Empat kali gagal dapat SIM, perempuan ini bakar diri
Merdeka.com - Yamkala Sapkota, 31, perempuan asal Skotlandia membakar diri sendiri setelah empat kali gagal lulus untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Dia mengalami luka bakar 12 persen di wajah dan tubuhnya dari kepala, leher, bahu, tangan kanan, dan punggung. Ahli kejiwaan mengatakan dia tidak mengalami kelainan jiwa apa pun, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (19/10).
Namun hari ini dia dibebaskan dari tuntutan hukum di pengadilan karena membahayakan orang lain. Hakim Lord Bannatyne di Pengadilan Tinggi Edinburgh membebaskan dia karena kasihan.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Saya tidak yakin aksi ini akan terjadi lagi," kata hakim.
Sapkota kini tengah menjalani operasi kulit.
Pengacara Sarah Livingstone mengatakan kliennya itu sudah membayar perbuatannya.
"Dia sudah dihukum dengan cedera yang dialami. Dia kini masih menjalani perawatan."
Ketika hadir dalam persidangan di Pengadilan Edinburgh Agustus tahun lalu dia mengakui telah bertindak ceroboh hingga membakar diri dan membahayakan orang lain.
Sapkota sempat meninggalkan catatan kecil sebelum membakar diri. Saat itu dia mengatakan tidak mau lagi hidup.
Seorang tetangga menyadari tindakannya dan segera menghubungi polisi menuju apartemennya di wilayah Leith, Edinburgh.
Beruntung, Sapkota masih bisa diselamatkan.
Perempuan berdarah Nepal itu pindah ke Inggris sembilan tahun lalu bersama suaminya.
Ketika insiden itu terjadi suaminya sedang tidak di rumah. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaKorban sempat masih bernapas, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaSuami pelaku bernama Mario Agustinus Wendo mengalami luka bakar mencapai 80 persen.
Baca SelengkapnyaGatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut pelaku bakar diri mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaKorban masuk di UGD pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, kondisi luka bakarnya cukup berat.
Baca SelengkapnyaRuangan kamarnya tampak hangus terbakar, bahkan semua barang di dalamnya habis tak tersisa.
Baca SelengkapnyaKasus tabrakannya ditangani Lakalantas Satwil Jaktim
Baca SelengkapnyaMotif sementara dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka mengaku karena emosi sesaat
Baca SelengkapnyaPelaku yang emosi menyiramkan satu botol bensin, kemudian membakar istrinya
Baca Selengkapnya