Empat fatwa konyol ulama sejagat
Merdeka.com - Ulama dalam Islam seharusnya menjadi panutan umat dan tidak sembarangan mengeluarkan fatwa. Namun pada kenyataannya banyak pemimpin muslim ini ngawur berkata dan menyerukan pengikut mereka melakukan hal-hal di luar nalar.
Tak hanya di Arab Saudi, banyak ulama berbasis di pelbagai negara sering silap lidah dan langsung menelorkan hukum seolah wajib dijalani. Mulai dari perempuan dilarang memegang pisang, bayi wajib berjilbab dan bercadar, hingga seruan memperkosa perempuan di luar keyakinan. Padahal sesungguhnya Islam melarang keras para pemimpin agama ini berkata sembarangan sebab bisa membuat kekacauan.
Islam diusung oleh Nabi Muhammad SAW mengajarkan saling menghormati dan menyayangi antar sesama manusia. Namun terkadang banyak orang salah menafsirkan ajaran-ajarannya, termasuk para ulama ini.
-
Kenapa orang mudah uring-uringan? Ketidakpastian dan pengalaman duka dalam beberapa tahun terakhir mungkin telah meningkatkan tingkat ketegangan dalam diri kita.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Kenapa orang memilih untuk menyindir? Terkadang, tidak semua orang bisa mengungkapkan rasa kesal dengan mudah. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah melalui sindiran.
-
Siapa yang biasanya menggunakan gaya bahasa sindiran? Majas sindiran adalah jenis majas yang sering digunakan untuk mengungkapkan kritik atau ejekan secara halus.
Dilansir dari pelbagai sumber termasuk harian Times of India, harian the Guardian, stasiun televisi Al Arabiya, dan surat kabar the Indipendent ini empat fatwa konyol ulama sejagat. Berikut ulasannya.
Ulama Saudi pernah berfatwa ratakan makam Nabi Muhammad SAW
Paham Wahabi yang mendominasi Arab Saudi menegaskan berziarah kubur, apalagi sampai mengkultuskan seseorang, hukumnya haram menurut syariat Islam. Sebab itu, sejumlah ulama mereka meminta makam Nabi Muhammad di dalam Masjid Nabawi di Kota madinah, dihancurkan.?
Surat kabar the Independent melaporkan, Lima tahun lalu, beredar selebaran dari Kementerian Urusan Islam Saudi atas rekomendasi Mufti Agung Saudi Abdul Aziz al-Syekh. Isinya mendesak penghancuran makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Seruan ini disokong para ulama Wahabi, sekte terbesar di Saudi, termasuk Syekh Ibnu al-Uthaymin.
Menurut situs mailofislam.com, kaum Wahabi adalah pengikut dari Muhammad bin Abdul Wahab. Sekte yang muncul di abad ke-18 ini mendapat kecaman dari kelompok Sunni.?
Sunni menganggap mereka merupakan kaum sesat seperti pernah disabdakan Rasulullah. Gambaran ini juga termuat dalam kitab Sahih Bukhari. Namun, kalangan Wahabi meyakini peran mereka sebagai peletak kembali ajaran Islam murni tanpa inovasi.?
Wahabi percaya Allah itu memiliki tubuh, mata, tangan, dan kaki. Mereka juga meyakini Nabi Muhammad adalah manusia biasa, sehingga tidak perlu ada penghormatan berlebihan terhadap dirinya.?
Mereka memandang Ahlul Bait adalah keturunan nabi yang tidak perlu mendapat penghormatan khusus dan tidak perlu diikuti. Menurut mereka, tidak ada lagi keturunan Rasulullah saat ini lantaran mereka sudah wafat dalam tragedi Karbala.?
Wahabi menyatakan para sahabat juga manusia biasa sehingga tidak perlu diikuti ucapan dan perbuatannya. Bahkan, sebagian besar sahabat juga berbuat dosa sehingga kaum ini kerap mengkritik mereka.?
Wahabi tidak merayakan maulid nabi lantaran itu ajaran sesat. Lucunya, mereka berpesta buat hari ulang tahun para pemimpin mereka dan selalu memuji mereka. Wahabi juga menyebut ziarah kubur berdosa.
Ulama Saudi fatwakan bayi perempuan wajib berjilbab
Seorang ulama Arab Saudi bernama Abdullah Daud mewajibkan bayi perempuan mengenakan jilbab lengkap dengan penutup wajah atau burka.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Majd TV pertengahan tahun lalu, Abdullah Daud menegaskan memakai jilbab itu akan melindungi bayi perempuan. Daud menyatakan fatwa itu dia keluarkan lantaran sebelumnya ada kasus penganiayaan terhadap bayi perempuan di Saudi.
Fatwa yang dia sampaikan itu langsung mengundang kehebohan di media sosial Twitter. Sejumlah pengguna Twitter asal Saudi mengecam pernyataan Daud dengan mengatakan dia tidak layak berfatwa semacam itu karena pernyataannya menjelekkan Islam dan melanggar hak individu.
Mantan hakim Muhammad Al-Jzlana mengatakan fatwa Daud itu memperburuk citra Islam. Dia menyerukan kepada masyarakat untuk mengabaikan fatwa itu dan mengatakan Saudi memiliki lembaga yang berwenang menyatakan fatwa.
Dia menyatakan sedih tiap kali melihat sebuah keluarga sedang berjalan-jalan dengan mengajak bayi perempuan yang mengenakan jilbab. Menurut dia, tindakan itu tidak adil bagi bayi perempuan.
Ulama Saudi larang perempuan sentuh pisang
Seorang ulama asal Arab Saudi kini tinggal di salah satu negara Eropa pernah memfatwakan perempuan dilarang menyentuh pisang lantaran sering digambarkan sebagai kelamin laki-laki.
Selain pisang, perempuan juga dilarang memegang mentimun dan jika mereka hendak memakan salah satunya haruslah didampingi muhrim lelaki seperti ayah atau suaminya. Namun mereka tidak boleh langsung memakan begitu saja melainkan harus dipotong kecil-kecil.?
Menurut ulama itu, pisang dan mentimun menyerupai penis hingga bisa membangkitkan syahwat perempuan. Wortel juga masuk dalam daftar sayuran tidak boleh dimakan kaum hawa.
Ulama Yordania fatwakan pemberontak Suriah boleh perkosa perempuan
Ulama Yordania Syekh Yasir al-Ajlawni memfatwakan pemberontak Suriah boleh perkosa perempuan. Pesan fatwa itu dia sampaikan lewat situs berbagi video Youtube.
Namun pemberontak dilarang memperkosa perempuan muslim Sunni dan mereka diperbolehkan menggagahi wanita di luar itu.
Serupa tapi tak sama, ulama Saudi lain Muhammad al-Arifi mengatakan pemberontak Suriah boleh memperkosa para tawanan kaum hawa.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaGus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, jika putusan tersebut membuat gaduh publik, pejabat itu harus mundur.
Baca SelengkapnyaMenteri Yaqut membantah candaannya dikaitkan dengan pilpres
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca Selengkapnya