Empat aksi guru kejam, bikin murid babak belur sampai tewas
Merdeka.com - Guru sebagai seorang panutan murid sudah sepantasnya mengajarkan sikap terpuji sebagai bekal masa depan. Kesabaran yang diuji sudah sepantasnya ditunjukkan sang guru kala menghadapi para murid.
Namun tidak semua, sebagian dari mereka malah menunjukkan sikap sebaliknya. Tidak mempunyai kesabaran lebih dan memilih untuk ringan tangan.
Mereka dengan mudah menyiksa sang murid yang diibaratkan sebagai anak mereka sendiri. Lebih parahnya lagi, sebagian dari mereka mengalami penyiksaan hanya berdasar kesalahan sepele.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Berikut aksi kejam mereka yang telah merdeka.com rangkum dari bermacam sumber:
Akibat sepeda dimodifikasi, guru ini aniaya muridnya sampai bonyok
Khairul Najwan(12) seorang siswa kelas enam Sekolah Dasar asal Negeri Jiran mengaku mendapat perlakuan kasar sang guru saat dirinya telat terlambat masuk kelas. Khairul dicekik, dipukul, hingga diinjak-injak.
Kejadian sadis ini terjadi pada Rabu kemarin di Tikam Batu dekat Sungai Petani, Malaysia. Dia mengatakan penganiayaan bukan hanya karena keterlambatannya melainkan akibat sepeda yang dikendarainya sudah menyalahi aturan.
"Seorang guru menahan saya masuk kelas karena terlambat, dia juga mengatakan bila kesalahan saya tidak hanya itu, tetapi terdapat pada setang sepeda saya yang dinilai menyalahi aturan sekolah. Saat itu saya dicekik, dipukul, dan kaki saya diinjak," terangnya bersama kelompok aktivis sosial Nor Hasni Saad kepada rekan media setempat, seperti dikutip dari laman Asiaone, Minggu (6/3).
Beberapa guru yang melihat langsung membantu saya, memberi saya makanan kecil. Mereka mengatakan bila saya harus meminta maaf lantaran kesalahan saya ini.
"Setelah saya menghadap guru tersebut dan meminta maaf, dia memberikan saya dua lembar uang RM1 (setara dengan Rp 6 ribu) dan kertas catatan yang meminta saya untuk tutup mulut tidak menceritakan insiden tersebut kepada siapa pun," kata Khairul.
Khairul yang didampingi sang ayah, Jamsari Mohammad Hasan(46) melakukan protes terhadap kekerasan ini.
"Anak saya mendapat sejumlah memar di leher, wajah, dan kaki, saat istri saya mengatakan bila anak kami telah mendapat perlakukan seperti ini, jelas saya langsung datang ke sekolah tersebut dan meminta pertanggungjawaban, namun sangat disayangkan tidak ada alasan yang masuk akal," protes sang ayah.
Sang ayah menyangkal alasan tidak masuk akal pihak sekolah terkait pelanggaran aturan sekolah yang mengatakan bila sepeda Khairul telah menyalahi aturan sekolah.
"Sungguh tidak bisa diterima, sepeda anak saya yang biasa dipakai sedang rusak, dan tidak ada Hak bagi mereka menghukum anak saya dengan cara seperti ini," jelasnya.
Diketahui, Kepolisian Kuala Muda sudah menangani kasus ini, Asisten Kepala Polisi Zukir Isa mengatakan kasus ini diganjar pasal 323 Hukum Pidana.
"Kondisis psikologis anak saya sangat terganggu, dia kini takut kembali ke sekolah, maka dari itu saya mendesak Departemen Pendidikan untuk menyikapi ini secara serius," tegas Jamsari.
Ketahuan meleng saat belajar, Guru ini tampar murid sampai tewas
Chen, guru di China, dilaporkan memukuli muridnya, Huang Pi-guang, 13 tahun, hingga tewas. Menurut situs Shanggaiist.com, Huang, siswa di Sekolah Dasar Bei Zai, ketahuan meleng dan bermain-main saat pelajaran matematika.ÂÂ
Chen yang saat itu sedang mengajar, langsung memarahi muridnya. Huang yang tidak terima malah berbalik dan melawan sang guru. Dia bahkan menghina istri Chen, seperti dilansir situs Asia One, Jumat (27/6/2014).
