Empat WNI bebas dari Abu Sayyaf akan segera pulang ke Tanah Air
Merdeka.com - Pembebasan empat WNI dari tangan kelompok Abu Sayyaf pimpinan Alan Bagade membuat masyarakat yakin dengan kerja sama Indonesia dan Filipina. Namun, tugas pemerintah kedua negara masih belum selesai selama para WNI belum diserahkan ke keluarga masing-masing.
Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengungkapkan sudah sejak pagi melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina.
"Dari sejak pagi saya melakukan komunikasi terus-menerus dengan Menlu Filipina dan saat ini dengan Panglima Angkatan Bersenjata sedang membahas mengenai bagaimana pengiriman kembali sandera untuk kembali ke Indonesia," kata Retno saat ditemui di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (11/5).
-
Bagaimana KBRI membantu WNI yang mengalami masalah? 'Pertama, keberadaan para pekerja tidak terdaftar di pemerintah RI, baik di tingkat daerah maupun pusat, termasuk KBRI Phnom Penh. Apalagi jika para WNI tidak melapor. Dalam situasi ini, bagaimana pemerintah, khususnya KBRI, dapat memberikan dukungan yang optimal jika terjadi masalah?' tanya Dubes Santo.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Retno menjelaskan, saat ini empat WNI masih bersama dengan otoritas Filipina dan sedang menjalankan pemeriksaan kesehatan. Dia juga mengatakan pihaknya sudah dikirim untuk ke Filipina, memberikan pendampingan pada empat orang tersebut.
Menlu berharap empat WNI ini akan dipulangkan segera.
"Secepatnya akan dipulangkan. Akan dilakukan prosedur secara biasa," serunya.
Empat WNI disandera oleh kelompok Abu Sayyaf pimpinan Alan Bagade pada 15 April 2016, dalam penyerangan kapal di wilayah perairan Sempornah, Sabah, Malaysia. Dalam penyerangan tersebut, seorang ABK terluka dan sudah dirawat di sebuah rumah sakit di Malaysia, sementara lima orang dibebaskan dan sudah dipulangkan ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo, sore tadi, mengumumkan pembebasan empat WNI ini. Dia juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin untuk membebaskan para WNI oleh pemerintah Indonesia dan Filipina.
Sementara itu, dari informasi yang beredar luas, pembebasan empat WNI ini terjadi dengan bantuan negosiasi dari Nur Misuari, petinggi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaTernyata, dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya tetap untuk memilih berada di Gaza. Mereka diketahui relawan dari MER-C.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaYusril menuturkan bahwa hal tersebut terlebih dahulu akan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia karena memerlukan persetujuan mereka.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Bamban, Filipina itu menjalani sejumlah pemeriksaan untuk memenuhi berkas dokumen pemulangan WNA sebelum dipulangkan ke negara asalnya.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaPemulangan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tanggal 12 November 2023 dipulangkan 101 WNI tidak memiliki dokumen terdiri atas 55 anak dan 46 ibunya.
Baca Selengkapnya