Empat WNI gabung kelompok pemberontak muslim Filipina
Merdeka.com - Juru bicara militer Filipina hari ini mengatakan, pasukan tentara mereka dua pekan lalu menyerbu lokasi markas pemberontak muslim Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) pecahan dari pemberontak Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF).
Pasukan militer menggempur wilayah di sebelah selatan Pulau Mindanao itu, tempat 44 polisi Filipina tewas Januari lalu, seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (2/3).
Mayor Jenderal Edmundo Pangilinan mengatakan mereka tengah memburu Abdul Basit Usman, sosok yang diyakini punya hubungan dengan Jamaah Islamiyah dan Abu Sayyaf.
-
Kapan pasukan elite TNI menyerang Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II.
-
Kapan pasukan TNI menyerbu markas OPM? Baku tembak ini sendiri terjadi ketika pasukan TNI melakukan penyergapan markas OPM di wilayah hutan Distrik Aifat Selatan, Maybrat-Papua Barat Daya, pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.00 WIT.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Siapa yang memimpin penyerangan Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu merupakan pasukan elite TNI Kopassus, Kopasgat dan Marinir.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana Pemberontakan Batipuh terjadi? Di wilayah Pantai Barat Sumatera, penerapan cultuurstelsel ini mendapatkan perlawanan dari rakyat Pribumi pada tahun 1841 silam.
"Basit Usman diyakini masih ada di lokasi itu. Kami yakin BIFF melindungi dia. Kami masih berusaha memburunya," kata dia kepada kantor berita AFP.
Pangilinan juga menyebutkan ada empat warga negara Indonesia dan seorang Arab yang diduga bergabung dengan Usman dan BIFF.
Pada 25 Januari lalu pasukan polisi Filipina menyelinap ke wilayah pemberontak buat membekuk Marwan, sosok pembuat bom yang punya hubungan dengan kelompok Al Qaidah. Amerika Serikat menghargai kepala Marwan senilai USD 5 juta.
"Tentara kami menguasai sebuah kamp musuh," kata juru bicara militer Kolonel Restituto Padilla dalam jumpa pers di Manila. "Mereka menemukan banyak bahan pembuat bom. PAra pemberontak itu kocar kacir kabur, mereka terpecah dalam kelompok-kelompok kecil."
Padilla mengatakan pasukannya juga mendeteksi ada lima warga asing di wilayah pemberontak itu, empat WNI dan satu Arab.
"Kami menerima laporan ada lima militan asing. Mereka anggota Al Qaidah dan mengajarkan pemberontak itu teknik membuat bom," kata Padilla. "Mereka bersama BIFF."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta memeriksa sebanyak 14 prajurit dari berbagai kesatuan terkait aksi pengeroyokan terhadap empat warga sipil di depan Polres Metro Jakpus
Baca SelengkapnyaSatake melanjutkan saat ini polisi telah mengendalikan kedua massa. Akibat kejadian tersebut 6 motor dibakar massa.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut terdapat kerugian enam unit sepeda motor yang dibakar massa, sedangkan korban jiwa dikabarkan nihil.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca Selengkapnya