Empat kasus balita merokok sejagat
Merdeka.com - Terungkapnya kasus balita merokok di Indonesia beberapa waktu lalu bikin merinding dan menjadi perhatian sejagat. Ternyata barang berbahaya itu dibiarkan untuk dikonsumsi anak-anak bahkan orang dewasa ikut mencekoki mereka.
Selain kasus di Indonesia, ada empat kasus serupa memprihatinkan dan mengundang kecaman orang banyak saat melihatnya lantaran gambar serta videonya diunggah ke Internet. Kurangnya kesadaran akan bahaya merokok bagi anak-anak seharusnya dilakukan di lingkungan mereka seolah dibiarkan tanpa ada pencegahan. Bukan tak mungkin mereka akan berada di tingkat selanjutnya, kecanduan.
Ini empat kasus balita merokok menjadi perhatian sejagat. Bagaimana kisahnya? Berikut ulasannya.
-
Siapa saja yang bisa kecanduan judi online? Tanpa disadari, gejala kecanduan judi online ini biasanya dimulai sejak remaja pada pria dan lebih lambat pada wanita.
-
Siapa yang berpotensi mengalami kecanduan judi? Bahkan, diperkirakan 2-3 persen populasi Amerika pernah mengalami masalah terkait kecanduan judi selama 12 bulan terakhir.
-
Bagaimana cara kecanduan merampas kebahagiaan kita? Tidak ada yang bisa merampas kebahagiaan dengan lebih cepat daripada kecanduan. Kecanduan menghancurkan keluarga dan hubungan, meredupkan kreativitas, dan menghilangkan kebahagiaan dalam hidup kita.
-
Kenapa kecanduan judi online berbahaya? Menurut artikel di Psychology Today (03/21/2022), orang yang kecanduan dan terbiasa berjudi online bisa mengalami masalah pribadi dan kebangkrutan, bahkan terjerumus ke dunia kriminal.
-
Bagaimana judi online bisa menimbulkan kecanduan? 'Seperti halnya kecanduan lainnya, seseorang yang sangat kecanduan judi kemungkinan akan terus menurun sampai mereka mengenali masalahnya dan mencari bantuan.' Ia juga menambahkan bahwa 'Pecandu judi tampaknya memiliki potensi yang sama dengan pecandu lainnya untuk kehilangan kekayaan, pekerjaan, keluarga dan hubungan mereka.'
-
Siapa saja yang rentan kecanduan judi online? Kecanduan judi online mempengaruhi 1 sampai 3 persen orang dewasa dari segala usia, lebih sering dialami oleh pria daripada wanita. Kecanduan ini biasanya dimulai sejak remaja pada pria dan lebih lambat pada wanita.
Kasus balita merokok sisha di Rusia
Pada 15 Juli 2014 sebuah video mengejutkan dunia memperlihatkan dua balita sekitar umur empat tahun menghisap sisha. Rokok khas Timur Tengah. Aksi bocah kakak adik ini bahkan didukung oleh ayah mereka.Mirip seorang perokok aktif mereka lihai mengeluarkan asap dari hidung. Mereka disinyalir berasal dari Rusia lewat bahasa disampaikan. Ayah dua balita ini juga mengajarkan cara menghisap sisha secara benar.
Berikut videonya.
Kasus balita merokok di China
Pada Juni 2014, sebuah video bocah perokok muncul. Kali ini berasal dari China. Balita berusia sekitar tiga tahun ini merokok di pinggir jalan dan disaksikan orang lalu lalang.Bukannya menghentikan si balita menghisap rokok, para orang dewasa melihatnya justru tertawa. Tak ada yang berusaha menyita rokok dia hisap. Banyak orang menduga anak itu dipaksa menghisap rokok agar membuat orang tertarik membeli dagangan dia.
Berikut videonya.
Kasus balita hisap ganja di Amerika
Pada April 2014 sebuah rekaman muncul di situs berbagi video Youtube memperlihatkan balita menghisap diyakini ganja. Sementara suara latar tertawa orang dewasa terdengar. Tidak diketahui siapa mengambil gambar diyakini berasal dari Amerika Serikat ini. Namun kepolisian hingga kini masih memburu pelakunya.
Berikut videonya.
Balita Amerika dicekoki ganja oleh ibunya
Pada Maret 2013 seorang ibu membiarkan anaknya menghisap ganja. Rachelle Braaten asal Negara Bagian Washington, Amerika Serikat membiarkan sang bocah berumur 1,9 tahun mendekati bong tempat mariyuana itu dibakar.Braaten menyadari kesalahannya. Saat polisi menginterogasi dia, ibu itu mengakui sebenarnya hanya ingin bercanda namun dia sadar lelucon itu sungguh buruk.
Berikut videonya.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok merupakan sebuah hal yang sulit dilakukan banyak orang dengan mudah. Kondisi ini biasanya disebabkan karena faktor di dalam diri.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.
Baca SelengkapnyaPandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaDia menduga, kian maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah Bekasi imbas dari kenaikan cukai rokok.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan vaping bisa dilakukan dengan menerapkan sejumlah cara berikut ini:
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca Selengkapnya