Empat putri Saudi dari keluarga al Saud diculik sebab melawan pemerintah
Merdeka.com - Mantan Kepala Intelijen Arab Suadi Pangeran Turki Al-Faisal membenarkan ada empat Putri Saudi yang menghilang di Eropa dan sekarang sudah kembali ke Riyadh.
Faisal menyampaikan pernyataan itu dalam wawancara dengan kantor berita Rusia Sputnik yang disiarkan pekan lalu.
Faisal mengatakan Interpol telah mengeluarkan perintah untuk menangkap mereka.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Kenapa para jenderal diculik? Para Jenderal Angkatan Darat dituding sebagai Dewan Jenderal, mereka tidak loyal dan berniat mengkudeta Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada Supadi saat di Arab Saudi? Tersiar kabar bahwa Supadi sedang ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Hal itu berdasarkan edaran foto salinan berbahasa Arab yang menyebutkan bahwa Supadi ditahan karena menjadi jemaah haji tak resmi.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Kenapa pasukan penculik menculik jenderal? Hal ini dilakukan karena di rumah Nasution dan Yani terdapat pasukan pengawal. Sementara di rumah-rumah jenderal lain, tidak ada pengawal.
"Kami tidak ingin mempublikasikan hal-hal semacam ini karena kami menganggap ini masalah domestik. Tentu saja, ada orang yang bekerja untuk membawa mereka kembali. Mereka di sini, mereka tidak menghilang. Mereka sudah bertemu keluarganya," kata dia, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (10/10).
"Mereka seperti penjahat biasa. Mereka memiliki hak dan tanggung jawab," tambah Faisal.
Sebelumnya pada Agustus lalu BBC Arab menyiarkan dokumenter yang mengabarkan tiga putri dari keluarga Al Saud (keluarga Raja Salman bin Abdulaziz al Saud) yang menentang rezim dan tinggal di Eropa telah menghilang. Tiga putri ini pernah mengkritik otoritas dan rezim Saudi secara terang-terangan.
Berita BBC itu menyodorkan bukti baru yang membenarkan tiga putri diculik dan dideportasi ke Arab Saudi. Laporan tersebut juga menegaskan penculikan itu sesuai dengan program pemerintah yang secara sistematis menculik warga Saudi yang membangkang, dan melawan pemerintah.
Dengan semua laporan dan dokumen yang sudah dipublikasikan soal penculikan tiga putri itu, otoritas Saudi masih belum mengeluarkan komentar atau pernyataan soal bukti penculikan itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaDiketahui, visa yang akan digunakan adalah visa ziarah, sehingga praktik penyaluran imigran ini ilegal
Baca SelengkapnyaSaat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca Selengkapnya