Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duterte masih butuh AS di Laut China Selatan demi stabilitas kawasan

Duterte masih butuh AS di Laut China Selatan demi stabilitas kawasan Obama-Duterte. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku bahwa Manila masih membutuhkan Amerika Serikat di Laut China Selatan. Pernyataan ini diucapkan Duterte beberapa waktu lalu dia sempat meminta pasukan AS pergi dari Filipina Selatan.

"Saya tidak pernah mengusir mereka dari Filipina, lagi pula kami membutuhkan mereka di Laut China Selatan. Kami tidak memiliki persenjataan lengkap,"ucap Duterte seperti dikutip dari Inquirer, Kamis (22/9).

Meski demikian, Duterte merasa AS masih memandang rendah Filipina. Dia merasa Negeri Paman Sam itu menganggap Manila tidak bisa melakukan apa-apa.

Orang lain juga bertanya?

"Saya benar-benar tidak mengerti apa yang salah dengan orang Amerika. Mereka memandang kami seperti orang rendah," katanya.

Mantan Wali Kota Davao ini akhirnya kembali mengungkit masalah bantuan militer AS yang dianggap sekadar formalitas, seperti sejumlah jet tempur tanpa rudal.

Sementara itu, Duterte mengatakan bahwa Filipina menerima tawaran peralatan anti-terorisme dari China dan Israel. Namun, Filipina dianggap masih perlu berhati-hati dan menerima peralatan intelijen dari sumber-sumber terpercaya.

sengketa laut china selatan

Sengketa Laut China Selatan ©wikipedia.com

Memanasnya situasi kawasan karena sengketa wilayah dengan China, membuat Filipina harus memiliki dukungan. Kendati demikian, Duterte menjelaskan, pernyataannya ini bukan berarti Filipina siap berperang dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Menurut dia, berperang dengan China hanya akan berarti kematian besar-besaran.

Situasi di kawasan kian panas pasca diumumkannya putusan Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) mengenai Laut China Selatan. Filipina mengajukan tuntutan mempertanyakan klaim Beijing atas 90 persen perairan Laut China Selatan, yang juga masih tumpang tindih dengan wilayah Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Taiwan.

Hasil putusan dimenangkan oleh Filipina, meski demikian, China tetap menolak keputusan tersebut dan bahkan tak mengakui keberadaan pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, itu. Filipina dan China akhirnya sepakat untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak

Luhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.

Baca Selengkapnya
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan

Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan negara yang memiliki kepentingan keamanan dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pertemuan ASEAN-China Summit yang dihadiri Perdana Menteri China, PM Li Qiang.

Baca Selengkapnya
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Ekspor Dua Kapal Perang ke Filipina, Intip Kecanggihannya
Indonesia Ekspor Dua Kapal Perang ke Filipina, Intip Kecanggihannya

Kapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya