Empat kisah paling tragis pengantin tewas di hari pernikahan

Merdeka.com - Melangkah ke pelaminan bukanlah perkara sederhana. Banyak pertimbangan, seperti menyingkirkan egoisme masing-masing demi melangkah bersama ke masa depan.

Cerita masa lalu dengan mantan kekasih juga seharusnya diselesaikan secara tuntas. Hal tersebut diperlukan agar jalannya pernikahan tidak ternoda dengan kehadiran mereka yang ternyata membawa dendam.

Seperti beberapa insiden berikut, para mempelai justru tewas di tangan mantan kekasihnya sendiri. Mereka tidak terima lantaran cinta mereka bersanding dengan orang lain di pelaminan.

Berikut empat insiden pilu yang menewaskan para mempelai di hari pernikahan yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.

Perempuan India tewas ditembak sepupunya di hari pernikahan

Seorang perempuan India ditembak mati tepat di hari pernikahannya. Pelakunya ternyata masih sepupu dia.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (9/5/2014), dokter cantik Jaishri Namdeo tengah berdiri di pelaminan dengan suaminya di resepsi pernikahan diselenggarakan di Kota Bhopal. Tiba-tiba sepupunya Anurag Singh menembakkan peluru tepat di leher perempuan itu.

Anurag masuk ke resepsi dengan menyamar sebagai juru foto. Setelah melakukan aksinya dia hendak bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya namun digagalkan oleh para tamu yang langsung mendorongnya ke lantai.

Diduga Anurag mencintai Namdeo dan tidak rela dia menikah dengan pria lain. Lelaki itu ditahan oleh tamu hingga polisi datang.

Namdeo, seorang perawat, meninggal dalam perawatan di rumah sakit sebab peluru menembus terlalu dalam. Suaminya, Rohit, selamat dalam insiden itu.

"Kami masih belum jelas motif pelaku. Namun dia mengatakan Namdeo pernah bersamanya. Itu saja," ujar juru bicara polisi tidak disebutkan namanya.

Ditusuk saat salaman, mempelai pria tewas di pelaminan

Malang nian nasib seorang mempelai pria di Arab Saudi. Dia harus kehilangan nyawa di atas pelaminan saat pesta pernikahannya berlangsung, awal pekan ini.

Mendiang mempelai pria ini dibunuh dengan cara ditusuk oleh saudara sepupunya sendiri, di hadapan sang istri.

Dilansir dari Emirates247, Selasa (15/3), insiden penusukan terjadi saat sang sepupu naik ke pelaminan. Sambil memberi selamat pada pria malang ini, sepupunya menusuk tepat ke jantung korban yang tidak dirinci detail namanya oleh kepolisian.

Pria Saudi ini terjatuh di kursinya, sontak membuat seluruh tamu undangan terkejut. Pelaku awalnya hendak kabur, kemudian langsung ditangkap oleh pengunjung yang memenuhi ruangan aula di pinggir Laut Merah, Kota Jeddah.

"Dia berencana kabur, tapi kami hadang," kata salah satu tamu undangan.

Surat kabar Jeddah, Okaz, melaporkan hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan kepada pelaku untuk mencari apa motif membunuh saudaranya itu.

Kalah saing, pemuda ini bunuh mempelai pria di pelaminan

Seorang pegawai perusahaan IT berusia 22 tahun mendapat tembakan fatal di kepala oleh mantan kekasih mempelai wanitanya sendiri. Kejadian itu terjadi setelah prosesi sindur-daan.

Souvik Dey(22) dan Sunita Sarkar(20) awalnya adalah pasangan selingkuh. Pacar sah dari sang mempelai wanita alias sang pelaku adalah Rajib Bose(28). Merasa kalah saing, Rajib tidak terima. Mantan kekasih mempelai wanita ini datang dan menyamar sebagai tamu dengan satu tujuan yaitu membunuh mempelai pria.

Kejadian yang berlangsung pada hari Sabtu di Nabanagar dekat Haslisahar, sekitar 65 kilometer dari Kolkata ini sangat menghebohkan para tamu undangan, seperti diberitakan Times of India, 21 Januari 2013.

Mempelai wanita bunuh suaminya sendiri akibat adu mulut di hari pernikahan

Seorang wanita asal Pennsylvania tega menusuk suaminya sendiri di hari pernikahan mereka. Na Cola Franklin(31) tega melakukan aksi keji ini setahun yang lalu.

Motif ini terbilang sederhana, yaitu adu mulut. franklin diketahui tidak suka apa yang dituturkan sang suami, Billy Brewster, sesaat menjelang hari pernikahan.

Diberitakan koran the Daily Mail, 17 July 2013, dua tusukan tepat menikam jantung Brewster. Franklin mengaku hal ini dilakukan tidak semata adu mulut, namun mempertahankan keselamatan dirinya sendiri.