Emir Qatar lengser
Merdeka.com - Emir Qatar Syekh Hamad bin Khalifa al-Thani hari ini menyatakan dirinya telah mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada putranya Syekh Tamim bin Hamad al-Thani, dan menjelaskan sudah waktunya bagi generasi baru untuk mengambil alih kekuasaan.
"Tuhan tahu saya tidak ingin kekuasaan di dalam diri saya dan saya tidak mencari kekuasaan itu untuk alasan pribadi," kata Hamid, dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi nasional Qatar,seperti dilansir kantor beritaReuters, Selasa (25/6).
Syekh Hamad juga tidak menyebut langsung Perdana Menteri dan Menteri luar negeri, Syekh Hamad bin Jassim al-Thani, yang secara luas juga diharapkan lengser. Dia menjadi emir setelahmenggulingkan ayahnya dalam sebuah kudeta tanpa pertumpahan darah pada 1995.
-
Siapa yang memimpin Qatar saat merdeka? Pada tahun 1916, Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani menandatangani perjanjian dengan Inggris yang menjadikan Qatar sebagai protektorat resmi.
-
Siapa yang menggantikan Hasyim Asy'ari? Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU usai Hasyim Asy'ari dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
-
Siapa anak Jusuf Hamka? Jusuf Hamka memiliki seorang anak yang bernama Feisal Hamka.
-
Mengapa Masjid At Taqwa diganti nama? Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata 'Agung'. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Siapa yang jadi khatib di Solo? Pagi itu Muhammad Hanif Alimi bertindak sebagai imam dan khatib.
-
Apa yang terjadi setelah Qatar merdeka? Kemerdekaan Qatar membuka babak baru dalam sejarah negara tersebut, yang kini dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia berkat cadangan minyak dan gas alamnya yang melimpah.
Para diplomat mengatakan emir 61 tahun itu sebetulnya telah lama merencanakan mundur dan mendukung putranya Syekh Tamim (33 tahun) naik takhta.
Meski Qatar adalah sebuah negara kecil dengan penduduk hanya dua juta jiwa, namun Qatar merupakan eksportir gas alam cair terbesar di dunia. Qatar juga menjadi salah satu pendukung keuangan dalam revolusi Arab.
Analis politik Qatar Muhammed al-Misfer mengatakan dia tidak mengharapkan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri atau rencana domestik setelah penyerahan kekuasaan itu. Dia menjelaskan Syekh Tamim sudah terlibat dalam menjalankan negara di bawah perintah bapaknya. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam acara pelepasan jabatannya, Syamsul dikawal langsung oleh jenderal Polri keturunan Nabi Muhammad.
Baca SelengkapnyaPada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan bergelar sarjana muda
Baca SelengkapnyaJK didampingi Menteri Hukum dan HAM periode 2004-2007 Hamid Awaluddin.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Prof Din Syamsudin juga terlihat berada di sisi belakang JK.
Baca SelengkapnyaHalaman Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab dipenuhi lautan manusia. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada Ismail Haniyeh.
Baca SelengkapnyaKontroversi gelar haji keluarga Atta Halilintar: Antara kebanggaan orangtua dan keinginan sang anak
Baca SelengkapnyaHamzah Haz di usia 84 tahun meninggalkan 12 orang anak, beserta cucu dan cicit-cicitnya.
Baca SelengkapnyaDi saat banyak artis yang bahagia bisa bertemu dengan Habib Umar, King Faaz malah menangis. Soalnya, ia tak bisa mendapat kesempatan untuk foto bersama.
Baca SelengkapnyaPosisi Irjen Ahmad Haydar sebagai Kapolda Aceh digantikan oleh jenderal bintang 2 Polri berlatar belakang intel.
Baca SelengkapnyaIring-iringan mobil yang membawa jenazah Ismail Haniyeh terlihat melintas di sebuah jalan raya di Kota Doha, Qatar
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz.
Baca SelengkapnyaSetelah mengetahu kabar pernikahan Prince Mateen, Wirda Mansur saat live media sosial sempat menyebut nama Pangeran Tengku Hassanal.
Baca Selengkapnya