Duterte mengaku pernah bunuh orang saat remaja dan keluar masuk penjara
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku pernah menikam seseorang sampai tewas saat masih remaja. Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah keluar masuk penjara karena kenakalannya.
Duterte mengungkapkan hal itu kepada masyarakat Filipina di Kota Danang kemarin, jelang pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan diadakan di Manila.
"Saya pernah membunuh seseorang, orang yang benar-benar nyata. Saya berkelahi lalu menusuknya. Saat itu saya masih berusia 16 tahun, apalagi sekarang saat saya jadi presiden?" ungkapnya, dikutip dari laman AFP, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Ketika masih remaja, saya terbiasa keluar masuk penjara. Saya berkelahi di sini dan di sana," lanjutnya.
Namun, semua pengakuan Duterte itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab asisten Duterte telah berulang kali mengatakan kepada wartawan untuk tidak mempercayai semua yang dikatakan Duterte, mengingat pria 72 tahun itu sering bergurau dan senang mengatakan hal-hal yang hiperbola.
Dalam pidatonya yang menggebu-gebu itu juga, Duterte kembali menegaskan akan pentingnya kampanye untuk melawan narkoba. Dia bahkan mengancam akan menampar pelapor hak asasi manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena berani mengkritik kebijakan anti-narkobanya.
Duterte yang dikenal dengan karakternya yang keras, tidak segan-segan menggunakan bahasa kasar untuk membalas kritik yang diterimanya karena berusaha memerangi narkoba di Filipina.
Sejak Duterte menjabat sebagai presiden 16 bulan lalu, sudah ada 3.967 orang yang dibunuh tanpa diadili atas nama narkoba. Sekitar 2.290 orang terbunuh memang terbukti terlibat dengan narkoba namun sisanya masih belum diketahui tentang keterlibatannya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini dilakukan seorang remaja, DR (18) dan temannya S yang dinyatakan buron.
Baca SelengkapnyaSang ayah sakit hati dengan perkataan anaknya yang kerap kali mengeluarkan kata tak enak kepadanya.
Baca SelengkapnyaDuel maut itu dilatarbelakangi saling tantang antara keduanya. Lantaran malu kepada teman-temannya, keduanya menyepakati bertemu di TKP.
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaDD nekat membunuh temannya, FR (25), karena dendam dan cemburu.
Baca SelengkapnyaMeski memiliki hobi cukup 'nyeleneh' yaitu suka berantem saat kecil, namun pria ini berhasil menjadi sosok sukses. Kini jadi calon orang nomor 1 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Bekasi Kota menggelar prarekonstruksi kasus pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9).
Baca SelengkapnyaSosok remaja anak pensiunan perwira Polisi belakangan menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah Sekolah Dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPembunuh bocah perempuan terbungkus karung di lubang sedalam 2,5 meter dimunculkan ke publik.
Baca Selengkapnya