya Bercanda, Generasi Saat Itu Lakukan Hal Sama
Pramono Anung soal Cuitan Lama: Hanya Bercanda, Generasi Saat Itu Lakukan Hal Sama

Pram, saapaan akrabnya, mengaku twit tersebut tidak bermaksud menyinggung dan hanya bermaksud candaan.

Baca Selengkapnya
Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila
Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila

Keputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan
Terjerat Kasus Pelecehan, Begini Reaksi Rektor Universitas Pancasila usai Dinonaktifkan

Rektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Jateng Putuskan Kelakar Zulhas di Rakernas APPSI Tidak Langgar Aturan Kampanye
Bawaslu Jateng Putuskan Kelakar Zulhas di Rakernas APPSI Tidak Langgar Aturan Kampanye

Bawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya
Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!
Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!

Sudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan

Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya
DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Rayu hingga Paksa Anggota PPLN Hubungan Badan di Belanda
DKPP Sebut Hasyim Asy'ari Rayu hingga Paksa Anggota PPLN Hubungan Badan di Belanda

DKPP mengungkapkan perbuatan Hasyim Asy'ari melecehkan korban CAT dengan membujuk dan merayu pengadu hingga puncaknya terjadi paksaan hubungan badan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah

Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto

Pernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.

Baca Selengkapnya
'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper
'Ndasmu Etik' Dijadikan Candaan, Jubir Ganjar: Beliau Belum Move On, Masih Baper

Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa kalimat umpatan tersebut sebenarnya adalah ekspresi candaan.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan

Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.

Baca Selengkapnya