Empat cerita orang kaya rela tinggalkan harta demi hidup sederhana
Merdeka.com - Menjadi seorang yang bergelimang harta menjadi dambaan setiap manusia. Melalui harta, mereka bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan.
Seperti seorang bernama Dan Bilzerian. Tengok saja akun Instagramnya, Bilzerian kerap mengunggah foto pesta gilanya, di rumah maupun di atas Yacht dan dikelilingi gadis-gadis bertelanjang dada. Tak hanya itu, dia juga kerap memamerkan mobil mewah dan senjata-senjata berat miliknya.
Namun ternyata, tidak semua orang tajir melakukan tindakan seperti Bilzerian. Sebagian dari mereka memilih meninggalkan harta untuk mencoba hidup sederhana. Memulai hidup berkecukupan demi tujuan mulia.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Apa hobi unik orang kaya? Selain itu, hobi juga dapat menciptakan peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa, memperluas pengetahuan, dan menghilangkan stres sehari-hari.
-
Bagaimana orang merasa kaya? Seorang perencana keuangan bersertifikat dari North Haven, Connecticut, Paul Marrone mengatakan kekayaan bergantung pada gaya hidup, kebutuhan pengeluaran, dan sumber penghasilan, yang bisa berbeda dari satu orang ke orang lain. Singkatnya, kemampuan Anda untuk merasa kaya bergantung pada pengalaman dan persepsi Anda terhadap uang.
-
Apa yang menandakan orang kaya? Meskipun tidak mencolok, gaya hidup mereka sering kali menunjukkan kualitas yang baik, seperti perjalanan yang terencana atau konsumsi yang lebih cermat dalam hal barang-barang mewah.
-
Mengapa orang kaya cenderung lebih bahagia? 'Perasaan kontrol yang lebih besar atas hidup dapat menjelaskan sekitar 75 persen hubungan antara uang dan kebahagiaan,' kata Killingsworth kepada The Guardian. 'Jadi, menurut saya, sebagian besar dari apa yang terjadi adalah, ketika orang memiliki lebih banyak uang, mereka memiliki lebih banyak kontrol atas hidup mereka. Lebih banyak kebebasan untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan.'
-
Kenapa pura-pura kaya? Bagi individu yang berpura-pura kaya, pengakuan sosial dan status sering kali menjadi hal yang sangat krusial. Mereka merasa bahwa keberhasilan hanya dapat diukur dari seberapa tinggi status yang mereka miliki di mata orang lain. Akibatnya, mereka berusaha keras untuk memproyeksikan citra sukses dan kemewahan agar dianggap 'berhasil'.
Berikut empat cerita orang rela tinggalkan harta demi hidup sederhana yang dihimpun merdeka.com dari beragam sumber:
Sudah malas hidup kaya, taipan muda China jual semua hartanya
Seorang taipan muda China sudah bosan hidup kaya gara-gara kecelakaan. Kini dia membuang semua hartanya dan memilih tinggal di sebuah rumah mungil dekat pegunungan.Surat kabar South Morning China Post melaporkan, Sabtu (22/11), Liu Jingchong asal Provinsi Guangdong, mantan pengusaha di bidang manufaktur dan tekstil besar ini mengubah gaya hidupnya setelah mobil dikendarainya menabrak pagar pembatas jalan.Bukan lantaran dia terluka, justru kecelakaan kecil itu tak menggores kulitnya sedikit pun. Peristiwa nahas itu terjadi di tempat jauh dari keramaian di Provinsi Qinghai. Alih-alih beli mobil baru untuk mengganti kendaraan rusak, dia malah berdiam di sebuah hotel dan membaca buku tentang ajaran Buddha.Dia amat tersentuh dengan kalimat Buddha berbunyi 'Harta hanya membuat menderita'. Akhirnya dia menjual seluruh kekayaannya. "Saya tidak menyepi atau hidup sendiri. Saya sangat senang jika ada seseorang mau mengunjungi saya dan berbagi pengalaman. Saya mencintai kehidupan saya yang sekarang," ujar Liu.Di rumah mungilnya dia membangun perpustakaan pribadi banyak diisi buku-buku soal ajaran Buddha dan kesederhanaan.
