Empat anggota Taliban pelaku bom Pakistan ditembak mati
Merdeka.com - Empat pelaku bom bunuh diri Pakistan ditembak mati tentara militer saat mereka hendak meledakkan diri di koloni Kristen. Empat pelaku ini diduga anggota Taliban.
Keempatnya memakai rompi bom dan hendak meledakannya di dekat koloni Kristen di Kota Peshawar. Sebelum ditembak, mereka juga sempat membunuh seorang warga sipil.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/9), pasukan militer tiba di tempat tersebut menggunakan helikopter.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Ahsanullah Ahsan, Juru Bicara Jamaat ul-Ahrar, faksi Taliban di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas empat orang pelaku bom bunuh diri tersebut.
"Empat orang pengebom bunuh diri dengan senjata dan amunisi masuk ke Koloni Kristen di Warsak setelah menghajar seorang penjaga keamanan pada pukul 05.50 pagi," seperti dikutip dari pernyataan militer Pakistan.
"Pasukan keamanan sudah mengepung area tersebut dan empat teroris semuanya terbunuh, sementara dua tentara paramiliter, seorang petugas kepolisian dan dua penjaga keamanan terluka akibat baku tembak ini," tulis militer Pakistan.
Insiden ini berbeda dengan yang terjadi di depan gedung pengadilan Mardan, di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan yang menewaskan 12 orang, serta melukai 52 orang lainnya.
"Di Mardan, seorang pelaku meluncurkan sebuah granat di wilayah pengadilan sebelum dia meledakan diri," ujar Juru Bicara Pemerintah Pakistan Mushtag Ghani.
Ghani menuturkan, para pengacara, petugas kepolisian dan pejalan kaki tewas akibat insiden ini. Tak hanya itu, korban luka yang kritis juga mencapai 52 orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Baca SelengkapnyaJenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca Selengkapnya