Polisi mengatakan Chen kemudian menampar Huang hingga dia pingsan. Tak lama kemudian dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Namun para siswa yang menjadi saksi mata mengatakan, Chen memukuli Huang di bagian wajah, kaki, dan belakang kepalanya. Saksi menyebut mulut Huang lalu berbusa dan keluar darah dari hidung dan mulutnya sebelum akhirnya pingsan.
Orang tua Huang melihat ada bekas lebam di tubuh anaknya sehingga mereka menduga Huang dipukuli. Sejumlah foto di Internet memperlihatkan orang tua Huang membaringkan anaknya di depan sekolah menuntut keadilan.
Surat kabar asal Hong Kong Apple Daily melaporkan polisi kini sudah menangkap Chen buat dimintai keterangan.
Guru edan ini banting dan tendang muridnya
Rekaman video berdurasi 41 detik dari kamera CCTV di sebuah Taman Kanak-kanak di Provinsi Shanxi, China memperlihatkan seorang guru sedang menyiksa murid perempuan berumur empat tahun.
Dalam sebuah ruangan bermain dan berolah raga, guru perempuan itu tampak mengguncang-guncangkan tubuh muridnya yang sudah tergeletak di lantai. Dia lalu membanting dan menendang bocah nahas itu. Murid-murid dan sejumlah guru lain di ruangan itu hanya melihat saja dan tak peduli dengan kejadian itu. Yang lain tetap bermain bola basket dengan acuhnya.
Media setempat menyebutkan murid perempuan itu memang cacat mental dan ketika disiksa dia sedang dalam kondisi pingsan. Akibatnya, bocah itu mengalami kerusakan otak yang lebih parah.
Guru kejam ini awalnya membantah perbuatannya. Namun kini, dia telah dihukum. Sejumlah komentar di situs Youtube mengecam perbuatan guru itu. "Guru itu tak punya rasa kemanusiaan. Perbuatannya seperti binatang."
Tak bisa berhitung angka 1-10, guru ini tampar murid berulang kali
Seorang guru perempuan di China tertangkap kamera CCTV sedang menampar dan menendang murid-murid sekolah Taman Kanak-kanak di kelasnya. Guru itu menampar empat orang anak lebih dari 120 kali dalam waktu setengah jam sebab mereka tidak bisa menjawab pertanyaan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (24/10/2012), kejadian itu berlangsung di sebuah sekolah TK di Kota Taiyuan, utara provinsi Shanxi. Dari kamera CCTV terlihat guru sinting itu awalnya menampar seorang murid duduk di sebelah kanannya berkali-kali dengan tamparan keras dari samping dan depan hingga kepala si bocah terombang-ambing. Tak lama kemudian guru itu menampar pula murid perempuan duduk di sebelah kirinya dengan tamparan tak kalah keras berkali-kali.
Tak hanya itu si guru juga tampak menarik baju seorang bocah dan mengguncangkannya dengan keras. Kejadian itu terkuak setelah seorang ayah dari murid perempuan TK itu mencari tahu kenapa wajah anaknya lebam babak belur.
Han, nama ayah murid itu, memaksa pihak sekolah memutar rekaman kamera CCTV yang mengungkap kejadian itu. Dia mengatakan itu bukan pertama kalinya anaknya pulang sekolah dengan wajah babak belur. Namun dia selalu mengira anaknya terluka karena bermain di sekolah. "Si guru bertanya pada anak saya untuk berhitung lebih dari sepuluh tapi dia tidak bisa menjawab dan kemudian ditampar," ujarnya.
Han mengatakan dalam waktu kira-kira setengah jam guru itu menampar putrinya 43 kali dan menendangnya dua kali. Dia juga menampar tiga bocah lain masing-masing 43 kali, 27 kali,l dan 10 kali. "Dia bukan lagi guru. Dia monster!" kata Han geram.
Menurut laporan media China, pihak sekolah mengatakan guru itu kini telah dipecat.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaDisdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca Selengkapnya