Demi tolong ratusan anjing terlantar, miliuner ini rela bangkrut
Rasa cinta dari seseorang terhadap hewan peliharaan kadang memang dapat memunculkan sebuah tindakan yang sangat luar biasa. Pria di China ini merupakan salah satu orang yang rela mengorbankan segala harta bendanya demi menolong anjing-anjing yang terlantar.
Dilansir dari Shanghaiist, seorang pria di Changchun yang bernama Wang Yan ini rela menjadi bangkrut demi membuat sebuah pusat penyelamatan hewan untuk menjadi rumah yang menyenangkan bagi anjing-anjing terlantar. Pria berusia 29 tahun yang berasal dari kota Gelong di provinsi Jilin ini sebelumnya memiliki harta yang berlimpah. Tetapi sejak tahun peristiwa kehilangan hewan peliharaannya di tahun 2012 semua mulai berubah.
Yan menceritakan bahwa dia mati-matian mencari anjingnya tetapi tidak kunjung ditemukan. Akhirnya seseorang menyarankannya untuk ke tempat pembantaian hewan di sekitar situ. Ketika ke tempat itu lah dia mulai sadar bahwa ternyata banyak anjing-anjing yang bernasib malang. Walaupun anjingnya tidak dapat ditemukan tetapi kunjungannya ke tempat pembantaian hewan itu lah yang mengubah pikirannya.
Menggunakan kekayaan yang dimilikinya itulah Wang akhirnya membeli tempat tersebut dan mendirikan tempat perlindungan dan pemeliharaan hewan pada sebuah pabrik baja di sekitar situ. Seiring waktu dia mulai membangun lebih banyak lagi rumah perlindungan dan mengumpulkan anjing-anjing terlantar di rumah tersebut.
Saat ini terdapat sekitar 215 anjing yang ada di tempat tersebut. Yan merawat anjing-anjing tersebut hingga ada orang yang berminat mengadopsi mereka. Walaupun sempat kaya raya tetapi usaha yang dilakukannya ini membuat Yan kini memiliki banyak utang. Walaupun begitu dia tetap berjuang sepenuh tenaga untuk menolong anjing-anjing tersebut dan menolak sumbangan berupa uang yang diberikan padanya.
Pria ini tinggalkan harta demi hidup sederhana dengan istri di desa
Pria kaya bernama Yao Nanshan, 60 tahun, meninggalkan seluruh kekayaan dan gaya hidup orang kota untuk tinggal di desa bersama istri yang menjadi cinta sejatinya.Dia menikahi Liu Lijuan, wanita yang menolongnya ketika dia tersesat di pegunungan ketika sedang berlibur. Sejak kejadian itu dia terus berhubungan dengan Liu dan akhirnya Desember lalu mereka menikah.Mengutip dari situs People's Daily Online, surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (13/4), Yao memutuskan meninggalkan bisnis restorannya di Sevilla, Spanyol, selama 30 tahun, untuk menjalani hidup sederhana di desa.Demi hidup di desa, Yao meninggalkan tujuh rumah yang dia punya di Kota Qingtian, sebelah tenggara China.Pada 2002 Yao kehilangan istri pertamanya karena kanker perut. Sejak itu dia merasa tidak punya tujuan hidup meski kaya raya.Dalam perjalanan liburan di gunung pada akhir 2013, Yao dan temannya tersesat dan ketinggalan bus untuk kembali ke Qingtian.Mereka berdua akhirnya harus mengetuk pintu rumah warga desa untuk menumpang menginap. Rumah yang ketuk itu adalah milik Liu.Yao kemudian mengatakan betapa ramah dan baiknya Liu meski dia hidup dalam kemiskinan di desa.Pasangan yang saling tertarik sejak pertemuan pertama mereka itu akhirnya terus berhubungan meski Yao kembali ke Spanyol untuk menjalankan bisnis restorannya. Yao akhirnya kembali bertemu Liu dan menyatakan cintanya.Setelah mengumumkan mereka akan menikah, Yao memberikan seluruh harta dan bisnisnya kepada ketiga anaknya dari pernikahan sebelumnya.Menurut laporan Yao telah membeli sebuah pemondokan kecil untuk tinggal bersama istrinya di desa.
