Enam Orang Ditikam di Selandia Baru, Pelaku Disebut Terinspirasi ISIS
Merdeka.com - Polisi Selandia Baru hari ini menembak mati seorang "ekstremis yang kejam", kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Pelaku sebelumnya menikam dan melukai sedikitnya enam orang di sebuah pasar swalayan.
"Seorang ekstremis kejam melakukan serangan teroris pada warga Selandia Baru yang tidak bersalah," kata Ardern dalam sebuah pengarahan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dia mengatakan penyerang adalah seorang pria berkebangsaan Sri Lanka yang telah tinggal di Selandia Baru selama 10 tahun.
Pelaku terinspirasi oleh kelompok militan ISIS dan tengah "dipantau secara terus menerus", kata Ardern.
"Dia jelas merupakan pendukung ideologi ISIS," kata perdana menteri.
Penyerang yang tidak diungkapkan identitasnya telah menjadi "orang yang diawasi" selama lima tahun, kata Ardern.
Dia menambahkan pelaku telah dibunuh dalam waktu 60 detik setelah melakukan serangan di kota Auckland.
Polisi yang mengikuti orang itu berpikir dia masuk ke dalam supermarket untuk berbelanja, namun menurut seorang saksi dia mengeluarkan sebuah pisau besar dan mulai menikam orang-orang.
"Kami melakukan apapun untuk memantaunya dan fakta bahwa kami mampu bertindak begitu cepat, sekitar 60 detik, menunjukkan seberapa dekat kami mengawasinya," kata Komisaris Polisi Andrew Coster dalam pengarahan itu.
Coster mengatakan penyerang beraksi sendirian dan polisi yakin tidak ada ancaman lebih lanjut kepada masyarakat.
Selandia Baru telah mewaspadai setiap potensi serangan sejak seorang pria bersenjata berideologi supremasi kulit putih membunuh 51 orang di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019.
Ketika ditanya apakah serangan pada Jumat merupakan aksi pembalasan terhadap penembakan masjid pada 2019, Ardern mengatakan belum jelas.
Pria itu sendiri yang bertanggung jawab atas kekerasan yang dilakukannya, bukan keyakinannya, kata Ardern.
"Itu penuh kebencian, itu adalah hal yang salah. Perbuatan itu dilakukan oleh seorang individu, bukan sebuah keyakinan," kata dia.
"Dia sendirilah yang bertanggung jawab atas perbuatannya."Sebuah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan orang-orang sedang berbelanja di sebuah pasar swalayan beberapa detik setelah serangan dimulai.
"Ada orang di sini membawa pisau… dia memiliki pisau," terdengar suara seorang wanita berbicara. "Seseorang telah tertikam."
Seorang penjaga meminta pengunjung untuk meninggalkan pusat belanja itu sebelum terdengar suara tembakan terdengar enam kali.
Ardern mengatakan hingga Jumat, orang tersebut tidak melakukan kejahatan apa pun yang bisa membuatnya tertangkap dan ditahan.
"Jika (sebelum serangan) kami punya alasan memenjarakannya, kami akan memenjarakannya," kata dia.
Saat ditanya apakah dia kecewa dengan peristiwa itu karena otoritas telah lama mengawasinya, Ardern mengatakan: "Ya, sebab saya tahu kami telah melakukan apapun yang bisa kami lakukan… jadi saya benar-benar kecewa."
Dari enam korban penikaman, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, seorang dalam kondisi serius dan lainnya terluka cukup parah, kata layanan ambulan St John.
Para saksi mengatakan di luar lokasi kejadian, mereka melihat sejumlah orang terbaring di lantai dengan luka tikaman.
Saksi lainnya mengaku mendengar suara tembakan ketika mereka keluar dari supermarket itu.
Video-video yang diunggah daring memperlihatkan orang-orang berlari panik ke luar gedung dan mencari tempat bersembunyi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaSetelah penyerangan di masjid Christchurch pada 2019 lalu, insiden penembakan kembali terjadi di Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaKasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menambahkan saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaKetika mendarat dekat helikopter korban, saksi melihat Glen terkulai bersimbah darah di kursi pilot. Dia pun memilih kembali lepas landas.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan pembunuhan, para pelaku telah ada di lokasi kejadian selama sepekan sebelum membunuh pilot Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaSeorang warga tewas ditembak KKB yang menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (30/4).
Baca Selengkapnya