Duterte marah besar dilarang AS beli senjata militer ke Rusia
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam Amerika Serikat setelah salah satu pejabat pertahanannya mendapat peringatan agar tidak membeli perangkat militer dari Rusia.
Duterte mengungkapkan kemarahannya karena AS menghalanginya memodernisasi militer dan hanya memberi Filipina peralatan militer bekas yang diperbaharui, termasuk helikopter berkarat dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang telah menewaskan tentaranya.
"Apakah itu cara Anda memperlakukan sekutumu? Dan apa Anda ingin kami tinggal bersama Anda sepanjang waktu? Siapa Anda berani memperingatkan kami," kata Duterte saat membawakan pidato di sebuah acara di Davao City, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (18/8).
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Kapan presiden Filipina naik helikopter? Marcos Jr dan istrinya terlihat berada di lokasi konser indoor terbesar di dunia itu pada Jumat lalu.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa yang diserahkan oleh Kementerian ATR? Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hadir memberikan kepastian hukum terhadap PLBN. Pada Kamis (03/08/2023), bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto menyerahkan dua sertifikat untuk PLBN Terpadu yang terletak di Nunukan, Kalimantan Utara.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Apa yang termasuk dalam teknologi militer? IPTEK dalam bidang militer berupa peralatan senjata dan transportasi yang dapat membantu keperluan fungsi kemiliteran suatu negara.
Selain mengecam, Duterte juga menantang para pejabat AS untuk menemuinya di sebuah forum untuk menjelaskan mengapa negara tersebut menentangnya mengakuisisi kapal selam Rusia dan tidak melakukan hal serupa kepada rekannya di Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia.
Sehari sebelumnya, Asisten Manteri Pertahanan AS untuk Keamanan Asia dan Pasifik, Randall Schriver, bertemu dengan pejabat tinggi pertahanan militer. Dalam pertemuan itu, pejabat AS memperingatkan agar Filipina tidak membeli perangkat keras militer dari Rusia sebab hal itu tidak ada gunanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaHasto menilai utang beli Alutsista TNI kurang pas saat rakyat masih susah.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut Prabowo menambah utang nasional Rp386 triliun untuk membeli alutsista.
Baca SelengkapnyaIndonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca Selengkapnya