Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elit Militer Myanmar Makin Didera Ketakutan karena Meningkatnya Perlawanan Rakyat

Elit Militer Myanmar Makin Didera Ketakutan karena Meningkatnya Perlawanan Rakyat Jenderal Min Aung Hlaing. ©istimewa

Merdeka.com - Para elit militer Myanmar tengah didera ketakutan. Ketakutan semacam ini tidak pernah terlihat sebelumnya sejak militer melakukan kudeta pertama kali pada 1962 yang dipimpin mendiang Jenderal Ne Win.

Ketakutan dan kecemasan yang melingkupi para diktator dan pengikutnya setelah merebut kekuasaan dengan paksa adalah kondisi psikologi normal, namun meningkatnya ketakutan yang mendera para elit militer Myanmar dan keluarganya saat ini sangat nyata dan rasional. Salah satunya karena gerakan perlawanan anti-kudeta yang semakin kuat di berbagai daerah.

Setelah kudeta pada 1 Februari 2021, militer melancarkan tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa damai anti-kudeta di seluruh negeri. Muncul kekacauan dan teror di mana-mana. Militer membantai warga sipil, membakar desa-desa. Kekejaman itulah yang mendorong semakin menguatnya kelompok perlawanan anti kudeta di berbagai negara bagian.

Di samping itu, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) dan Dewan Permusyawaratan Persatuan Nasional (NUCC) membentuk aliansi politik nasional. NUG terdiri dari para politikus yang dilengserkan militer pada kudeta 2021. Meskipun aliansi ini masih dalam tahap awal, rezim militer dapat dikepung secara politik dalam waktu dekat. Sedangkan pada saat yang sama, militer sedang berjuang untuk mengatasi meningkatnya perlawanan bersenjata di seluruh negeri. Demikian analisis mantan aktivis pro demokrasi Myanmar,Zaw Tuseng, yang dimuat laman The Irrawaddy, situs berita independen Myanmar berbahasa Inggris.

Institut Strategi dan Kebijakan Myanmar melaporkan hampir 300 bentrokan antara Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) bentukan NUG dan militer Myanmar di Sagaing dari Juli 2021 sampai Maret 2022. Lebih dari 20.000 orang Bamar mengungsi karena pertempuran dan penyerbuan pasukan junta serta serangan pembakaran.

Saat ini rezim militer menghadapi perlawanan bersenjata yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pada saat bersamaan, bentrokan antara organisasi etnis bersenjata meningkat di sejumlah negara bagian seperti Kayah, Karen, Kachin, dan Chin. Perlawanan bersenjata terhadap rezim militer yang tidak sah meningkat di seluruh negeri.

Di Yangon, serangan pasukan perlawanan urban meningkat. Ini memaksa keluarga para pegawai negeri yang bekerja di Dewan Pemerintahan Negara (SAC) pindah ke markas junta militer di Naypyitaw, seperti dilaporkan Myanmar pada 22 April lalu.

Ketakutan yang dirasakan para keluarga personel junta militer juga meningkat. Mereka khawatir SAC tidak bisa melindungi mereka dari semakin meningkatnya kehadiran kelompok gerilya di Yangon.

Menurut seorang sumber yang dekat dengan satu keluarga militer di Yangin mengungkapkan, lebih dari 500 anggota keluarga tentara mengajukan visa tinggal di Thailand. Sementara itu, pendukung elit pro militer seperti Aye New Win, cucu mantan diktator Ne Win, terlihat menghabiskan lebih banyak waktu di Dubai.

Lebih dari 1.000 personel junta juga menjadi target serangan kelompok perlawanan di Yangon. Penembakan terbaru menargetkan Wakil Gubernur Bank Sentral Myanmar yang dikuasai junta, Than Than Swe. Mantan letnan komandan angkatan laut, Thein Aung, yang juga pejabat di Mytel Telecommunications Co yang dimiliki militer, ditembak di Yangon pada akhir 2021. Selain itu, lebih dari 80 menara Mytel di seluruh Myanmar dibom PDF.

Sumber dana PDF

Laporan Kementerian Pertahanan NUG pada Maret 2022 mengungkapkan, NUG telah menggelontorkan USD 30 juta atau sekitar Rp 432 miliar untuk mendukung PDF.

Meskipun jumlah itu kecil dibandingkan dengan anggaran militer junta sekitar USD 3 miliar untuk 2022-2023, gerakan perlawanan memiliki teknologi dan dukungan berkelanjutan dari publik yang percaya bahwa kediktatoran dapat diakhiri di Myanmar. Itu adalah elemen penting dalam perang melawan junta.

Bantuan dana untuk PDF juga berasal dari Helping Hands for Burma, diaspora Myanmar di New Jersey, Amerika Serikat, yang mengumpulkan hampir USD 150.000 pada 24 April tahun ini dari penjualan obligasi NUG dan pameran penggalangan dana.

PDF juga melakukan inovasi untuk merakit persenjataan sendiri. Senapan yang dirakit PDF harganya kurang dari USD 100. PDF lainnya menggunakan teknologi mutakhir seperti drone dan bom yang dikendalikan dari jarak jauh.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar

Peran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
27 September 1988: Liga Nasional untuk Demokrasi Myanmar Dibentuk oleh Aung San Suu Kyi
27 September 1988: Liga Nasional untuk Demokrasi Myanmar Dibentuk oleh Aung San Suu Kyi

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua

Jenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo

Militer ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.

Baca Selengkapnya
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima

Uniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.

Baca Selengkapnya
Kampungnya Digeruduk TNI, Anak-Anak Desa Selamat Deli Serdang Kini Trauma dan Takut Berangkat Sekolah
Kampungnya Digeruduk TNI, Anak-Anak Desa Selamat Deli Serdang Kini Trauma dan Takut Berangkat Sekolah

Anak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Baca Selengkapnya