Pria tajir ini tinggalkan harta miliaran, pilih jadi biksu
Jingchong, 39 tahun, lelaki asal China, mengalami titik balik dalam kehidupannya pada 2012 setelah kecelakaan yang menimpanya."Saya punya banyak uang. Saya suka dengan hidup seperti itu tapi semuanya berubah ketika saya dan seorang teman mengalami kecelakaan di daerah terpencil di Provinsi Qinghai," ujar Jinchong, seperti dilansir situs Odditycentral, Rabu (12/4).Pada saat itu keduanya terpaksa harus menginap di hotel karena mereka belum bisa bepergian jauh akibat luka kecelakaan."Satu-satunya yang saya lakukan adalah membaca buku tentang Buddha. Itu mengubah hidup saya."Jingchong kemudian memutuskan dia ingin menjadi biksu dan pindah ke Pegunungan Zhongnan di Provinsi Shaanxi, meninggalkan seluruh hartanya bernilai miliaran, termasuk tujuh mobil, rumah mewah ala istana dan rumah untuk berlibur.Setelah dua tahun menyepi di gunung, dia akhirnya berhenti berbisnis tekstil dan bergabung ke sebuah kuil di sebelah timur China. Di sana di bekerja di dapur umum.Dia merasa harta benda duniawi tidak akan pernah bisa membuat manusia merasa puas. Orang akan selalu ingin punya rumah lebih besar, pekerjaan lebih baik, kendaraan mewah dan seterusnya.Selama dua tahun tinggal di gunung, menyepi menjadi biksu, memang bukan hal mudah bagi Jingchong. Dia hidup dalam kesendirian, bermeditasi, membaca, menulis kaligrafi. Dia menanam sayur-sayuran dan sebulan sekali mengunjungi kota kecil terdekat untuk membeli beras, minyak, dan gandum."Kondisi saat itu sulit. Ranjang saya terbuat dari batu bata dan tak ada listrik ketika musim dingin tiba. Tapi saya tidak merasa kedinginan. Mungkin itu karena saya suka tinggal di sana dan fokus menjalani apa yang saya suka."Jinchong merasa selama dua tahun itu dia berhasil bertahan hidup tanpa apa-apa."Saya sekarang merasa tidak lagi butuh uang," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghargai setiap orang tanpa memandang status finansial, dan lebih fokus pada nilai-nilai dan kualitas pribadi.
Baca SelengkapnyaSiapa saja selebriti yang mengalami masa sulit dan tinggal di rumah sederhana usai tak lagi syuting?
Baca SelengkapnyaMenabung tidak selalu diartikan dengan menyisihkan atau menyimpan uang.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan banyak selebriti lainnya, sejumlah artis Indonesia memilih untuk menjalani kehidupan lebih sederhana dan menjauh dari kemewahan yang mencolok.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Anda juga harus berhati-hati dengan tawaran investasi-investasi bodong yang hingga saat ini marak terjadi dan terus memakan korban.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan bahwa sebagian besar jutawan yang diteliti tidak pernah membeli rumah yang harganya lebih dari tiga kali lipat pendapatan tahunan mereka.
Baca SelengkapnyaFenomena sosial media membuat seseorang ingin tampil sukses dengan menunjukkan barang mewah dan mahal, namun ternyata kebanyakan orang tersebut adalah fake rich
Baca SelengkapnyaMeskipun hidup sederhana terdengar mudah, itu sangat sulit untuk diterapkan. Saat ingin memulai hidup sederhana, banyak tantangan yang akan muncul.
Baca SelengkapnyaMeski bergelimang harta, namun keseharian Soimah terlihat jauh dari kesan mewah. Seperti apa sih potretnya? Intip di sini!
Baca Selengkapnya