Empat pemimpin dunia nonmuslim ikut rayakan Ramadan

Merdeka.com - Momentum Bulan Ramadan menjadi ajang berlomba dalam kebaikan. Tak terkecuali para pemimpin negara di tiap belahan dunia. Meski secara tidak langsung tidak beragama Islam, namun keharmonisan antar sesama mahluk Tuhan dicontohkan mereka dengan sangat hangat.

Berkumpul dan duduk bersama di satu meja dengan umat Islam, pemandangan tak biasa ini tentunya menjadi artian bahwa Islam adalah agama yang cinta perdamaian. Belum lama ini bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah mengumumkan bakal menggelar Open House di Gedung Putih saat Hari Raya Idul Fitri bagi semua rakyat Muslim AS.

Sungguh momentum yang langka bukan?

Penasaran siapa saja pemimpin dunia yang berbuka puasa bersama umat Islam? berikut beritanya:

Kanselir Angela Merkel buka puasa bersama muslim Jerman

Kanselir Jerman Angela Merkel dikenal sangat ramah dan bertoleransi tinggi terhadap umat beragama. Momentum Bulan Ramadan digunakan kanselir Jerman ini untuk melakukan buka puasa bersama pada tahun lalu di Berlin, Jerman.  Bersama Sekretaris Jenderal Dewan Pusat Muslim Jerman  Nurhan Soykan, kehadiran Merkel membuat membuat hubungan umat muslim & mayoritas di Jerman kian harmonis.Menurut Merkel, mayoritas Muslim di Jerman adalah warga negara yang taat hukum yang mematuhi konstitusi.

Obama gelar buka puasa bersama muslim AS di Gedung Putih

Sikap toleransi tinggi antara umat beragama yang ditampikan Presiden Amerika Serkat Barack Obama sudah menjadi rahasia umum. Presiden kulit hitam pertama AS ini tak segan duduk satu meja dalam acara buka puasa bersama tahun lalu.Berbagai muslim dari penjuru AS diundang dalam jamuan tersebut di Gedung Putih, tepatnya pada 22 Juni 2015. Menurutnya acara ini dapat menggalang rasa harmonisan dengan tiap warga muslim dan non mulim di AS.Diketahui, Obama tahun ini juga berencana undang seluruh muslim AS rayakan Idul Fitri di Gedung Putih."Bagi banyak orang, bulan ini merupakan kesempatan untuk fokus pada pertumbuhan rohani, pengampunan, kesabaran dan ketahanan diri, serta memberikan kasih sayang untuk mereka yang kurang beruntung," kata dia dikutip dari pernyataan yang dikeluarkan situs Gedung Putih, Minggu  (5/6).

PM Trudeau ikut buka puasa Ramadan pertama di Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikenal memiliki toleransi beragama yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dari terbukanya dia kepada para pengungsi asal Suriah yang mayoritas beragama Islam.

Tak heran, saat menyambut Ramadan, Trudeau terlihat amat gembira. Dia bahkan ikut buka puasa pertama bersama dengan anggota kaukus muslim Kanada."Sangat menyenangkan menunaikan puasa dan berbuka untuk pertama kalinya dengan anggota kaukus muslim kami, semalam," cuit Trudeau di akun resmi Twitternya, @JustinTrudeau, Selasa (7/8).Trudeau juga mengunggah video saat makan bersama dengan koleganya. Terlihat ada kurma sebagai makanan pembukanya.Pria 44 tahun ini sangat gembira bisa ikut merayakan Ramadan bersama para muslim di Kanada. Hal tersebut terlihat dari wajahnya yang sumringah saat makan dan berbicara dengan para anggota kaukus muslim tersebut.Sejak menjabat sebagai perdana menteri, Trudeau mengeluarkan kebijakan untuk menerima lebih dari 25 ribu pengungsi asal Suriah. Dia mengaku tidak takut ancaman yang sering dilontarkan para anti-muslim di negara Barat mengenai muslim.Menurut dia, semua orang berhak hidup layak dan damai.

Presiden Bulgaria gelar buka puasa bersama di hari pertama Ramadan

Presiden Bulgaria Rossen Plevneliev menyelenggarakan buka puasa bersama pada jamuan makan malam di hari pertama bulan suci Ramadan. Buka puasa bersama ini diselenggarakan di museum sejarah nasional di Sofia Boyana.Diberitakan laman Sofia Globe, Senin (6/6), Mufti Bulgaria Mustafa Hadji memimpin langsung acara buka bersama ini, bersama kepala Gereja Ortodoks Patriarch Neofit, Wakil Perdana Menteri Roumyana Buchvarova, para pemimpin partai politik, diplomat asing, dan sejumlah akademisi.Di tahun ketiga masa kepemimpinannya, sejak Januari 2012, Presiden Plevneliev selalu menggelar buka puasa saban tahun. Ramadan kali ini terasa begitu berkesan baginya, lantaran ini adalah tahun terakhirnya menjabat sebgai presiden yang berkesempatan menggelar acara buka bersama."Agama di Bulgaria tidak terpisah satu sama lain, tapi saling bekerja sama dan membantu siapa pun orang yang butuh pertolongan," kata dia.Menurutnya, Bulgaria adalah negara yang mendukung keberagaman tiap komunitas, karena alasan perdamaian dan kesejahteraan.