Empat Petani India Tewas Ditabrak Iringan Mobil Anak Menteri Saat Demo UU Pertanian
Merdeka.com - Sedikitnya delapan orang, termasuk empat petani, tewas ketika kekerasan pecah di negara bagian Uttar Pradesh, India setelah iring-iringan kendaraan putra seorang menteri federal menabrak sekelompok petani yang berunjuk rasa menentang UU pertanian, menurut laporan media lokal.
Para petani mengatakan, putra Wakil Menteri Dalam Negeri India, Ajay Kumar Mishra salah satu yang berada di dalam iring-iringan yang terlibat kecelakaan di distrik Lakhimpur Kheri, Uttar Pradesh tersebut. Namun Mishra membantah klaim tersebut.
Polisi dan beberapa pejabat distrik lainnya mengonfirmasi jumlah kematian, tapi tidak membagian rincian kecelakaan yang terjadi di jalan Tikonia-Banbirpur itu, 130km dari ibu kota negara bagian, Lucknow.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa yang menabrak rombongan pesepeda? Terduga pelaku yang telah menabrak rombongan pesepeda dengan motor trailnya merupakan anggota TNI Angkatan Laut.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
“Delapan orang meninggal dalam insiden Lakhimpur (Kheri),” jelas pejabat senior kepolisian, Arun Kumar Singh seperti dikutip kantor berita ANI.
Dua petani tewas setelah ditabrak mobil. Dalam kekerasan berikutnya, tiga anggota partai Bhatatiya Janata (BJP), seorang sopir, dan dua petani lainnya juga tewas menurut BJP dan sejumlah pejabat.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (4/10), para petani menggelar unjuk rasa di Lakhimpur Kheri sejak Minggu pagi menolak dan Wakil Kepala Menteri Uttar Pradesh Keshav Prasad Maurya – keduanya merupakan politikus BJP.
Petani mengatakan mereka sedang melakukan demonstrasi di jalan ketika iring-iringan yang datang menabrak sekelompok pengunjuk rasa. Demo ini merupakan kelanjutan dari unjuk rasa 10 bulan mereka menentang undang-undang pertanian yang disebut bakal menguntungkan perusahaan dan merugikan jutaan petani.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi bersikeras UU pertanian itu penting untuk mendorong investasi dalam sektor yang berkontribusi untuk meningkatkan GDP yang secara perlahan mulai turun.
Para pemimpin petani meminta para pelaku ditindak dan menuntut menteri tersebut dicopot dari jabatannya.
“Kami meminta Menteri Dalam Negeri (Mishra) dicopot dari kabinet dan dakwaan pembunuhan ditetapkan untuk putranya, yang menabrakkan kendarannya ke para petani dan pihak lain yang terlibat dalam insiden tersebut,” jelas pemimpin petani, Darshan Pal kepada Al Jazeera melalui telepon.
“Kami juga meminta penyelidikan dengan pengawasan hakim Mahkamah Agung diperintahkan untuk insiden mengerikan ini.”
Pal menambahkan, serikat petani juga menyerukan unjuk rasa nasional terkait insiden tersebut.
Seorang pemimpin petani ternama, Rakesh Tikait, mengecam kekerasan tersebut dan meminta pemerintah menangkap mereka yang bertanggung jawab atas kematian para petani.
“Insiden di Lakhimpur Kheri sangat menyedihkan. Insiden itu sekali lagi menunjukkan wajah pemerintah yang kejam dan tidak demokratis,” ujar Tikait di Twitter.
Pada Agustus lalu, di negara bagian Haryana, seorang petani tewas dan 10 lainnya terluka karena tindakan polisi saat mereka menggelar demo menentang UU pertanian.
Oposisi sebut "Pembantaian"
Menyusul insiden tersebut, para petani yang marah membakar tiga mobil, termasuk mobil milik putra menteri tersebut.
Mishra membantah keterlibatan anaknya dalam insiden itu.
“Putra saya tidak ada di lokasi insiden di Lakhimpur Kheri. Saya punya bukti video. Batu dilemparkan ke mobil pegawai BJP, yang kemudian terguling,” ujarnya.
Situasi masih memanas di TKP, dan pihak berwenang sementara memutus layanan internet dan mengerahkan pasukan tambahan untuk menegakkan hukum dan ketertiban.
Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityananth menyebut insiden itu “disayangkan” dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Pemimpin oposisi partai Kongres, Rahul Ghandi menyebut insiden itu sebagai “pembantaian”.
“Orang yang bungkam bahkan setelah melihat pembantaian tidak manusiawi ini, dia telah mati. Tapi kita tidak akan membiarkan pengorbanan ini sia-sia – Kisan Satyagraha Zindabad!” ujarnya di Twitter mengaju ke PM Modi.
Ribuan petani berunjuk rasa selama lebih dari 10 bulan di perbatasan ibu kota India, New Delhi, menuntut pencabutan tiga UU pertanian yang disahkan pemerintahan Modi pada September 2020.
Para petani takut UU tersebut akan mengakhiri secara bertahap subsidi pertanian pemerintah, namun tuduhan itu dibantah pemerintah.
Dua bulan setelah UU itu disahkan, ratusan ribu petani, utamanya dari negara bagian Punjab, Haryana, dan Uttar Pradesh, menaiki traktor, sepeda motor, dan bahkan berjalan kaki ke New Delhi untuk menekan pemerintah agar mencabut UU tersebut.
Sejak saat itu, mereka berkemah di perbatasan New Delhi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan tragis kereta di India kembali memakan korban jiwa dan luka parah.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaMobil baru terhenti usai menabrak pagar rumah warga dan terbalik ke kanan jalan.
Baca SelengkapnyaMobil Fortuner bernopol B 2435 UBQ mengalami kecelakaan di jalur Bawang - Dieng Tanjakan Krakalan, Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Selasa (6/8).
Baca SelengkapnyaBus Seruduk Truk dan Deretan Rumah Warga di Malang, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaWarga setempat lantas berhamburan usai mendengar hantaman kencang yang disebabkan truk oleng itu.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menerima laporan segera datang ke lokasi meredam massa dan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Kayen.
Baca SelengkapnyaMobil bermuatan tujuh orang itu melewati perlintasan yang tidak memiliki palang pintu perlintasan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi korban berlangsung dramatis akibat posisi mobil terhimpit badan kereta.
Baca SelengkapnyaSopir berinisial AR sudah diamankan ke Polres Ungaran untuk dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya